Mengupas Teknologi Canggih Dalam Proyek Kereta Cepat dan Dampaknya Bagi Perkembangan RI
Selasa, 16 November 2021 - 20:24 WIB
HSR (High Speed Rail) Director of KCIC, Xiao Songxin menyampaikan, bahwa sistem HSR di China juga memastikan keamanan berdasarkan konstruksi dan berbagai percobaan pengoperasian. “Berdasarkan banyak praktik dalam konstruksi dan dalam operasinya, telah membentuk sistem teknologi SDM yang mencakup enam aspek seperti track engineering, EMU kecepatan tinggi, kontrol kereta api, catu daya traksi, operasi & manajemen, dan pencegahan & kontrol risiko," jelasnya.
Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, IPU, ASEAN Eng. (Rektor Untar) selaku tuan rumah menyebutkan, bahwa proyek ini adalah proyek bersama dengan multi disiplin, multi input dan output serta multi outcomes. Maka perlu dipastikan bahwa proyek ini dapat menjadi manfaat bagi para praktisi, dosen, mahasiswa, bahkan masyarakat dengan menjadikan proyek ini sebagai obyek untuk pembelajaran.
“Kita perlu betul-betul bertanggung jawab dalam proyek ini karena proyek nasional, proyek bersama, maka publik perlu diberikan keterbukaan informasi selaku pemilik sesungguhnya dari proyek ini," tegas Agustinus.
Mengomentari terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Guru Besar Untar Prof. Carunia Firdausy, Ph.D. berkata bahwa, “Improvement dari transportasi dapat membawa dampak positif bagi perekonomian bangsa. Selain sosialisasi, pengakuan dari publik itu penting, agar setiap orang paham bahwa proyek ini memang memberikan dampak positif bagi pembangunan Indonesia, khususnya terkait sustainable development," ungkapnya.
Sebagai informasi webinar ini diikuti lebih dari 500 peserta yang sebagian besar terdiri dari para praktisi, akademisi, dan bahkan mahasiswa.
Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, IPU, ASEAN Eng. (Rektor Untar) selaku tuan rumah menyebutkan, bahwa proyek ini adalah proyek bersama dengan multi disiplin, multi input dan output serta multi outcomes. Maka perlu dipastikan bahwa proyek ini dapat menjadi manfaat bagi para praktisi, dosen, mahasiswa, bahkan masyarakat dengan menjadikan proyek ini sebagai obyek untuk pembelajaran.
“Kita perlu betul-betul bertanggung jawab dalam proyek ini karena proyek nasional, proyek bersama, maka publik perlu diberikan keterbukaan informasi selaku pemilik sesungguhnya dari proyek ini," tegas Agustinus.
Mengomentari terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Guru Besar Untar Prof. Carunia Firdausy, Ph.D. berkata bahwa, “Improvement dari transportasi dapat membawa dampak positif bagi perekonomian bangsa. Selain sosialisasi, pengakuan dari publik itu penting, agar setiap orang paham bahwa proyek ini memang memberikan dampak positif bagi pembangunan Indonesia, khususnya terkait sustainable development," ungkapnya.
Sebagai informasi webinar ini diikuti lebih dari 500 peserta yang sebagian besar terdiri dari para praktisi, akademisi, dan bahkan mahasiswa.
(akr)
tulis komentar anda