PLN Beri Solusi Keluhan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Kamis, 04 Juni 2020 - 05:19 WIB
JAKARTA - PT PLN (Persero) buka suara mengenai keluhan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mengetahui penyebab tingginya biaya pembelian token listrik di rumahnya dan listriknya yang sering turun, setelah menerima penjelasan dari petugas PLN.
Sebelumnya, pasangan ini menyampaikan keluhan terkait listrik yang sering turun di hunian mewahnya yang berlokasi di Kawasan Green Andara Residence, Jakarta Selatan melalui channel YouTube Trans TV, Selasa (2/6/2020).
Pada saat yang sama, saat syuting tersebut berlangsung yaitu Rabu (20/5), petugas PLN datang dan bertemu langsung dengan Raffi dan Nagita untuk meminta testimoni terkait layanan tambah daya dari 23 kVA (kilo Volt Ampere) ke 33 kVA yang dilakukan pada tanggal 27 April lalu.
Petugas pun menerima keluhan dari Nagita Slavina terkait tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian token, yaitu sebesar Rp1 juta untuk dua hari atau kurang lebih Rp17 juta per bulan.
Terkait hal tersebut, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ciputat Sigit Arimurti mengatakan besar biaya konsumsi listrik untuk daya listrik yang dimiliki oleh pelanggan masih berada dalam batas wajar. Apalagi, Nagita juga menyebutkan ada banyak peralatan elektronik di rumahnya, seperti kulkas yang jumlahnya 10 buah.
"Tingginya biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan atas nama Raffi Ahmad dengan daya listrik 33.000 VA atau 33 kVA dikarenakan beban pemakaian listrik atau konsumsi listrik yang tinggi juga. Bisa jadi dikarenakan banyak peralatan elektronik atau penggunaan beberapa alat elektronik dengan daya yang besar," jelas Sigit dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Sigit menambahkan untuk mengatasi kendala terkait token listrik yang harus diinput berkali-kali, disarankan pelanggan membeli token listrik sejumlah pemakaian selama sebulan.
Selanjutnya, petugas juga memeriksa panel listrik di rumah pasangan Raffi dan Nagita. Karena berdasarkan keluhan istri Raffi Ahmad tersebut, listrik di rumahnya sering turun alias jepret.
"Hasil dari pemeriksaan tersebut, petugas menemukan bahwa listrik rumah pasangan tersebut sering turun atau jepret dikarenakan alat bernama MCB (Miniature Circuit Breaker) pada panel listrik pelanggan overload karena pembagian beban listrik yang tidak merata," katanya.
Dikarenakan batas kewenangan PLN untuk pasokan listrik pelanggan hanya sampai ke kWh meter, petugas PLN merekomendasikan pasangan tersebut untuk menghubungi instalatir resmi yang tersertifikasi dan terdaftar dalam Asosiasi Kontraktor Listrik untuk melakukan perbaikan pada instalasi rumah pelanggan.
"Saya ingin berterima kasih pada PLN dan PLN Ciputat. Saya merasakan PLN sudah memberikan suplai yang luar biasa, di tempat saya (sudah) tidak ada masalah sama sekali. Saya juga mengingatkan kepada semuanya, tetap gunakan listrik dengan bijaksana," ujar Raffi.
Sebelumnya, pasangan ini menyampaikan keluhan terkait listrik yang sering turun di hunian mewahnya yang berlokasi di Kawasan Green Andara Residence, Jakarta Selatan melalui channel YouTube Trans TV, Selasa (2/6/2020).
Pada saat yang sama, saat syuting tersebut berlangsung yaitu Rabu (20/5), petugas PLN datang dan bertemu langsung dengan Raffi dan Nagita untuk meminta testimoni terkait layanan tambah daya dari 23 kVA (kilo Volt Ampere) ke 33 kVA yang dilakukan pada tanggal 27 April lalu.
Petugas pun menerima keluhan dari Nagita Slavina terkait tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian token, yaitu sebesar Rp1 juta untuk dua hari atau kurang lebih Rp17 juta per bulan.
Terkait hal tersebut, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ciputat Sigit Arimurti mengatakan besar biaya konsumsi listrik untuk daya listrik yang dimiliki oleh pelanggan masih berada dalam batas wajar. Apalagi, Nagita juga menyebutkan ada banyak peralatan elektronik di rumahnya, seperti kulkas yang jumlahnya 10 buah.
"Tingginya biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan atas nama Raffi Ahmad dengan daya listrik 33.000 VA atau 33 kVA dikarenakan beban pemakaian listrik atau konsumsi listrik yang tinggi juga. Bisa jadi dikarenakan banyak peralatan elektronik atau penggunaan beberapa alat elektronik dengan daya yang besar," jelas Sigit dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Sigit menambahkan untuk mengatasi kendala terkait token listrik yang harus diinput berkali-kali, disarankan pelanggan membeli token listrik sejumlah pemakaian selama sebulan.
Selanjutnya, petugas juga memeriksa panel listrik di rumah pasangan Raffi dan Nagita. Karena berdasarkan keluhan istri Raffi Ahmad tersebut, listrik di rumahnya sering turun alias jepret.
"Hasil dari pemeriksaan tersebut, petugas menemukan bahwa listrik rumah pasangan tersebut sering turun atau jepret dikarenakan alat bernama MCB (Miniature Circuit Breaker) pada panel listrik pelanggan overload karena pembagian beban listrik yang tidak merata," katanya.
Dikarenakan batas kewenangan PLN untuk pasokan listrik pelanggan hanya sampai ke kWh meter, petugas PLN merekomendasikan pasangan tersebut untuk menghubungi instalatir resmi yang tersertifikasi dan terdaftar dalam Asosiasi Kontraktor Listrik untuk melakukan perbaikan pada instalasi rumah pelanggan.
"Saya ingin berterima kasih pada PLN dan PLN Ciputat. Saya merasakan PLN sudah memberikan suplai yang luar biasa, di tempat saya (sudah) tidak ada masalah sama sekali. Saya juga mengingatkan kepada semuanya, tetap gunakan listrik dengan bijaksana," ujar Raffi.
(bon)
tulis komentar anda