Perkuat Ekosistem Diaspora, BNI Xpora Gandeng House of Indonesia Econesia
Jum'at, 17 Desember 2021 - 17:43 WIB
JAKARTA - Ekosistem diaspora Indonesia yang tumbuh pesat beberapa tahun terakhir membuka potensi bisnis global yang kuat untuk mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM ) nasional.Sejalan dengan tren tersebut, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menjalin kerja sama dengan House of Indonesia Econesia (HOI) untuk memperkuat ekosistem tersebut.
HOI merupakan sebuah entitas bisnis yang dikelola oleh diaspora Indonesia di Sydney Australia yang selama ini sudah aktif melakukan importasi produk-produk dari Indonesia dan dipasarkan di Australia. Adapun prosesi penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan dan Director HOI Vidi Vinandar di Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, Jumat (17/12/2021).
"HOI ini saya harap dapat berfungsi maksimal dan menjadi ujung tombak yang menawarkan dan menjual produk unggulan UMKM baik berupa barang dan jasa serta menjadi pembina untuk desain dan jenis produk yang sesuai dengan persyaratan, selera dan tuntutan pasar setempat," ungkap Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki yang ikut menyaksikan prosesi tersebut.
Teten meyakini UKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional, banyak UKM yang telah menerapkan prinsip eco-friendly dan sustainability.Menurutnya, banyak UKM Indonesia yang sudah memenuhi standar atau persyaratan yang ditetapkan Australia seperti ketentuan label dan kemasan, prosedur karantina seperti Biosecurity Act and Imported Food Control Act atau perlindungan konsumen yakni Australian Consumer Law.
Dia juga berharap BNI Xpora dapat menjadi mitra UMKM yang bukan hanya menyediakan sumber pembiayaan ekspor tapi juga dukungan penunjang perluasan pasar dan pendampingan bagi UMKM baik yang berusaha di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pada kesempatan yang sama, Dirut BNI Royke Tumilaar mengatakan, selain untuk mendukung ekosistem diaspora, kolaborasi yang dilakukan BNI dengan berbagai pihak ini akan memberikan pelaku UMKM nasional value proposition yang unggul dan fitur-fitur yang lebih relevan.
"Kami harap dengan kerja sama BNI dan HOI Sydney ini berbagai hal seperti pengadaan produk-produk unggulan Indonesia secara berkelanjutan dan menjadi kesempatan bagi UMKM naik kelas sehingga dapat tercapainya 500.000 pelaku UMKM ekspor di tahun 2030," ujarnya.
Dia menambahkan, Indonesia masuk ke dalam peringkat 15 negara dengan jumlah migran terbesar di dunia mencapai sekitar 8 juta jiwa, dimana sekitar 2,2% berada di Australia. Seiring besarnya penyebaran diaspora Indonesia, potensi tersebut menurutnya dapat dimanfaatkan untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia.
HOI merupakan sebuah entitas bisnis yang dikelola oleh diaspora Indonesia di Sydney Australia yang selama ini sudah aktif melakukan importasi produk-produk dari Indonesia dan dipasarkan di Australia. Adapun prosesi penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan dan Director HOI Vidi Vinandar di Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, Jumat (17/12/2021).
"HOI ini saya harap dapat berfungsi maksimal dan menjadi ujung tombak yang menawarkan dan menjual produk unggulan UMKM baik berupa barang dan jasa serta menjadi pembina untuk desain dan jenis produk yang sesuai dengan persyaratan, selera dan tuntutan pasar setempat," ungkap Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki yang ikut menyaksikan prosesi tersebut.
Teten meyakini UKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional, banyak UKM yang telah menerapkan prinsip eco-friendly dan sustainability.Menurutnya, banyak UKM Indonesia yang sudah memenuhi standar atau persyaratan yang ditetapkan Australia seperti ketentuan label dan kemasan, prosedur karantina seperti Biosecurity Act and Imported Food Control Act atau perlindungan konsumen yakni Australian Consumer Law.
Dia juga berharap BNI Xpora dapat menjadi mitra UMKM yang bukan hanya menyediakan sumber pembiayaan ekspor tapi juga dukungan penunjang perluasan pasar dan pendampingan bagi UMKM baik yang berusaha di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pada kesempatan yang sama, Dirut BNI Royke Tumilaar mengatakan, selain untuk mendukung ekosistem diaspora, kolaborasi yang dilakukan BNI dengan berbagai pihak ini akan memberikan pelaku UMKM nasional value proposition yang unggul dan fitur-fitur yang lebih relevan.
"Kami harap dengan kerja sama BNI dan HOI Sydney ini berbagai hal seperti pengadaan produk-produk unggulan Indonesia secara berkelanjutan dan menjadi kesempatan bagi UMKM naik kelas sehingga dapat tercapainya 500.000 pelaku UMKM ekspor di tahun 2030," ujarnya.
Dia menambahkan, Indonesia masuk ke dalam peringkat 15 negara dengan jumlah migran terbesar di dunia mencapai sekitar 8 juta jiwa, dimana sekitar 2,2% berada di Australia. Seiring besarnya penyebaran diaspora Indonesia, potensi tersebut menurutnya dapat dimanfaatkan untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia.
tulis komentar anda