AIA Gandeng Prodia Tingkatkan Gaya Hidup Sehat ke Nasabah

Rabu, 06 Oktober 2021 - 22:01 WIB
AIA dan Prodia memaparkan gaya hidup yang kurang sehat dalam keseharian terutama yang berkaitan dengan pola makan dan kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Foto/Ist
JAKARTA - PT AIA Financial (AIA) bekerjasama dengan PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) paparkan fakta pentingnya medical check-up secara rutin sekaligus mendorong penerapan gaya hidup sehat dengan memantau kondisi kesehatan melalui AIA Vitality.

Chief Marketing Officer AIA, Kathryn Monika Parapak mengatakan, gaya hidup sehat adalah salah satu kunci untuk menuju hidup yang lebih sehat, lebih lama, lebih baik. Guna mendukung masyarakat Indonesia untuk mencapai hal tersebut, AIA Vitality hadir sebagai partner bagi nasabah dalam meningkatkan kualitas hidupnya dengan cara yang menyenangkan dan berkelanjutan.



“Melalui konsep Know Your Health, Improve Your Health, Enjoy the Reward, nasabah bisa mengambil langkah aktif untuk mengadopsi gaya hidup sehat. Salah satu aspek yang paling mendasar dari AIA Vitality yaitu Know Your Health, menjadi langkah awal untuk memulai hidup sehat,” kata Kathryn dalam keterngan rilisnya di Jakarta, Rabu (6/10/2021).



Menurutnya pada fase ini mencakup pemeriksaan kesehatan yang dapat membantu nasabah untuk terus mengetahui kondisi kesehatan sehingga memahami langkah berikutnya untuk meraih hidup yang lebih sehat. Sebagai program yang terintegrasi dengan perlindungan jiwa AIA, AIA Vitality lebih dari sebuah layanan proteksi jiwa dan kesehatan, namun berusaha secara proaktif akan membantu nasabah hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik.

Sebagai terobosan program health and wellness yang terhubung dengan produk asuransi AIA, AIA Vitality akan membantu masyarakat memahami kondisi kesehatan dan mengambil langkah aktif dalam meningkatkan kualitas hidup guna mencapai hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik.

Sementara itu, Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengungkapkan, selama pandemi, perhatian masyarakat lebih tertuju pada Covid-19, sementara beberapa penyakit yang juga mengkhawatirkan tidak terlalu terekspos. Ancaman penyakit serius seperti kolesterol, diabetes melitus hingga hipertensi sudah ada sejak dahulu bahkan sebelum pandemi. Hingga saat ini WHO mencatat angka kematian terbanyak bukan karena Covid-19 melainkan dari penyakit tidak menular.

Berdasarkan data Kemenkes 2017, Riskesdas 2018 serta beberapa research & clinical practice, setidaknya ada 71.000 kasus DBD, sekitar 3 juta kasus dari hepatitis, 90% wanita dan ibu hamil mengalami defisiensi vitamin D serta sekitar dari 463 juta kasus untuk diabetes melitus diseluruh dunia.

“Di sinilah peran medical check-up menjadi penting. Kemitraan kami bersama AIA melalui AIA Vitality, memberikan akses yang mudah terhadap medical check-up serta menyediakan berbagai program yang dapat membantu masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup sehat sebagai tindakan preventif,” ujarnya.



Sepanjang tahun 2018 hingga 2020, diketahui bahwa tiga jenis pemeriksaan tertinggi yang dilakukan masyarakat Indonesia antara lain pemeriksaan kadar kolesterol, diabetes dan defisiensi vitamin D. Data Riset Kesehatan Dasar 2018 mengungkapkan, 35% penduduk Indonesia memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) lebih tinggi dari batas normal. Kondisi ini juga diperburuk dengan prevalensi kolesterol baik (HDL) yang rendah menurut BMC Public Health 2019.

Gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan mengkonsumsi makanan instan dan berminyak, kebiasaan merokok, serta kurangnya aktivitas fisik menjadi kontribusi utama penyebab tingginya angka lemak jahat di dalam tubuh.
(dar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More