Sempat Diragukan, Erick Thohir Bilang Vaksin Sinovac Kini Jadi Rebutan

Kamis, 18 November 2021 - 19:02 WIB
Efektivitas vaksin Sinovac sempat diragukan banyak orang, namun Erick Thohir mengungkapkan kini vaksin Covid-19 asal produsen farmasi China menjadi rebutan. Foto/Dok
JAKARTA - Efektivitas vaksin Sinovac sempat diragukan banyak orang, namun kini vaksin Covid-19 asal produsen farmasi China menjadi rebutan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir .

Sejak pertama kali didistribusikan ke Indonesia dan disuntikan kepada tenaga kesehatan, vaksin Sinovac dinilai tidak efektif mengendalikan virus. Pernyataan itu didasarkan pada sejumlah tenaga kesehatan yang kembali terpapar Covid-19, padahal mereka sudah menerima vaksinasi.





Keraguan itu pun langsung diklarifikasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa tenaga kesehatan yang terinfeksi bukan berarti vaksin tidak bekerja. Tetapi lantaran intensitas pasien terpapar Covid-19 yang mendapat perawatan cukup tinggi.

"Yang awalnya pun vaksin Sinovac ini karena buatan China, lalu dikonotasikan sangat negatif. Hari ini Sinovac diperebutkan dimana-mana. Saya kebetulan tidak bisa hadir, sedang di Bandung, saya bertemu Apindo dan pemerintah daerah, mereka semua sekarang cari Sinovac," ujar Erick Thohir, Kamis (18/11/2021).



Per 1 September 2021 lalu, Indonesia kembali menerima 4 juta dosis vaksin Sinovac. Jumlah itu menambah pasokan vaksin di Tana Air saat ini yakni sebanyak 317.494.660 dosis yang terbagi dalam bentuk bahan baku (bulk) dan vaksin jadi.

Erick Thohir pun memastikan dengan jumlah vaksin yang ada, pemerintah akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi ketiga. Targetnya, pelaksanaan dilakukan pada tahun 2022 mendatang.

"Nah hal ini sebagai upaya bagaimana tentu pelaksanaan vaksinasi harus dipercepat, dan vaksin ketiga harus dipersiapkan di tahun depan," katanya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More