Disuruh Cari Investasi Rp900 Triliun, Menteri Bahlil Beberkan Sudah Sejauh Mana

Kamis, 21 Oktober 2021 - 16:43 WIB
Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membeberkan, sejauh mana realisasi investasi dari target sebesar Rp900 triliun pada tahun ini. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia membeberkan, realisasi investasi dari target sebesar Rp900 triliun dimana tercatat sudah mencapai 49,6%. Lanjut dia menerangkan hal ini, lantaran ada tantangan bagi Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di tahun 2021 bersamaan dengan masih adanya pandemi Covid-19.

"2021 adalah dimana kami Kementerian Investasi diberikan target investasi sebesar Rp900 triliun dan hari ini sudah mampu terealisasikan sebesar 49,6% dari total target tersebut. Dimana dari 49,6% tersebut untuk foreign direct investment kita itu sekitar 50,2%, sementara PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) kita itu 49,8%," ujar Bahlil dalam TTI Forum: Reviving Global Trade through Strengthening Regional Economic Partnership secara virtual, Kamis (21/10/2021).





Meski kita semua hidup di era pandemi Covid-19, kata Bahlil, Foreign Direct Investment (FDI) global menurut beberapa kajian lembaga survei dunia itu turun sekitar 30-40%, namun Indonesia turunnya tidak lebih dari 7,5%

"Trust dunia kepada kita sebenarnya semakin baik, apalagi UU cipta kerja sudah kita selesaikan dan sekarang sudah kita implementasikan sekalipun belum maksimal. Ternyata kekuatan investasi domestik kita kalau kita urus dengan baik itu cukup memberikan suatu opportunity yang sangat luar biasa. Kenapa? Di tahun 2020, ketika FDI kita turun, ternyata yang menutupi kejomplangan itu adalah PMDN kita," ujar Menteri Bahli.



Masalahnya adalah Bahlil akui masih banyak investasi-investasi yang sudah clear. Tapi tidak kita eksekusi karena terjadi persoalan tanah, umpan tinggi kepentingan A dan B. "Nah dari total investasi mangkrak, yang kami lakukan pada investasi pertama sekitar Rp708 triliun, itu sudah hampir selesai sekarang hampir Rp600 triliun," katanya.

Mengambil contoh dari kejadian ini, Kementerian Investasi sekarang mengawal investor secara end-to-end atau dari hulu ke hilir, dan mereka membentuk tim untuk terjun langsung mengecek satu persatu.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More