Produsen Gula 5 Besar Dunia Siap Kucurkan Investasi Rp28,68 T ke RI
Minggu, 07 November 2021 - 17:57 WIB
JAKARTA - Pabrik gula terbesar di kawasan Timur Tengah (Timteng) dan 5 besar dunia, Al Khaleej Sugar (AKS) berminat untuk berinvestasi di Indonesia senilai USD 2 Miliar atau setara Rp28,68 Triliun. Selain memproduksi gula, AKS juga rencananya akan memproduki bioetanol dan listrik dari biomassa.
Menteri Perindustrian atau Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan kementerian lain untuk menjajaki peluang investasi tersebut karena terkait investasi energi dan pemenuhan lahannya.
Selain itu, Agus berharap penanaman modal perusahaan gula asal Dubai itu bakal menjadi pelatuk industri gula nasional yang lebih efisien pada masa depan.
AKS akan mengembangkan fabrikasi etanol dari gula. Etanol tersebut pun diharapkan dapat menjadi sumber bahan bakar alternatif, ujarnya. Upaya ini sejalan dengan tren pengurangan emisi karbon, yang membuat sejumlah negara memutar otak untuk mencari sumber energi yang lebih bersih.
"Negara-negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Filipina sendiri telah mengembangkan etanol dalam jumlah besar sebagai alternatif bahan bakar fosil. Pemanfaatan etanol dalam energi baru dan terbarukan menjadi satu alternatif untuk pengurangan gas emisi karbon dari sektor transportasi," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/11/2021).
Menteri AGK menambahkan, selain sebagai bahan bakar, etanol gula dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap gula rafinasi. Dalam konteks ini, impor gula bisa ditekan dan bahkan ke depan berpeluang berkurang sekitar 750.000 ton per tahun.
"Kebutuhan gula nasional sekitar 6,7 juta ton. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi impor gula, di antaranya dengan menyiapkan lahan perkebunan tebu dan mendorong proses transformasi digital. Kehadiran AKS di Indonesia, InsyaAllah dapat membantu memenuhi kebutuhan gula nasional," pungkas Menperin.
Komitmen ini disampaikan oleh Managing Director Al Khaleej Sugar Co. sekaligus Chairman Jamal A-Ghurair Group, Jamal Al-Ghurair saat bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Dubai.
Selain menghadiri perhelatan Expo Dubai 2020, kunjungan kerja Menperin Agus tersebut ke Persatuan Emirat Arab, sekaligus untuk bertemu calon investor potensial. Salah satunya adalah Al Khaleej Sugar (AKS).
AKS sendiri memiliki pabrik gula di Dubai dengan kapasitas 6.000 ton gula per hari. Selain memiliki pabrik gula di Dubai, AKS juga berinvestasi di Mesir dan Spanyol. Penghasilan AKS per tahun diperkirakan sebesar USD14 miliar.
Menteri Perindustrian atau Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan kementerian lain untuk menjajaki peluang investasi tersebut karena terkait investasi energi dan pemenuhan lahannya.
Selain itu, Agus berharap penanaman modal perusahaan gula asal Dubai itu bakal menjadi pelatuk industri gula nasional yang lebih efisien pada masa depan.
AKS akan mengembangkan fabrikasi etanol dari gula. Etanol tersebut pun diharapkan dapat menjadi sumber bahan bakar alternatif, ujarnya. Upaya ini sejalan dengan tren pengurangan emisi karbon, yang membuat sejumlah negara memutar otak untuk mencari sumber energi yang lebih bersih.
"Negara-negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Filipina sendiri telah mengembangkan etanol dalam jumlah besar sebagai alternatif bahan bakar fosil. Pemanfaatan etanol dalam energi baru dan terbarukan menjadi satu alternatif untuk pengurangan gas emisi karbon dari sektor transportasi," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/11/2021).
Menteri AGK menambahkan, selain sebagai bahan bakar, etanol gula dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap gula rafinasi. Dalam konteks ini, impor gula bisa ditekan dan bahkan ke depan berpeluang berkurang sekitar 750.000 ton per tahun.
"Kebutuhan gula nasional sekitar 6,7 juta ton. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi impor gula, di antaranya dengan menyiapkan lahan perkebunan tebu dan mendorong proses transformasi digital. Kehadiran AKS di Indonesia, InsyaAllah dapat membantu memenuhi kebutuhan gula nasional," pungkas Menperin.
Komitmen ini disampaikan oleh Managing Director Al Khaleej Sugar Co. sekaligus Chairman Jamal A-Ghurair Group, Jamal Al-Ghurair saat bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Dubai.
Selain menghadiri perhelatan Expo Dubai 2020, kunjungan kerja Menperin Agus tersebut ke Persatuan Emirat Arab, sekaligus untuk bertemu calon investor potensial. Salah satunya adalah Al Khaleej Sugar (AKS).
AKS sendiri memiliki pabrik gula di Dubai dengan kapasitas 6.000 ton gula per hari. Selain memiliki pabrik gula di Dubai, AKS juga berinvestasi di Mesir dan Spanyol. Penghasilan AKS per tahun diperkirakan sebesar USD14 miliar.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda