Erick Thohir Klaim Harga RT-PCR di Indonesia Lebih Murah dari Negara Lain
Kamis, 18 November 2021 - 20:40 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengklaim harga Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Indonesia lebih murah dari negara lain. Saat ini harga RT-PCR di Jawa-Bali mencapai Rp275.000, sedangkan di luar Jawa-Bali sebesar Rp 300.000.
Penetapan harga hasil tes Covid-19 itu, kata dia, diputuskan secara transparan melalui rapat terbatas (ratas) digelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah Menteri di Kabinet Indonesia Maju. Bahkan, penetapan harga PCR pun didasarkan pada hasil kajian dan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Kalau dibandingkan banyak negara, kita masih termasuk yang termurah (RT-PCR). Dan ini sesuai audit BPKP, BPKP yang sudah mendampingi, bukan penentuan harga sendiri," ujar Menteri Erick Thohir di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Bukan saja soal tes RT-PCR , eksekusi program penanganan pandemi Covid-19 pun dilakukan melalui koordinasi yang terarah. Dimana, masing-masing kementerian dan lembaga (K/L) bekerja sesuai tupoksinya, namun tetap mengindahkan kerja sama.
"Dan ini juga ditentukan Kementerian Kesehatan sesuai tupoksi. Apalagi dalam mengambil kebijakan penanganan Covid, bukan ditentukan Kementerian BUMN, tetapi melalui rapat terbatas," ungkapnya.
Erick juga mencatat, ada oknum tertentu yang sengaja membangun narasi negatif di tengah penanganan pandemi Covid-19. Narasi itu bertujuan untuk memecah bela persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pernyataan tersebut menyusul adanya tudingan bisnis RT-PCR yang dikaitkan dengan Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Penetapan harga hasil tes Covid-19 itu, kata dia, diputuskan secara transparan melalui rapat terbatas (ratas) digelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah Menteri di Kabinet Indonesia Maju. Bahkan, penetapan harga PCR pun didasarkan pada hasil kajian dan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Kalau dibandingkan banyak negara, kita masih termasuk yang termurah (RT-PCR). Dan ini sesuai audit BPKP, BPKP yang sudah mendampingi, bukan penentuan harga sendiri," ujar Menteri Erick Thohir di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Baca Juga
Bukan saja soal tes RT-PCR , eksekusi program penanganan pandemi Covid-19 pun dilakukan melalui koordinasi yang terarah. Dimana, masing-masing kementerian dan lembaga (K/L) bekerja sesuai tupoksinya, namun tetap mengindahkan kerja sama.
"Dan ini juga ditentukan Kementerian Kesehatan sesuai tupoksi. Apalagi dalam mengambil kebijakan penanganan Covid, bukan ditentukan Kementerian BUMN, tetapi melalui rapat terbatas," ungkapnya.
Erick juga mencatat, ada oknum tertentu yang sengaja membangun narasi negatif di tengah penanganan pandemi Covid-19. Narasi itu bertujuan untuk memecah bela persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pernyataan tersebut menyusul adanya tudingan bisnis RT-PCR yang dikaitkan dengan Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
tulis komentar anda