Infrastruktur Lengkap, Ekspor Ikan dari Papua Bisa Langsung ke Negara Tujuan
Kamis, 07 Oktober 2021 - 07:40 WIB
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, keberadaan infrastruktur pelabuhan dan bandara menjadi pendukung ekspor ikan yang ada di Kabupaten Biak Numfor, Papua dan Kota Tual, Provinsi Maluku.
“Dalam mendukung kelancaran ekspor perikanan di Kabupaten Biak Numfor, keberadaan infrastruktur Bandara Frans Kaisiepo saat ini sudah cukup memadai, yang memungkinkan komoditas perikanan langsung diterbangkan dari Biak ke negara tujuan ekspor lainnya di Asia,” kata Menhub Budi melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (7/10/2021).
Budi menyebutkan, Bandara Frans Kaisepo memiliki luas gudang terminal kargo sebesar 324 meter persegi, yang cukup untuk mendukung proses dari ekspor komoditas laut tersebut. Perharinya dapat melayani sekitar 12 sampai dengan 20 ton per hari.
Menhub mengapresiasi Pemda Biak Numfor yang meski di tengah pandemi, tetap mampu melaksanakan kegiatan ekspor komoditas produk perikanan.
“Pada Agustus 2021 lalu, telah dilakukan ekspor perdana yang dikirimkan ke Singapura, melalui Bandara Frans Kaisepo dengan menggunakan pesawat kargo dari Sriwijaya Air. Adapun komoditi perikanan yang dikirim yaitu berupa: tuna loin seberat 150 kilogram, kepiting 350 kilogram, dan lobster 30 kilogram,” paparnya.
Melalui ekspor perdana dari Biak Numfor ke Singapura ini diharapkan adanya peningkatan bukan hanya devisa negara, tetapi juga pendapatan daerah dan kesejahteraan nelayan.
“Meski di tengah pandemi kita harus memanfaatkan peluang yang ada. Ini merupakan komitmen besar untuk maju dan bekerja sama mewujudkan Indonesia yang tangguh,” ujar Menhub.
Kemenhub tengah mengembangkan Bandara Frans Kaisepo untuk menambah jumlah fasilitas kargo yakni: 2 (dua) unit gudang pendingin dengan kapasitas 5 Ton/per hari dan gudang transhipment dengan luas 60 meter persegi berkapasitas 6,5 ton.
“Selain Bandara, Kemenhub juga tengah melakukan pengembangan Pelabuhan Biak untuk mendukung kegiatan ekspor perikanan, yaitu berupa: renovasi terminal penumpang, pengaspalan jalan utama, renovasi gudang seluas 3.800 meter persegi yang ditargetkan selesai pada Oktober atau November 2021,” paparnya.
Sebagai informasi, kunjungan Menhub ini didampingi bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (Men KKP) Wahyu S. Trenggono, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan, kemudian direncanakan untuk meninjau kesiapan lokasi pembangunan pelabuhan Ambon Baru dalam rangka Program Maluku Lumbung Ikan Nasional.
“Dalam mendukung kelancaran ekspor perikanan di Kabupaten Biak Numfor, keberadaan infrastruktur Bandara Frans Kaisiepo saat ini sudah cukup memadai, yang memungkinkan komoditas perikanan langsung diterbangkan dari Biak ke negara tujuan ekspor lainnya di Asia,” kata Menhub Budi melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (7/10/2021).
Budi menyebutkan, Bandara Frans Kaisepo memiliki luas gudang terminal kargo sebesar 324 meter persegi, yang cukup untuk mendukung proses dari ekspor komoditas laut tersebut. Perharinya dapat melayani sekitar 12 sampai dengan 20 ton per hari.
Menhub mengapresiasi Pemda Biak Numfor yang meski di tengah pandemi, tetap mampu melaksanakan kegiatan ekspor komoditas produk perikanan.
“Pada Agustus 2021 lalu, telah dilakukan ekspor perdana yang dikirimkan ke Singapura, melalui Bandara Frans Kaisepo dengan menggunakan pesawat kargo dari Sriwijaya Air. Adapun komoditi perikanan yang dikirim yaitu berupa: tuna loin seberat 150 kilogram, kepiting 350 kilogram, dan lobster 30 kilogram,” paparnya.
Melalui ekspor perdana dari Biak Numfor ke Singapura ini diharapkan adanya peningkatan bukan hanya devisa negara, tetapi juga pendapatan daerah dan kesejahteraan nelayan.
“Meski di tengah pandemi kita harus memanfaatkan peluang yang ada. Ini merupakan komitmen besar untuk maju dan bekerja sama mewujudkan Indonesia yang tangguh,” ujar Menhub.
Kemenhub tengah mengembangkan Bandara Frans Kaisepo untuk menambah jumlah fasilitas kargo yakni: 2 (dua) unit gudang pendingin dengan kapasitas 5 Ton/per hari dan gudang transhipment dengan luas 60 meter persegi berkapasitas 6,5 ton.
“Selain Bandara, Kemenhub juga tengah melakukan pengembangan Pelabuhan Biak untuk mendukung kegiatan ekspor perikanan, yaitu berupa: renovasi terminal penumpang, pengaspalan jalan utama, renovasi gudang seluas 3.800 meter persegi yang ditargetkan selesai pada Oktober atau November 2021,” paparnya.
Sebagai informasi, kunjungan Menhub ini didampingi bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (Men KKP) Wahyu S. Trenggono, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan, kemudian direncanakan untuk meninjau kesiapan lokasi pembangunan pelabuhan Ambon Baru dalam rangka Program Maluku Lumbung Ikan Nasional.
(akr)
tulis komentar anda