Kaum Muda Diarahkan Masuki Bisnis Disrupsi Digital Gelombang Dua
Selasa, 05 Oktober 2021 - 23:42 WIB
JAKARTA - Komisaris Utama Telkomsel, Wishnutama Kusubandio , menyampaikan disrupsi era digital saat ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu first wave disruption dan second wave disruption.
Menurutnya, era fisrt wave disruption itu sudah terlewat, saat ini sudah banyak pemain-pemain atau pengusaha besar yang berada di sana. Untuk itu, second wave disruption menjadi peluang baru untuk generasi muda mengambil peran.
"First wave disruption itu seperti e-commerce atau food delivery. Nah apa itu second wave disruption, atau gelombang kedua? Itu terjadi di healthtech, fintech, edutech, entertainment, games dan seterusnya," ujarnya dalam Workshop secara daring, Selasa (5/10/2021).
Wisnhu melanjutkan, era digital saat ini merupakan sebuah inovasi yang berbeda dari sebelumnya. Transformasi digital melahirkan multi-platform yang justru membuka banyak dan bisa membuka kesempatan yang lebih luas.
"First wave ini sudah terjadi, jadi buat teman-teman yang ingin bikin e-commerce, bikin food delivery sudah ada jagoan-jagoannya. Nah yang selanjutnya itu healthtech, edutech, sampai games, itu sekarang, masuk dalam second wave disruption," sambungnya.
Meski demikian, transformasi digital yang terjadi saat ini bukan tanpa tantangan yang berasal dari sumber daya saja. Wishnutama menjelaskan yang diperlukan saat ini adalah berbagai macam pilar, ekosistem yang bisa menuju kearah sana.
Mantan Menparekraf itu nengatakan, saat ini para pemain besar dunia di sektor digital sudah membangun negaranya masing-masing. Untuk itu, penguatan bisnis sektor domestik menjadi modal penting.
"Kalau dulu bangsa lain melihat ada Amerika, ada China yang terbesar, tapi sekarang Amerika dan China itu pasarnya sudah selesai. Artinya pasar China dan Amerika sudah dikuasai bangsa mereka sendiri," pungkas Wishnutama.
Menurutnya, era fisrt wave disruption itu sudah terlewat, saat ini sudah banyak pemain-pemain atau pengusaha besar yang berada di sana. Untuk itu, second wave disruption menjadi peluang baru untuk generasi muda mengambil peran.
"First wave disruption itu seperti e-commerce atau food delivery. Nah apa itu second wave disruption, atau gelombang kedua? Itu terjadi di healthtech, fintech, edutech, entertainment, games dan seterusnya," ujarnya dalam Workshop secara daring, Selasa (5/10/2021).
Wisnhu melanjutkan, era digital saat ini merupakan sebuah inovasi yang berbeda dari sebelumnya. Transformasi digital melahirkan multi-platform yang justru membuka banyak dan bisa membuka kesempatan yang lebih luas.
"First wave ini sudah terjadi, jadi buat teman-teman yang ingin bikin e-commerce, bikin food delivery sudah ada jagoan-jagoannya. Nah yang selanjutnya itu healthtech, edutech, sampai games, itu sekarang, masuk dalam second wave disruption," sambungnya.
Meski demikian, transformasi digital yang terjadi saat ini bukan tanpa tantangan yang berasal dari sumber daya saja. Wishnutama menjelaskan yang diperlukan saat ini adalah berbagai macam pilar, ekosistem yang bisa menuju kearah sana.
Mantan Menparekraf itu nengatakan, saat ini para pemain besar dunia di sektor digital sudah membangun negaranya masing-masing. Untuk itu, penguatan bisnis sektor domestik menjadi modal penting.
"Kalau dulu bangsa lain melihat ada Amerika, ada China yang terbesar, tapi sekarang Amerika dan China itu pasarnya sudah selesai. Artinya pasar China dan Amerika sudah dikuasai bangsa mereka sendiri," pungkas Wishnutama.
(uka)
tulis komentar anda