Dituding Perkaya Diri Lewat Bisnis PCR, Erick Thohir: Nanti Kebenaran Akan Terbukti
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan penentuan harga PCR ditetapkan secara transparan. Kebijakan tersebut telah dibahas melalui rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ratas itu dihadiri tidak saya saja. Ratas dihadiri Menkeu, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, Menteri Kesehatan, kebijakan PCR juga ditentukan secara transparan. Jadi apa mungkin rapat terbatas itu men-setting menguntungkan saya. Apakah semua yang ada di ratas itu dituduh memperkaya diri sendiri?" kata Erick melalui pernyataannya, Kamis (18/11/2021).
Dia menegaskan bahwa tidak memiliki latar belakang bisnis kesehatan dan farmasi sehingga tidak cukup berpengalaman di sektor tersebut. Tapi masih saja ada oknum yang menuding memperkaya diri lewat bisnis PCR.
"Mohon maaf nih ya, ini bukan bisnis saya, kesehatan saya bukan track record saya. Lalu saya diframing memperkaya diri," ungkapnya.
Erik pun tidak mengetahui secara pasti motif atas tudingan bisnis PCR yang dilontarkan oknum kecil tertentu Erick Thohir dan Menteri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Sebagai informasi, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) sebelumnya membuat laporan pengaduan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ihwal dugaan bisnis RT-PCR tersebut.
Di sisi lain, muncul narasi rumor soal bisnis PCR dikaitkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Di mana, Erick Thohir salah satu orang yang memang digadang-gadang laik ikut kompetisi.
Namun Erick menilai langkah tersebut sebagai tindakan yang ingin membangun persepsi secara negatif di masyarakat perihal kredibilitas pemerintah.
"Kultur bangsa kita ini memang harus kita jaga. Rasa gotong royong kita, rasa peduli sesama kita sudah mulai luntur. Padahal itu membuat kita menjadi negara besar. Tetapi banyak oknum, individu yang melakukan tadi, dibangun persepsi secara negatif. Tapi itu hak mereka, tetapi saya yakin kebenaran akan terbukti. Dan jangan-jangan nanti terbukti kebalik," katanya
Ia juga tidak menyangka isu bisnis PCR dilakukan untul menjatuhkan kredibilitasnya menjelang pilpres 2024. Padahal kredibilitas sudah terbangun sebelum dipercaya Jokowi menjadi Menteri BUMN khsusunya di dunia internasional.
Erik juga mengaku belum berfikir soal pencalonan presiden ke depan. Saat ini yang menjadi fokus ialah menjalankan program transformasi BUMN.
"Saya tidak berpikir sejauh itu, kalau bicara kredibilitas sudah dibangun sebelum jadi menteri. Sudah ada kredibilitas itu di dunia internasional. Dan banyak kegiatan internasional yang saya masih aktif, tidak mungkin kredibilitas saya mau dikorbankan," jelasnya.
"Ratas itu dihadiri tidak saya saja. Ratas dihadiri Menkeu, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, Menteri Kesehatan, kebijakan PCR juga ditentukan secara transparan. Jadi apa mungkin rapat terbatas itu men-setting menguntungkan saya. Apakah semua yang ada di ratas itu dituduh memperkaya diri sendiri?" kata Erick melalui pernyataannya, Kamis (18/11/2021).
Dia menegaskan bahwa tidak memiliki latar belakang bisnis kesehatan dan farmasi sehingga tidak cukup berpengalaman di sektor tersebut. Tapi masih saja ada oknum yang menuding memperkaya diri lewat bisnis PCR.
"Mohon maaf nih ya, ini bukan bisnis saya, kesehatan saya bukan track record saya. Lalu saya diframing memperkaya diri," ungkapnya.
Erik pun tidak mengetahui secara pasti motif atas tudingan bisnis PCR yang dilontarkan oknum kecil tertentu Erick Thohir dan Menteri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Sebagai informasi, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) sebelumnya membuat laporan pengaduan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ihwal dugaan bisnis RT-PCR tersebut.
Di sisi lain, muncul narasi rumor soal bisnis PCR dikaitkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Di mana, Erick Thohir salah satu orang yang memang digadang-gadang laik ikut kompetisi.
Namun Erick menilai langkah tersebut sebagai tindakan yang ingin membangun persepsi secara negatif di masyarakat perihal kredibilitas pemerintah.
"Kultur bangsa kita ini memang harus kita jaga. Rasa gotong royong kita, rasa peduli sesama kita sudah mulai luntur. Padahal itu membuat kita menjadi negara besar. Tetapi banyak oknum, individu yang melakukan tadi, dibangun persepsi secara negatif. Tapi itu hak mereka, tetapi saya yakin kebenaran akan terbukti. Dan jangan-jangan nanti terbukti kebalik," katanya
Ia juga tidak menyangka isu bisnis PCR dilakukan untul menjatuhkan kredibilitasnya menjelang pilpres 2024. Padahal kredibilitas sudah terbangun sebelum dipercaya Jokowi menjadi Menteri BUMN khsusunya di dunia internasional.
Erik juga mengaku belum berfikir soal pencalonan presiden ke depan. Saat ini yang menjadi fokus ialah menjalankan program transformasi BUMN.
"Saya tidak berpikir sejauh itu, kalau bicara kredibilitas sudah dibangun sebelum jadi menteri. Sudah ada kredibilitas itu di dunia internasional. Dan banyak kegiatan internasional yang saya masih aktif, tidak mungkin kredibilitas saya mau dikorbankan," jelasnya.
(nng)