Santri Lirboyo Berpenghasilan Rp1 Miliar di Usia 27 Tahun, Intip Rahasianya

Minggu, 17 Oktober 2021 - 17:23 WIB
"Saya disuruh carikan aja, dan beberapa bulan kemudian pesanan dari beliau terus sampai satu tahun penuh saya kalkulasi bisa dapat untuk celengan rumah atau bangun rumah ini yang saya tempati. Jadi rumah ini hasil dari proyek di Kabupaten Masohi tahun 2017 selama satu penuh, dua bulan sekali kirim," kata dia.

"Mendapat aset Rp1 miliar itu usia 27 tahun sekitar 2017an itu, dari beberapa proyek tanaman, dari Masohi, Papua, dan dari orderan yang besar-besar," kata dia.

Anas menyebut, sejak tahun 2019 dirinya mulai fokus ke market place, dimana orderan dalam satu hari bisa mencapai 500 atau 700 packing. Menurutnya, penjualannya bernominal kecil dan memungkinkan untungnya kecil, tetapi pesanan yang didapatnya dalam jumlah besar.

Awal masa pandemi Covid-19 di Indonesia sekaligus menandai dirinya memulai bisnis Ikan Koi dengan mendirikan Duta Koi Farm. Dirinya memonitor bisnis dari Blitar sekaligus menjadi proses marketing. Sementara itu, di Kediri merupakan proses packing dan produksi.

"Sebenarnya saya dari dulu pingin punya usaha yang di rumah terus, nungguin istri, di rumah nyantai, usaha saya kan di Kediri, saya PP. ya meskipun ga setiap hari tapi menurut saya waktu dengan keluarga kurang, saya cari-cari terus usaha apa yang bisa dipasarkan di Blitar," tuturnya.

"Dulu itu pilihannya ada beberapa, yang pertama Koi, yang kedua alat musik itu juga pasarnya juga besar, cuma waktu itu saya memilih Koi untuk saya pasarkan. Pertama, makelar, di dunia Koi itu kan sudah umum minta-minta video, saya jualkan posting Facebook ternyata jalan ada hasilnya, bisa buat beli rokok," sambungnya.

Setelah cara tersebut berhasil, Anas mengajak beberapa kerabatnya yang telah berpengalaman untuk bersama-sama membangun bisnis Ikan Koi. Setelah membangun, pihaknya membidik target pasar penjualan ikan tersebut yang menurutnya penggemar Ikan Koi di rentang usia 30-60 tahun atau kelas menengah.

"Kita postingan di grup Koi dan ada beberapa langkah yang sudah saya jalankan tapi yang ga berhasil ada. Dulu di Koi ada yang mainnya iwak (ikan) apik tok, dulu ada yang mainnya grade A,B,C, ada yang mainnya iwak C tok, iwak pasar tok, ternyata sulit mencari iwak apik dan lama, tentunya dengan ada iwak apik pasti iwak elek, iwak apik mahal kenapa? karena langka. Akhirnya saya memutuskan menjual dari semua segmen atau sesuai permintaan. Yang pasti ikan koi bagus mahal dan yang grade biasa pasti murah, mulai harga Rp5.000 per ekor sampai harga Rp20 juta tergantung permintaan konsumen kami siap melayani," tuturnya.



Selain kisah suksesnya, Anas juga menceritakan perihal kisahnya sebelum sukses, dimana pada tahun 2015 dirinya belum memiliki apa-apa. Bahkan, saat istrinya mengandung anak pertama dan harus mengecek kandungan dirinya masih diberikan uang oleh orang tua karena kondisi keuangan yang minim.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More