Berbagi Kendaraan Jadi Pilihan Ekonomis di Masa Depan

Sabtu, 06 Juni 2020 - 21:21 WIB
Berbagi kendaraan (shared vehicle) akan menjadi pilihan yang ekonomis pada transportasi masa depan. Foto/Ist
JAKARTA - Peneliti transportasi dari Rotterdam University, Joshua Paundra mengatakan, berbagi kendaraan (shared vehicle) akan menjadi pilihan yang ekonomis pada transportasi masa depan.

Pasalnya, hal tersebut dapat mengurangi jumlah kendaraan yang tidak terkontrol di jalan raya dimana penggunaan angkutan pribadi tidak terbendung. Namun catatannya, berbagi kendaraan perlu otoritas transportasi yang kuat dan tegas terutama mengontrol jumlah kendaraan pribadi.

Joshua menjelaskan tahapan berbagi kendaraan bisa tercipta jika penerapan kendaraan berbasis listrik dan otomatisasi sudah diterapkan.



“Saat ini sharing kendaraan bersama penumpang lain sudah berjalan, namun memang belum masif. Hal ini mengingat munculnya pemain-pemain seperti transportasi berbasis aplikasi. Tapi, basis dari berbagi kendaraan ini juga pada akhirnya memanfaatkan teknologi berbasis aplikasi,” ucapnya dalam diskusi virtual bertajuk Existing Urban Mobility Challenges di Jakarta, Sabtu (6/6/2020). (Baca Juga : Kendaraan Tanpa Pengemudi Jadi Kebutuhan Transportasi Masa Depan )

Dia menjelaskan, dengan berbagi kendaraan juga tercipta sharing ekonomi yang merupakan salah satu solusi mengurangi kemacetan. “Ada banyak solusi memang dan salah satunya berbagi kendaraan ini, tentu dengan dukungan totoritas transportasi,” ungkapnya.

Dia menambahkan, pelaksanaan berbagi kendaraan akan lebih efektif jika kendaraan berbasis listrik dan otomatisasi sudah diterapkan. Menurut dia, dengan dukungan kendaraan berbasis listrik maupun otomatisasi akan lebih memungkinkan pengaturannya.

Joshua menuturkan, ke depan pergerakan masyarakat perkotaan pada 20 hingga 30 tahun ke depan diprediksi berpindah ke moda transportasi yang lebih ekonomis.

Di negara maju, pergerakan masyarakat akan ditunjang melalui kendaraan berbasis listrik, otomatisasi serta memungkinkan berbagi dengan para penggunanya.

Sebagai catatan, peningkatan jumlah kendaraan berbasis listrik smeakin bertambah dari tahun ke tahun. Pada 2018 misalnya penggunaan kendaraan listrik di dunia sudah mencapai 3,29 juta kendaraan dan didukung dengan fasilitas pengisian daya listrik sebanyak 5,2 juta charger.

Jika penerapan kendaraan listrik sudah masif, tahapan selanjutnya akan berproses pada tingkatan yang lebih maju yakni otomatisasi kendaraan. Otomatisasi memungkinkan setiap kendaraan terkoneksi dengan kondisi jalur yang dilewatinya, termasuk terkoneksi dengan kendaraan lain.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More