Gandeng Pelaku Bisnis, Kemendag Memetakan Peluang dan Tantangan Industri Mamin
Minggu, 07 Juni 2020 - 11:05 WIB
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya meningkatkan ekspor produk andalan Indonesia, salah satunya produk makanan dan minuman (mamin). Untuk itu Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional menggandeng pelaku usaha mamin untuk menggenjot ekspor komoditas ini.
Direktur Jenderal PEN Kasan mengatakan, dalam rangka pemetaan peluang dan tantangan ekspor produk andalan Indonesia di masa dan pasca pandemi COVID-19 yang melanda dunia. “Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat di lapangan dalam pemetaan peluang dan tantangan ekspor tersebut, kami akan melakukan kunjungan ke beberapa eksportir utama nasional di Jabodetabek, salah satunya PT Mayora Indah,” ujar Kasan di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Sebagai informasi PT Mayora Indah Tbk, merupakan salah satu eksportir terbesar nasional yang memiliki lebih dari 80 jaringan distributor utama di dunia serta mengekspor ke lebih dari 100 negara. Pada Februari 2020, perusahaan ini telah mengekspor lebih dari 250 ribu kontainer mamin olahan ke berbagai negara.
Produk utama Mayora di antaranya makanan minuman olahan dengan merek Kopiko, Torabika, Danisa, Energen, Beng-beng, Malkist, dan Le Mineralle. Menurut Kasan, PT Mayora dan eksportir lainnya sedang menghadapi tantangan ekspor yang berat yaitu COVID-19 di dunia.
Hal ini menyebabkan adanya berbagai kebijakan pembatasan sosial atau lockdown/karantina wilayah yang diberlakukan banyak negara tujuan ekspor, termasuk negara pemasok bahan baku di dunia. Namun, adanya pembatasan tersebut tidak menyurutkan rencana ekspor.
"Bahkan produk mamin ini sangat dibutuhkan dunia. Di antaranya untuk meningkatkan imunitas dan stamina kesehatan masyarakat sehingga akan mengakibatkan terjadinya lonjakan signifikan perjualan, khususnya perdagangan melalui daring (e-commerce)," katanya.
Hal ini akan dijadikan bahan masukan utama Kemendag dalam pengelolaan informasi pasar dan produk ekspor. Data tersebut digunakan untuk melayani pelaku usaha. "Dari kunjungan kerja ini pemerintah dapat tetap meningkatkan ekspor di tengah pandemi dengan menggandeng pelaku bisnis seperti PT Mayora Indah Tbk dan membuat strategi besar ekspor dalam memanfaatkan peluang dan tantangan ekspor hingga pasca pandemi," katanya.
Selain itu, Kemendag juga dapat memperoleh gambaran besar sebagai langkah konkrit yang dapat dilakukan Kemendag. Hal ini dalam memfasilitasi pengembangan ekspor (produk dan pasar) dan yang dapat dilakukan perwakilan perdagangan di luar negeri dalam memfasilitasi pengembangan ekspor, termasuk penyelesaian hambatan di negara tujuan eskpor.
Direktur Jenderal PEN Kasan mengatakan, dalam rangka pemetaan peluang dan tantangan ekspor produk andalan Indonesia di masa dan pasca pandemi COVID-19 yang melanda dunia. “Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat di lapangan dalam pemetaan peluang dan tantangan ekspor tersebut, kami akan melakukan kunjungan ke beberapa eksportir utama nasional di Jabodetabek, salah satunya PT Mayora Indah,” ujar Kasan di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Sebagai informasi PT Mayora Indah Tbk, merupakan salah satu eksportir terbesar nasional yang memiliki lebih dari 80 jaringan distributor utama di dunia serta mengekspor ke lebih dari 100 negara. Pada Februari 2020, perusahaan ini telah mengekspor lebih dari 250 ribu kontainer mamin olahan ke berbagai negara.
Produk utama Mayora di antaranya makanan minuman olahan dengan merek Kopiko, Torabika, Danisa, Energen, Beng-beng, Malkist, dan Le Mineralle. Menurut Kasan, PT Mayora dan eksportir lainnya sedang menghadapi tantangan ekspor yang berat yaitu COVID-19 di dunia.
Hal ini menyebabkan adanya berbagai kebijakan pembatasan sosial atau lockdown/karantina wilayah yang diberlakukan banyak negara tujuan ekspor, termasuk negara pemasok bahan baku di dunia. Namun, adanya pembatasan tersebut tidak menyurutkan rencana ekspor.
"Bahkan produk mamin ini sangat dibutuhkan dunia. Di antaranya untuk meningkatkan imunitas dan stamina kesehatan masyarakat sehingga akan mengakibatkan terjadinya lonjakan signifikan perjualan, khususnya perdagangan melalui daring (e-commerce)," katanya.
Hal ini akan dijadikan bahan masukan utama Kemendag dalam pengelolaan informasi pasar dan produk ekspor. Data tersebut digunakan untuk melayani pelaku usaha. "Dari kunjungan kerja ini pemerintah dapat tetap meningkatkan ekspor di tengah pandemi dengan menggandeng pelaku bisnis seperti PT Mayora Indah Tbk dan membuat strategi besar ekspor dalam memanfaatkan peluang dan tantangan ekspor hingga pasca pandemi," katanya.
Selain itu, Kemendag juga dapat memperoleh gambaran besar sebagai langkah konkrit yang dapat dilakukan Kemendag. Hal ini dalam memfasilitasi pengembangan ekspor (produk dan pasar) dan yang dapat dilakukan perwakilan perdagangan di luar negeri dalam memfasilitasi pengembangan ekspor, termasuk penyelesaian hambatan di negara tujuan eskpor.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda