Erick Thohir Sentil Direksi BUMN Megalomania, Baru Diangkat Tiba-tiba OKB
Rabu, 24 November 2021 - 12:55 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyentil Dewan Direksi perusahaan pelat merah yang sudah diangkat namun tidak bekerja secara maksimal. Dia menilai, banyak Direksi BUMN yang mengalami megalomania.
Megalomania dipahami sebagai suatu keyakinan pada diri seseorang bahwa dirinya memiliki kebesaran, keagungan, atau kekuasaan. Keyakinan ini tidak sekadar berupa sikap sombong, tetapi bagian dari gangguan jiwa.
Bahkan, Erick tak segan-segan menyebut sejumlah Direksi seperti orang kaya baru (OKB), setelah diangkat pemegang saham untuk mengambil posisi strategis di BUMN.
"Banyak sekarang pimpinan BUMN yang saya bersihkan, dan tadi dengan segala resiko, karena banyak juga, dan hari ini pun banyak megalomania mulai diangkat jadi dirut dimulai wahh. Tiba-tiba kaya OKB," ujar Erick, Rabu (24/11/2021).
Menurut dia, seorang pengusaha pasti memiliki tanggung jawab yang besar terhadap bisnis perusahaannya. Pasalnya, sang pengusaha membentuk dan merintis bisnisnya dari nol hingga menuju capaian yang besar.
Sikap itu berbeda dengan sejumlah manajemen perseroan negara. Menurut Erick, banyak Direksi BUMN yang berpandangan bila perseroan adalah milik negara, saat perusahaan merugi, maka negara yang akan bertanggung jawab.
"Kalau pengusaha itu, dia membentuk perusahaan itu dari kecil jadi besar, dia punya rasa tanggung jawab. Kalau ini (direksi BUMN) tiba-tiba duduk di sebuah perusahaan, 'wah kaya ini perusahaan ya', akhirnya itu kan, dia carilah titik-titik (korupsi)," cetusnya.
Megalomania dipahami sebagai suatu keyakinan pada diri seseorang bahwa dirinya memiliki kebesaran, keagungan, atau kekuasaan. Keyakinan ini tidak sekadar berupa sikap sombong, tetapi bagian dari gangguan jiwa.
Bahkan, Erick tak segan-segan menyebut sejumlah Direksi seperti orang kaya baru (OKB), setelah diangkat pemegang saham untuk mengambil posisi strategis di BUMN.
"Banyak sekarang pimpinan BUMN yang saya bersihkan, dan tadi dengan segala resiko, karena banyak juga, dan hari ini pun banyak megalomania mulai diangkat jadi dirut dimulai wahh. Tiba-tiba kaya OKB," ujar Erick, Rabu (24/11/2021).
Menurut dia, seorang pengusaha pasti memiliki tanggung jawab yang besar terhadap bisnis perusahaannya. Pasalnya, sang pengusaha membentuk dan merintis bisnisnya dari nol hingga menuju capaian yang besar.
Sikap itu berbeda dengan sejumlah manajemen perseroan negara. Menurut Erick, banyak Direksi BUMN yang berpandangan bila perseroan adalah milik negara, saat perusahaan merugi, maka negara yang akan bertanggung jawab.
"Kalau pengusaha itu, dia membentuk perusahaan itu dari kecil jadi besar, dia punya rasa tanggung jawab. Kalau ini (direksi BUMN) tiba-tiba duduk di sebuah perusahaan, 'wah kaya ini perusahaan ya', akhirnya itu kan, dia carilah titik-titik (korupsi)," cetusnya.
(ind)
tulis komentar anda