Di Tengah Situasi Pandemi, Unit Link Bisa Jadi Solusi
Jum'at, 15 Oktober 2021 - 19:56 WIB
JAKARTA - Hantaman pandemi Covid-19 meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya proteksi jiwa dan kesehatan. Hal itu dibuktikan dengan tumbuhnya pendapatan asuransi jiwa yang signifikan pada semester I 2021, yang mencapai Rp119,74 triliun, atau tumbuh 64,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) ini, realisasi pendapatan yang telah dicapai bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Tak hanya berasuransi, pandemi juga mengubah perilaku masyarakat lebih giat berinvestasi. Survei menunjukkan bahwa 88% orang Indonesia saat ini lebih fokus pada keuangan mereka dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk kesejahteraan finansial.
Menjawab perkembangan ini, produk asuransi unit link dinilai bisa menjadi solusi dimana, premi yang dibayarkan nasabah tidak hanya diperuntukkan untuk proteksi, namun juga dialokasikan untuk investasi.
Namun, CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman mengakui, belakangan ini unit link sedang hangat menjadi sorotan publik. Kinerja investasi unit link yang sesuai dengan kondisi pasar yang terus berubah saat ini menurutnya menjadi tantangan tersendiri.
"Dalam kondisi seperti ini, penting bagi nasabah dan para pelaku pasar untuk bisa lebih memahami cara kerja, manfaat, dan risiko dari produk unit link," ungkapnya dalam dialog bersama sejumlah media, Jumat (15/10/2021).
Dia mengungkapkan, dalam kondisi pasar yang sangat fluktuatif saat pandemi, penting bagi nasabah untuk rutin dan disiplin mengecek portofolionya guna mengetahui nilai investasi sekaligus mengubah alokasinya. Jika nasabah bisa disiplin melakukannya, tegas dia, maka unit link yang dimilikinya akan lebih terkendali.
"Sayangnya, kesibukan nasabah membuat unit link kurang mendapatkan perhatian, dan inilah yang Generali pahami," tuturnya.
Menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) ini, realisasi pendapatan yang telah dicapai bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Tak hanya berasuransi, pandemi juga mengubah perilaku masyarakat lebih giat berinvestasi. Survei menunjukkan bahwa 88% orang Indonesia saat ini lebih fokus pada keuangan mereka dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk kesejahteraan finansial.
Menjawab perkembangan ini, produk asuransi unit link dinilai bisa menjadi solusi dimana, premi yang dibayarkan nasabah tidak hanya diperuntukkan untuk proteksi, namun juga dialokasikan untuk investasi.
Namun, CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman mengakui, belakangan ini unit link sedang hangat menjadi sorotan publik. Kinerja investasi unit link yang sesuai dengan kondisi pasar yang terus berubah saat ini menurutnya menjadi tantangan tersendiri.
"Dalam kondisi seperti ini, penting bagi nasabah dan para pelaku pasar untuk bisa lebih memahami cara kerja, manfaat, dan risiko dari produk unit link," ungkapnya dalam dialog bersama sejumlah media, Jumat (15/10/2021).
Dia mengungkapkan, dalam kondisi pasar yang sangat fluktuatif saat pandemi, penting bagi nasabah untuk rutin dan disiplin mengecek portofolionya guna mengetahui nilai investasi sekaligus mengubah alokasinya. Jika nasabah bisa disiplin melakukannya, tegas dia, maka unit link yang dimilikinya akan lebih terkendali.
"Sayangnya, kesibukan nasabah membuat unit link kurang mendapatkan perhatian, dan inilah yang Generali pahami," tuturnya.
tulis komentar anda