Terapkan 4 Strategi, Penerbit ini Sukses Jualan Buku ke Generasi Z dan Milenial
Rabu, 03 November 2021 - 21:02 WIB
JAKARTA - Pandemi memang menjadi tantangan sekaligus peluang. Ketika banyak pelaku bisnis yang menutup usahanya, tak sedikit pula yang justru meraih cuan. Salah satunya penerbit Akad.
Penerbit yang menyasar gen-Z dan milenial ini justru mampu mencatatkan kinerja bisnis yang signifikan. Rata-rata per buku baru yang berhasil terjual mencapai 3.000-5.000 eksemplar pada masa pra-order. Sementara itu, untuk buku-buku reguler, terjual sekitar 500 hingga 2.000 eksemplar setiap bulannya.
"Bahkan, di tengah industri penerbitan buku di kanal offline yang melesu, Akad berhasil tumbuh,” jelas Andri Agus Fabianto, Founder & CEO Penerbit Akad, Rabu (3/11/2021).
Andri mencontohkan, penjualan novel berjudul “Samuel” berhasil mencapai 20.000 eksemplar hanya untuk masa preorder selama dua jam. Tak hanya buku, Akad juga berhasil memonetisasi kisah di dalam novel “Samuel” melalui produk merchandise.
“Buku dan Photobook Samuel dan Diamond Gang (nama geng motor yang ada dalam kisah novel) terjual 10.000 paket selama dua jam,” lanjut Andri.
Diakuinya, mayoritas penjualan berasal dari kanal digital. Sebab, Akad memang lebih dulu fokus pada kanal penjualan digital, yang notabene menjadi pilihan favorit masyarakat di masa pandemi. Selain itu, kanal digital juga paling akrab dengan gen-Z dan milenial, yang notabene menjadi target market Akad.
“Sampai saat ini, buku-buku atau novel-novel yang diterbitkan Akad telah hadir di sejumlah platform online. Kami juga sudah hadir di platfrom Shopee dan Tokopedia. Meski demikian, kami juga hadir di toko buku offline seperti Gramedia dan Togamas. Ke depan, kami akan menambah jumlah gerai online maupun offline ini,” ungkap Andri.
Berkat sepak terjangnya di industri penerbitan Tanah Air yang belum genap setahun itu, Akad berhasil meraih penghargaan “Bumifiksi Choice Award 2021” untuk tiga kategori sekaligus, yakni Penerbit Pertama Terfavorit, Penulis Pertama Pendatang Terfavorit, dan Judul Buku Pertama Terfavorit. Tiga penghargaan itu diraih Akad pada awal November 2021.
Penerbit yang menyasar gen-Z dan milenial ini justru mampu mencatatkan kinerja bisnis yang signifikan. Rata-rata per buku baru yang berhasil terjual mencapai 3.000-5.000 eksemplar pada masa pra-order. Sementara itu, untuk buku-buku reguler, terjual sekitar 500 hingga 2.000 eksemplar setiap bulannya.
Baca Juga
"Bahkan, di tengah industri penerbitan buku di kanal offline yang melesu, Akad berhasil tumbuh,” jelas Andri Agus Fabianto, Founder & CEO Penerbit Akad, Rabu (3/11/2021).
Andri mencontohkan, penjualan novel berjudul “Samuel” berhasil mencapai 20.000 eksemplar hanya untuk masa preorder selama dua jam. Tak hanya buku, Akad juga berhasil memonetisasi kisah di dalam novel “Samuel” melalui produk merchandise.
“Buku dan Photobook Samuel dan Diamond Gang (nama geng motor yang ada dalam kisah novel) terjual 10.000 paket selama dua jam,” lanjut Andri.
Diakuinya, mayoritas penjualan berasal dari kanal digital. Sebab, Akad memang lebih dulu fokus pada kanal penjualan digital, yang notabene menjadi pilihan favorit masyarakat di masa pandemi. Selain itu, kanal digital juga paling akrab dengan gen-Z dan milenial, yang notabene menjadi target market Akad.
“Sampai saat ini, buku-buku atau novel-novel yang diterbitkan Akad telah hadir di sejumlah platform online. Kami juga sudah hadir di platfrom Shopee dan Tokopedia. Meski demikian, kami juga hadir di toko buku offline seperti Gramedia dan Togamas. Ke depan, kami akan menambah jumlah gerai online maupun offline ini,” ungkap Andri.
Berkat sepak terjangnya di industri penerbitan Tanah Air yang belum genap setahun itu, Akad berhasil meraih penghargaan “Bumifiksi Choice Award 2021” untuk tiga kategori sekaligus, yakni Penerbit Pertama Terfavorit, Penulis Pertama Pendatang Terfavorit, dan Judul Buku Pertama Terfavorit. Tiga penghargaan itu diraih Akad pada awal November 2021.
tulis komentar anda