Bakal Muncul 10 Unicorn Lagi, Menlu Retno Tekankan Pentingnya Ekonomi Digital
Kamis, 14 Oktober 2021 - 16:33 WIB
JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI atau Menlu Retno Marsudi menekankan, pentingnya ekonomi kreatif yang memainkan peran utama dalam meningkatkan mata pencaharian dan mengurangi kemiskinan. Selain itu teknologi digital yang berkembang cepat harus ditangkap sebagai potensi, dimana McKinsey berspekulasi bahwa setidaknya 10 unicorn lagi akan muncul.
Hal ini disampaikan Menlu Retno saat membuka acara Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Carribean (INA-LAC). Mengusung tema, “Indonesia and Latin America and the Caribbean Partnership: Recover Together, Recover Stronger” menampilkan pejabat dari Indonesia dan Amerika Latin dan Karibia.
Dalam kesempatan itu, Retno mengungkapkan, 3 upaya Indonesia dan Amerika Latin dan Karibia dalam memperkuat hubungan ekonomi. Menlu mengatakan, pentingnya memperdalam kerja sama industri kreatif, ekonomi digital, dan konektivitas.
“Solusi inovatif adalah pendorong utama untuk mempercepat pemulihan ekonomi kita. Industri kreatif juga terbukti sangat pesat, karena telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup besar selama pandemi,” katanya.
Selain itu, teknologi digital dan informasi telah menjadi pendukung penting bagi kelangsungan bisnis. Ia berkata sektor ini mampu memberikan peluang dengan meningkatkan potensi kerja sama dalam perdagangan digital serta ekonomi kreatif.
“Pada saat yang sama, ekonomi digital juga berkembang. Di Indonesia hal ini tercermin dengan memiliki lebih dari 2.000 start-up, termasuk 5 unicorn dan satu decacorn. McKinsey bahkan berspekulasi bahwa setidaknya 10 unicorn lagi akan muncul dalam dekade berikutnya,” tuturnya.
Langkah selanjutnya adalah memperkuat upaya untuk menghubungkan kembali ekonomi negara. Ia berkata, berbagai tindakan pembatasan telah menghambat interaksi bisnis dan pergerakan manusia.
“Kita harus membuat langkah serius menuju pembukaan kembali dengan aman perbatasan kita. Dengan maksud untuk memfasilitasi koridor perjalanan bisnis yang penting pengaturan dengan protokol kesehatan yang ketat di tempat. Dalam jangka panjang kita bisa memperluas koridor serupa menuju pariwisata tujuan,” kata Retno dalam INA-LAC Business Forum (14/10/2021).
Hal ini disampaikan Menlu Retno saat membuka acara Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Carribean (INA-LAC). Mengusung tema, “Indonesia and Latin America and the Caribbean Partnership: Recover Together, Recover Stronger” menampilkan pejabat dari Indonesia dan Amerika Latin dan Karibia.
Dalam kesempatan itu, Retno mengungkapkan, 3 upaya Indonesia dan Amerika Latin dan Karibia dalam memperkuat hubungan ekonomi. Menlu mengatakan, pentingnya memperdalam kerja sama industri kreatif, ekonomi digital, dan konektivitas.
“Solusi inovatif adalah pendorong utama untuk mempercepat pemulihan ekonomi kita. Industri kreatif juga terbukti sangat pesat, karena telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup besar selama pandemi,” katanya.
Selain itu, teknologi digital dan informasi telah menjadi pendukung penting bagi kelangsungan bisnis. Ia berkata sektor ini mampu memberikan peluang dengan meningkatkan potensi kerja sama dalam perdagangan digital serta ekonomi kreatif.
“Pada saat yang sama, ekonomi digital juga berkembang. Di Indonesia hal ini tercermin dengan memiliki lebih dari 2.000 start-up, termasuk 5 unicorn dan satu decacorn. McKinsey bahkan berspekulasi bahwa setidaknya 10 unicorn lagi akan muncul dalam dekade berikutnya,” tuturnya.
Langkah selanjutnya adalah memperkuat upaya untuk menghubungkan kembali ekonomi negara. Ia berkata, berbagai tindakan pembatasan telah menghambat interaksi bisnis dan pergerakan manusia.
“Kita harus membuat langkah serius menuju pembukaan kembali dengan aman perbatasan kita. Dengan maksud untuk memfasilitasi koridor perjalanan bisnis yang penting pengaturan dengan protokol kesehatan yang ketat di tempat. Dalam jangka panjang kita bisa memperluas koridor serupa menuju pariwisata tujuan,” kata Retno dalam INA-LAC Business Forum (14/10/2021).
tulis komentar anda