Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp19,2 Triliun di Kuartal III 2021
Kamis, 28 Oktober 2021 - 17:28 WIB
JAKARTA - Bank Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis dengan mencetak perolehan laba bersih sebesar Rp19,2 triliun, atau tumbuh 37,1% secara year on year (YoY) hingga kuartal III-2021.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, capaian kinerja yang baik tersebut selaras dengan pemulihan kondisi perekonomian secara nasional serta terus menurunnya kasus positif Covid-19. Menurutnya, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik.
"Tercatat, hingga kuartal III, laju kredit perseroan secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 16,93% year on year (YoY) menjadi Rp1.021,6 triliun," kata Darmawan dalam paparan kinerja Bank Mandiri triwulan III-2021 secara virtual, Kamis (28/10/2021).
Segmen wholesale masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan kredit dengan peningkatan mencapai 7,93% secara YoY, yakni menjadi sebesar Rp533 Triliun. Pertumbuhan itu didorong oleh kinerja commercial banking dan corporate banking.
"Sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," papar Darmawan.
Lebih lanjut, Darmawan menyampaikan, sampai dengan September 2021 kredit UMKM Bank Mandiri turut mencatat peningkatan signifikan sebesar 20,3% YoY menembus Rp100,1 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM, juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Hasilnya, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri dalam sembilan bulan pertama 2021 telah mencapai Rp28,46 triliun kepada lebih dari 291 ribu debitur. Penyaluran KUR tersebut utamanya disalurkan ke sektor produktif seperti pertanian, perburuan dan perikanan sebesar Rp8,69 triliun serta industri pengolahan dan pertambangan senilai Rp2,3 triliun.
Di sisi lain, per 30 September 2021, posisi non performing loan (NPL) gross Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil menurun 37 basis poin (bps) YoY ke level 2,96%. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap terus melakukan peningkatan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.486 bps secara tahunan menjadi 230,01%.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, capaian kinerja yang baik tersebut selaras dengan pemulihan kondisi perekonomian secara nasional serta terus menurunnya kasus positif Covid-19. Menurutnya, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik.
"Tercatat, hingga kuartal III, laju kredit perseroan secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 16,93% year on year (YoY) menjadi Rp1.021,6 triliun," kata Darmawan dalam paparan kinerja Bank Mandiri triwulan III-2021 secara virtual, Kamis (28/10/2021).
Segmen wholesale masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan kredit dengan peningkatan mencapai 7,93% secara YoY, yakni menjadi sebesar Rp533 Triliun. Pertumbuhan itu didorong oleh kinerja commercial banking dan corporate banking.
"Sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," papar Darmawan.
Lebih lanjut, Darmawan menyampaikan, sampai dengan September 2021 kredit UMKM Bank Mandiri turut mencatat peningkatan signifikan sebesar 20,3% YoY menembus Rp100,1 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM, juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Hasilnya, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri dalam sembilan bulan pertama 2021 telah mencapai Rp28,46 triliun kepada lebih dari 291 ribu debitur. Penyaluran KUR tersebut utamanya disalurkan ke sektor produktif seperti pertanian, perburuan dan perikanan sebesar Rp8,69 triliun serta industri pengolahan dan pertambangan senilai Rp2,3 triliun.
Di sisi lain, per 30 September 2021, posisi non performing loan (NPL) gross Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil menurun 37 basis poin (bps) YoY ke level 2,96%. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap terus melakukan peningkatan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.486 bps secara tahunan menjadi 230,01%.
tulis komentar anda