Strategi Digital UMKM Menghadapi The New Normal
Senin, 08 Juni 2020 - 22:01 WIB
JAKARTA - Para pelaku bisnis harus bisa beradaptasi dengan perubahan saat ini, dimana perilaku konsumen beralih dari offline ke online dengan signifikan sebagai dampak pandemi covid-19. Hal ini karena karena ketika status wabah virus corona atau Covid-19 menjadi pandemi, pemerintah menghimbau agar masyarakat berkegiatan di rumah saja sebagai upaya mitigasi, sehingga pengunjung pusat perbelanjaan turun hingga 50%.
Para pelaku UMKM harus menyusun strategi digital sebagai bagian dari adaptasi untuk dapat bertahan dan juga tetap berkembang dalam kondisi saat ini. Hal ini pula yang menjadi tema utama pembahasan dalam Inspira Webinar with JNE dengan narasumber Christian Kustedi, Founder & CEO Dusdusan.com.
Christian menjelaskan, dalam strategi digital ada tiga poin yang esensial, yaitu konten, database dan ads. Dalam hal konten, para UKM harus mampu membuat konten yang menarik dan sesuai dengan target market. Memanfaatkan hal yang sedang populer juga dapat meningkatkan engagement audience terhadap konten.
UKM pun harus mengumpulkan dan menganalisa database karena berfungsi untuk memaksimalkan promo kepada audience yang tepat. Selanjutnya, ads atau iklan untuk promosi juga harus dilakukan karena berguna untuk memperluas capaian konten yang dibuat melalui digital kepada user baru di luar database yang masih sesuai dengan target market.
Berbagai jenis taktik dan strategi digital marketing pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu mempromosikan sebuah produk atau jasa untuk meningkatkan brand awareness yang pada akhirnya meningkatkan jumlah pembelian.
“Melakukan soft selling saat memiliki produk baru, yaitu dengan cara merilis teaser produk. Lalu membuat trailer yang berisi product knowledge, harga, tanggal launching. Lalu buat timeline seperti pre-order dan sebagainya," papar Christian.
Selain itu di masa seperti ini penting untuk para pelaku UMKM melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, untuk dapat bergerak lebih cepat dan efektif. Namun hal yang perlu diingat adalah dapat mencari partner yang tepat dan sesuai dengan visi misi bersama.
“Saya optimis dengan keadaan new normal ini, saya anggap ini permanen. Yang harus dipersiapkan UMKM untuk menghadapi the new normal sekarang adalah punya speed yang jauh lebih cepat,” tutup Christian.
Inspira Webinar with JNE membahas berbagai topik dalam bidang usaha agar audience dan masyarakat luas mendapatkan informasi, inspirasi, bahkan solusi dalam kondisi pandemi saat ini. Bidang kewirausahaan adalah salah satu yang harus terus didukung karena menopang perekonomian nasional.
Dalam meningkatkan bisnis UKM, JNE pun kini meluncurkan COD Retail, yaitu produk layanan untuk mempermudah aktifitas jual-beli online diluar online marketplace. Hal ini guna untuk memudahkan masyarakat dalam membeli barang kebutuhan secara online dan mendorong bisnis UKM agar dapat terus berkembang di tengah pandemic covid-19 dalam masa menghadapi New Normal.
Sebelumnya, JNE juga telah mewujudkan dukungan terhadap UKM di tengah pandemi covid-19, antara lain, memberikan diskon ongkir 50% khusus untuk pengiriman masker dan diskon 50% untuk pengiriman khusus APD (Alat Pelindung Diri) dengan menggunakan layanan JTR pada bulan april lalu.
Begitu juga dengan bantuan pengiriman APD dan sembako yang digalang atau didonasikan berbagai pihak yang hingga kini telah mencapai lebih dari 30 ton untuk dikirimkan ke seluruh Indonesia.
Para pelaku UMKM harus menyusun strategi digital sebagai bagian dari adaptasi untuk dapat bertahan dan juga tetap berkembang dalam kondisi saat ini. Hal ini pula yang menjadi tema utama pembahasan dalam Inspira Webinar with JNE dengan narasumber Christian Kustedi, Founder & CEO Dusdusan.com.
Christian menjelaskan, dalam strategi digital ada tiga poin yang esensial, yaitu konten, database dan ads. Dalam hal konten, para UKM harus mampu membuat konten yang menarik dan sesuai dengan target market. Memanfaatkan hal yang sedang populer juga dapat meningkatkan engagement audience terhadap konten.
UKM pun harus mengumpulkan dan menganalisa database karena berfungsi untuk memaksimalkan promo kepada audience yang tepat. Selanjutnya, ads atau iklan untuk promosi juga harus dilakukan karena berguna untuk memperluas capaian konten yang dibuat melalui digital kepada user baru di luar database yang masih sesuai dengan target market.
Berbagai jenis taktik dan strategi digital marketing pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu mempromosikan sebuah produk atau jasa untuk meningkatkan brand awareness yang pada akhirnya meningkatkan jumlah pembelian.
“Melakukan soft selling saat memiliki produk baru, yaitu dengan cara merilis teaser produk. Lalu membuat trailer yang berisi product knowledge, harga, tanggal launching. Lalu buat timeline seperti pre-order dan sebagainya," papar Christian.
Selain itu di masa seperti ini penting untuk para pelaku UMKM melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, untuk dapat bergerak lebih cepat dan efektif. Namun hal yang perlu diingat adalah dapat mencari partner yang tepat dan sesuai dengan visi misi bersama.
“Saya optimis dengan keadaan new normal ini, saya anggap ini permanen. Yang harus dipersiapkan UMKM untuk menghadapi the new normal sekarang adalah punya speed yang jauh lebih cepat,” tutup Christian.
Inspira Webinar with JNE membahas berbagai topik dalam bidang usaha agar audience dan masyarakat luas mendapatkan informasi, inspirasi, bahkan solusi dalam kondisi pandemi saat ini. Bidang kewirausahaan adalah salah satu yang harus terus didukung karena menopang perekonomian nasional.
Dalam meningkatkan bisnis UKM, JNE pun kini meluncurkan COD Retail, yaitu produk layanan untuk mempermudah aktifitas jual-beli online diluar online marketplace. Hal ini guna untuk memudahkan masyarakat dalam membeli barang kebutuhan secara online dan mendorong bisnis UKM agar dapat terus berkembang di tengah pandemic covid-19 dalam masa menghadapi New Normal.
Sebelumnya, JNE juga telah mewujudkan dukungan terhadap UKM di tengah pandemi covid-19, antara lain, memberikan diskon ongkir 50% khusus untuk pengiriman masker dan diskon 50% untuk pengiriman khusus APD (Alat Pelindung Diri) dengan menggunakan layanan JTR pada bulan april lalu.
Begitu juga dengan bantuan pengiriman APD dan sembako yang digalang atau didonasikan berbagai pihak yang hingga kini telah mencapai lebih dari 30 ton untuk dikirimkan ke seluruh Indonesia.
(akr)
tulis komentar anda