Transformasi Digital dan Keberlanjutan Kunci Pencapaian Target Cetak Biru MEA 2025
Senin, 18 Oktober 2021 - 15:22 WIB
JAKARTA - Chairmanship Brunei Darussalam di ASEAN 2021 mengangkat tiga tema penting yaitu pemulihan, digitalisasi dan keberlanjutan. Sebagai respons tema digitalisasi, pertemuan ASEAN Economic Community Council (AECC) ke-20 turut mengundang Menteri Informasi dan Komunikasi dari seluruh negara anggota ASEAN untuk berkolaborasi dan meningkatkan kerja sama mewujudkan transformasi digital di ASEAN.
ASEAN memandang transformasi digital akan memberikan peluang baru untuk pengembangan bisnis dan berkontribusi pada pemulihan pasca pandemi secara berkelanjutan di kawasan. Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan MEA mendukung penuh upaya berkelanjutan pada peningkatan keterampilan digital UMKM melalui berbagai inisiatif di ASEAN, seperti ASEAN SME Academy, Go Digital dan ASEAN Access, dan integrasi UMKM ke dalam Rantai Pasok Global (Global Value Chain).
Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri AECC (Pertemuan Tingkat Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN) ke-20 yang digelar secara virtual pada Senin (18/10/2021) di Jakarta. Pertemuan yang dipimpin oleh Minister at the Prime Minister's Office and Minister of Finance and Economy II, Brunei Darussalam, Dato Dr. Amin Abdullah ini dihadiri oleh seluruh Menteri Dewan MEA dari 10 negara anggota ASEAN.
"Kolaborasi ini menjadi kunci dalam merancang kebijakan dan regulasi mengelola disrupsi dan memaksimalkan keuntungan dari ekonomi digital melalui pendekatan kolektif transformasi digital di ASEAN," ungkap Menko Airlangga dalam pernyataan resminya.
Pertemuan menyepakati dua dokumen penting sebagai komitmen pengembangan ekonomi digital yaitu: (1) Bandar Seri Begawan Roadmap to Accelerate ASEAN’s Economic Recovery and Digital Economy Integration; dan (2) ASEAN Leaders’ Statement on
Advancing Digital Transformation in ASEAN.
Lebih jauh Menko Airlangga menekankan kondisi pandemi telah mengakselerasi proses transformasi digital di dunia termasuk di ASEAN. Menko juga mengajak negara-negara ASEAN untuk memanfaatkan pasar internet yang tumbuh cepat di dunia untuk membangun ekonomi digital ASEAN seperti e-commerce, dukungan pada travel dan ride hailing.
Sementara itu, Edutech dan Healthtech menjadi sektor utama pendukung ekonomi digital baru di ASEAN di masa pandemi. Sebagai gambaran, pengguna internet di ASEAN meningkat dari 260 juta pada 2015 menjadi 400 juta pada 2020. Hingga Januari 2021, penetrasi pengguna internet di ASEAN telah mencapai 69%.
ASEAN memandang transformasi digital akan memberikan peluang baru untuk pengembangan bisnis dan berkontribusi pada pemulihan pasca pandemi secara berkelanjutan di kawasan. Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan MEA mendukung penuh upaya berkelanjutan pada peningkatan keterampilan digital UMKM melalui berbagai inisiatif di ASEAN, seperti ASEAN SME Academy, Go Digital dan ASEAN Access, dan integrasi UMKM ke dalam Rantai Pasok Global (Global Value Chain).
Baca Juga
Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri AECC (Pertemuan Tingkat Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN) ke-20 yang digelar secara virtual pada Senin (18/10/2021) di Jakarta. Pertemuan yang dipimpin oleh Minister at the Prime Minister's Office and Minister of Finance and Economy II, Brunei Darussalam, Dato Dr. Amin Abdullah ini dihadiri oleh seluruh Menteri Dewan MEA dari 10 negara anggota ASEAN.
"Kolaborasi ini menjadi kunci dalam merancang kebijakan dan regulasi mengelola disrupsi dan memaksimalkan keuntungan dari ekonomi digital melalui pendekatan kolektif transformasi digital di ASEAN," ungkap Menko Airlangga dalam pernyataan resminya.
Pertemuan menyepakati dua dokumen penting sebagai komitmen pengembangan ekonomi digital yaitu: (1) Bandar Seri Begawan Roadmap to Accelerate ASEAN’s Economic Recovery and Digital Economy Integration; dan (2) ASEAN Leaders’ Statement on
Advancing Digital Transformation in ASEAN.
Lebih jauh Menko Airlangga menekankan kondisi pandemi telah mengakselerasi proses transformasi digital di dunia termasuk di ASEAN. Menko juga mengajak negara-negara ASEAN untuk memanfaatkan pasar internet yang tumbuh cepat di dunia untuk membangun ekonomi digital ASEAN seperti e-commerce, dukungan pada travel dan ride hailing.
Sementara itu, Edutech dan Healthtech menjadi sektor utama pendukung ekonomi digital baru di ASEAN di masa pandemi. Sebagai gambaran, pengguna internet di ASEAN meningkat dari 260 juta pada 2015 menjadi 400 juta pada 2020. Hingga Januari 2021, penetrasi pengguna internet di ASEAN telah mencapai 69%.
tulis komentar anda