Di Depan Pengusaha China, BI Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh hingga 5,5% di 2022
Kamis, 23 Desember 2021 - 19:24 WIB
JAKARTA - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia ( BI ) Destry Damayanti memprediksi bahwa ekonomi Indonesia mampu terus tumbuh pada tahun 2022. Kisaran pertumbuhannya bisa mencapai 5,5%.
"BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 bisa mencapai 4,7% sampai 5,5%," ujar Destry dalam webinar Indonesia-Southern China Business Forum 2021 pada Kamis (23/12/2021). Indonesia-Southern China Business Forum 2021 merupakan pertemuan dengan sejumlah pengusaha dan perusahaan besar China.
Destry menyampaikan, proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi di tahun depan didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global. Kondisi itu berdampak pada kinerja ekspor Indonesia yang tetap kuat di 2022.
"Kemudian, kenaikan harga sejumlah komoditas penting juga akan berdampak positif pada ekonomi Indonesia," tambahnya.
Sementara dari sentimen dalam negeri, meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi diprediksi menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022. Kinerja investasi juga diyakini bisa lebih baik dari tahun lalu setelah adanya sejumlah insentif untuk meningkatkan minat investor menanamkan modalnya di Indonesia.
Dia mencontohkan, seperti Undang-Undang Cipta Kerja yang membuat proses perizinan investasi di Indonesia menjadi lebih mudah.
"Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur juga berada di zona ekspansif, pada bulan November 2021 tercatat berada di level 53,9," tambahnya.
Destry juga menerangkan bahwa melandainya kasus harian Covid-19 di Indonesia juga telah meningkatkan mobilitas masyarakat ke level sebelum pandemi Covid-19. Perbaikan mobilitas didukung oleh akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan.
"Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021 menjadi modal untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi domestik di tahun 2022," pungkasnya.
"BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 bisa mencapai 4,7% sampai 5,5%," ujar Destry dalam webinar Indonesia-Southern China Business Forum 2021 pada Kamis (23/12/2021). Indonesia-Southern China Business Forum 2021 merupakan pertemuan dengan sejumlah pengusaha dan perusahaan besar China.
Destry menyampaikan, proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi di tahun depan didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global. Kondisi itu berdampak pada kinerja ekspor Indonesia yang tetap kuat di 2022.
"Kemudian, kenaikan harga sejumlah komoditas penting juga akan berdampak positif pada ekonomi Indonesia," tambahnya.
Sementara dari sentimen dalam negeri, meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi diprediksi menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022. Kinerja investasi juga diyakini bisa lebih baik dari tahun lalu setelah adanya sejumlah insentif untuk meningkatkan minat investor menanamkan modalnya di Indonesia.
Dia mencontohkan, seperti Undang-Undang Cipta Kerja yang membuat proses perizinan investasi di Indonesia menjadi lebih mudah.
"Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur juga berada di zona ekspansif, pada bulan November 2021 tercatat berada di level 53,9," tambahnya.
Destry juga menerangkan bahwa melandainya kasus harian Covid-19 di Indonesia juga telah meningkatkan mobilitas masyarakat ke level sebelum pandemi Covid-19. Perbaikan mobilitas didukung oleh akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan.
"Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021 menjadi modal untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi domestik di tahun 2022," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda