Edhy Prabowo Buka Akses Permodalan Untuk Wirausaha Milenial
Selasa, 02 Juni 2020 - 22:12 WIB
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menguatkan komitmennya dalam pengembangan usaha di sektor kelautan dan perikanan. Seperti pada tahun 2020, pemerintah mengeluarkan kebijakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diarahkan untuk mendukung pengembangan usaha produksi minimal 60%.
Adapun total plafon KUR yang disiapkan sebesar Rp190 triliun dan akan ditingkatkan bertahap hingga mencapai Rp325 triliun pada tahun 2024. Sementara suku bunga KUR ditetapkan sebesar 6% yang berlaku efektif per tahun.
"Peningkatan plafon KUR Mikro dari Rp25 juta menjadi Rp50 juta per debitur. Skema KUR Khusus maksimal plafon sampai dengan Rp500 juta," jelas Menteri KKP Edhy Prabowo saat membuka webinar Agromaritim Academy bertajuk 'Strategi Sektor Kelautan dan Perikanan Menjadi Motor Perekonomian Nasional di Tengah Pandemi Covid-19' di Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Edhy memaparkan pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan pola belanja masyarakat secara luas. Saat ini, penggunaan aplikasi belanja berbasis internet serta jasa pengiriman barang semakin populer di masyarakat. Tak hanya itu, pandemi juga menyebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat, termasuk juga pola konsumsi ikan.
"Produk olahan ikan yang siap masak, siap makan, ikan kaleng, value added product seperti baso ikan, otak-otak menjadi semakin diminati oleh masyarakat," urainya.
Karenanya, Edhy melihat adanya peluang ekonomi bagi UMKM perikanan di tengah pandemi. Menurut dia, perubahan perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi ikan bisa dioptimalkan oleh UMKM Perikanan untuk semakin memperluas usahanya. Terlebih permintaan ikan tetap tinggi karena orang membutuhkan makan serta meningkatkan sistem imun. Selain itu merujuk pada nilai ekspor pada kuartal I/2020 juga menunjukkan kinerja yang masih baik.
"Saya percaya sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu sektor pemenang dalam situasi pandemi Covid-19, untuk itu saya mengajak para wirausaha muda untuk melihat peluang dibalik pandemi Covid-19," jelas Edhy.
Dalam kurun waktu tiga bulan pandemi, KKP juga telah melakukan refocusing anggaran dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi guna meminimalisir dampak Covid-19 di sektor kelautan dan perikanan.
Program-program yang dihasilkan diantaranya Bakti Nelayan, bantuan benih ikan air tawar, payau, dan laut, bantuan induk, bantuan bibit rumput laut, serta bioflok.
Adapun total plafon KUR yang disiapkan sebesar Rp190 triliun dan akan ditingkatkan bertahap hingga mencapai Rp325 triliun pada tahun 2024. Sementara suku bunga KUR ditetapkan sebesar 6% yang berlaku efektif per tahun.
"Peningkatan plafon KUR Mikro dari Rp25 juta menjadi Rp50 juta per debitur. Skema KUR Khusus maksimal plafon sampai dengan Rp500 juta," jelas Menteri KKP Edhy Prabowo saat membuka webinar Agromaritim Academy bertajuk 'Strategi Sektor Kelautan dan Perikanan Menjadi Motor Perekonomian Nasional di Tengah Pandemi Covid-19' di Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Edhy memaparkan pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan pola belanja masyarakat secara luas. Saat ini, penggunaan aplikasi belanja berbasis internet serta jasa pengiriman barang semakin populer di masyarakat. Tak hanya itu, pandemi juga menyebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat, termasuk juga pola konsumsi ikan.
"Produk olahan ikan yang siap masak, siap makan, ikan kaleng, value added product seperti baso ikan, otak-otak menjadi semakin diminati oleh masyarakat," urainya.
Karenanya, Edhy melihat adanya peluang ekonomi bagi UMKM perikanan di tengah pandemi. Menurut dia, perubahan perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi ikan bisa dioptimalkan oleh UMKM Perikanan untuk semakin memperluas usahanya. Terlebih permintaan ikan tetap tinggi karena orang membutuhkan makan serta meningkatkan sistem imun. Selain itu merujuk pada nilai ekspor pada kuartal I/2020 juga menunjukkan kinerja yang masih baik.
"Saya percaya sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu sektor pemenang dalam situasi pandemi Covid-19, untuk itu saya mengajak para wirausaha muda untuk melihat peluang dibalik pandemi Covid-19," jelas Edhy.
Dalam kurun waktu tiga bulan pandemi, KKP juga telah melakukan refocusing anggaran dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi guna meminimalisir dampak Covid-19 di sektor kelautan dan perikanan.
Program-program yang dihasilkan diantaranya Bakti Nelayan, bantuan benih ikan air tawar, payau, dan laut, bantuan induk, bantuan bibit rumput laut, serta bioflok.
tulis komentar anda