Laba BUMN Rp61 Triliun, Erick Thohir: Harus Jadi Pelecut Semangat
Senin, 03 Januari 2022 - 15:25 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pencapaian kinerja BUMN sepanjang 2021 patut disyukuri dan tidak boleh berpuas diri. Tercatat laba konsolidasi perusahaan pelat merah hingga kuartal III-2021 mencapai Rp61 triliun.
Erick Thohir memandang, capaian tersebut harus menjadi pelecut bagi seluruh manajemen BUMN agar terus berkontribusi dan menorehkan prestasi di tahun-tahun mendatang demi memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
"Capaian di tahun 2021 perlu kita syukuri, tetapi kami tidak boleh berpuas diri, ini harus jadi pelecut semangat agar kami terus bekerja, berkontribusi, dan menorehkan prestasi di tahun-tahun," ujar Erick melalui akun instagramnya, Senin (3/1/2021).
Erick Thohir mengklaim bahwa program utama Kementerian BUMN sepanjang 2021 bisa dituntaskan dengan baik. Realisasi program tersebut meski di tengah pandemi Covid-19.
Meski begitu, kata dia, semua harus berjuang menghadapi disrupsi akibat pandemi agara kinerja positif kementerian BUMN tetap bisa ditingkatkan. Khususnya, kinerja keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial.
Peningkatan kinerja keuangan juga diikuti keberhasilan beberapa program utama yang menjadi tonggak agenda transformasi dan inovasi BUMN. Antara lain, terbentuknya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan penggabungan tiga Bank Syariah milik Himbara yakni Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.
Lalu, penggabungan lain yang dilakukan di sektor ultra mikro melalui merger PT Bank BRI (Persero), PT Pegadaian (Persero), dan PT PNM (Persero) dalam satu atap Holding Ultra Mikro.
Selain itu, adanya program restrukturisasi BUMN yang diharapkan bisa memperkuat core business perusahaan. Misalnya, PT Pertamina (Persero). Dengan restrukturisasi operasional melalui pembentukan enam subholding, Pertamina ditargetkan menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai 100 miliar dolar AS.
Lalu, penggabungan PT Pelindo (Persero) I, II, II, IV pada Oktober 2021 lalu. Menurut dia, dengan penyatuan Pelindo menjadikan operator terminal peti kemas nomor 8 terbesar di dunia dengan throughout 16,7 juta TEUs serta menjadi salah satu pemain utama pelabuhan dunia yang memiliki total aset Rp112 triliun.
Kemudian, salah satu tonggak bersejarah yang ditorehkan Kementerian BUMN di tahun 2021 adalah penyelesaian kasus PT Jiwasraya (Persero). Restrukturisasi yang diterapkan di perusahaan asuransi itu mampu menyelesaikan masalah lama yang tak kunjung usai.
Erick Thohir memandang, capaian tersebut harus menjadi pelecut bagi seluruh manajemen BUMN agar terus berkontribusi dan menorehkan prestasi di tahun-tahun mendatang demi memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
"Capaian di tahun 2021 perlu kita syukuri, tetapi kami tidak boleh berpuas diri, ini harus jadi pelecut semangat agar kami terus bekerja, berkontribusi, dan menorehkan prestasi di tahun-tahun," ujar Erick melalui akun instagramnya, Senin (3/1/2021).
Erick Thohir mengklaim bahwa program utama Kementerian BUMN sepanjang 2021 bisa dituntaskan dengan baik. Realisasi program tersebut meski di tengah pandemi Covid-19.
Meski begitu, kata dia, semua harus berjuang menghadapi disrupsi akibat pandemi agara kinerja positif kementerian BUMN tetap bisa ditingkatkan. Khususnya, kinerja keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial.
Peningkatan kinerja keuangan juga diikuti keberhasilan beberapa program utama yang menjadi tonggak agenda transformasi dan inovasi BUMN. Antara lain, terbentuknya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan penggabungan tiga Bank Syariah milik Himbara yakni Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.
Baca Juga
Lalu, penggabungan lain yang dilakukan di sektor ultra mikro melalui merger PT Bank BRI (Persero), PT Pegadaian (Persero), dan PT PNM (Persero) dalam satu atap Holding Ultra Mikro.
Selain itu, adanya program restrukturisasi BUMN yang diharapkan bisa memperkuat core business perusahaan. Misalnya, PT Pertamina (Persero). Dengan restrukturisasi operasional melalui pembentukan enam subholding, Pertamina ditargetkan menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai 100 miliar dolar AS.
Lalu, penggabungan PT Pelindo (Persero) I, II, II, IV pada Oktober 2021 lalu. Menurut dia, dengan penyatuan Pelindo menjadikan operator terminal peti kemas nomor 8 terbesar di dunia dengan throughout 16,7 juta TEUs serta menjadi salah satu pemain utama pelabuhan dunia yang memiliki total aset Rp112 triliun.
Kemudian, salah satu tonggak bersejarah yang ditorehkan Kementerian BUMN di tahun 2021 adalah penyelesaian kasus PT Jiwasraya (Persero). Restrukturisasi yang diterapkan di perusahaan asuransi itu mampu menyelesaikan masalah lama yang tak kunjung usai.
(akr)
tulis komentar anda