PPKM Level 3 Saat Nataru, Ini Dampaknya ke Pasar Modal
Minggu, 21 November 2021 - 22:22 WIB
JAKARTA - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh wilayah Indonesia selama 10 hari saat periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang akan berdampak terhadap pasar modal dalam negeri.
PPKM yang akan berlangsung 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2021 itu dilakukan untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 yang kerap terjadi usai libur panjang.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, bursa akan bertahan mengingat PPKM Level 3 tersebut tidak akan berdampak terlalu signifikan karena hanya berlangsung 10 hari.
"Kalau hanya 10 hari, biasanya pasar tidak respon karena efeknya tidak akan signifikan," katanya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Minggu (21/11/2021).
Menurut William, dengan adanya PPKM Level 3 tersebut meskipun akan menjadi sentimen negatif, investor bisa mengambil langkah untuk buy on weakness. "Memang menjadi sentimen negatif, namun pelemahan yang terjadi karena sentimen ini bisa dimanfaatkan untuk buy on weakness," ujarnya.
Senada, Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, dampak PPKM Level 3 untuk pasar modal akan membawa sentimen positif untuk jangka panjang. Mengingat pemberlakuan PPKM salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan gelombang ketiga Covid-19, sehingga bagus untuk ekonomi ke depannya.
Memang untuk jangka pendek, Mino mengatakan akan berpengaruh negatif pada emiten ritel lantaran adanya pembatasan kapasitas pengunjung di pusat perbelanjaan. Namun, tak akan separah saat pemberlakuan PPKM yang lalu.
"Dalam jangka pendek sendiri (selama pemberlakuan PPKM Nataru) memang akan berdampak negatif untuk emiten-emiten ritel namun tidak akan sebesar seperti pemberlakuan PPKM sebelumnya," ucapnya seraya menambahkan bahwa emiten transportasi juga akan ikut terimbas.
Di sisi lain untuk jangka pendek, investor akan menyambut positif initial public offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) karena bisa menjadi penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). "Untuk IPO Mitratel diprediksi akan disambut positif oleh pasar dan berpeluang menjadi salah satu penopang penguatan IHSG," pungkasnya.
PPKM yang akan berlangsung 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2021 itu dilakukan untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 yang kerap terjadi usai libur panjang.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, bursa akan bertahan mengingat PPKM Level 3 tersebut tidak akan berdampak terlalu signifikan karena hanya berlangsung 10 hari.
"Kalau hanya 10 hari, biasanya pasar tidak respon karena efeknya tidak akan signifikan," katanya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Minggu (21/11/2021).
Menurut William, dengan adanya PPKM Level 3 tersebut meskipun akan menjadi sentimen negatif, investor bisa mengambil langkah untuk buy on weakness. "Memang menjadi sentimen negatif, namun pelemahan yang terjadi karena sentimen ini bisa dimanfaatkan untuk buy on weakness," ujarnya.
Senada, Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, dampak PPKM Level 3 untuk pasar modal akan membawa sentimen positif untuk jangka panjang. Mengingat pemberlakuan PPKM salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan gelombang ketiga Covid-19, sehingga bagus untuk ekonomi ke depannya.
Memang untuk jangka pendek, Mino mengatakan akan berpengaruh negatif pada emiten ritel lantaran adanya pembatasan kapasitas pengunjung di pusat perbelanjaan. Namun, tak akan separah saat pemberlakuan PPKM yang lalu.
"Dalam jangka pendek sendiri (selama pemberlakuan PPKM Nataru) memang akan berdampak negatif untuk emiten-emiten ritel namun tidak akan sebesar seperti pemberlakuan PPKM sebelumnya," ucapnya seraya menambahkan bahwa emiten transportasi juga akan ikut terimbas.
Di sisi lain untuk jangka pendek, investor akan menyambut positif initial public offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) karena bisa menjadi penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). "Untuk IPO Mitratel diprediksi akan disambut positif oleh pasar dan berpeluang menjadi salah satu penopang penguatan IHSG," pungkasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda