Tingkatkan Potensi Daerah, Kemenperin Gandeng Pemkab Morowali Cetak SDM Kompeten
Jum'at, 07 Januari 2022 - 19:33 WIB
JAKARTA - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali untuk mencetak sumber daya manusia yang kompeten di bidang industri. Penandatanganan naskah Memorandum of Understanding (MoU) Penyelenggaraan dan Pengembangan Program Pendidikan Setara Diploma Satu Vokasi Industri dilaksanakan di Kantor BPSDMI Jakarta, Jumat (7/1/2022).
Kerja sama yang dilakukan kedua belah pihak bertujuan untuk menyiapkan SDM kompeten yang berdaya saing melalui Program Setara D1 berbasis kompetensi di bidang Pengolahan Logam dengan menyesuaikan kebutuhan industri di Kabupaten Morowali.
(Baca juga:Genjot Kandungan Lokal, Kemenperin Fasilitasi 1.250 Sertifikat Produk)
Kepala BPSDMI Arus Gunawan menjelaskan bahwa Kemenperin siap untuk terus mendukung pengembangan industri di Kabupaten Morowali. Hal itu sebagaimana dilakukan selama ini melalui Politeknik Industri Logam Morowali yang telah menghasilkan lulusan kompeten untuk pemenuhan SDM industri di Kabupaten Morowali.
Diketahui, kebutuhan SDM industri per tahun telah tembus di angka 682.000 orang. Sedangkan jumlah rata-rata kebutuhan tenaga kerja di Kabupaten Morowali mencapai 40.000 orang per tahun.
(Baca juga:Hijaukan Sektor Industri, Kemenperin Bidik Perusahaan Baja)
“Penyelenggaraan Program Setara D1 yang melibatkan unit pendidikan di lingkungan Kemenperin, yakni Politeknik Industri Logam Morowali ini adalah salah satu yang akan dikerjasamakan dengan Pemkab Morowali,” kata Arus.
Melalui Program Setara D1 ini, Kemenperin dan Pemkab Morowali ingin meningkatkan potensi pengembangan industri pengolahan logam di Kabupaten Morowali.
(Baca juga:Perdana, Kemenperin Anugerahkan Best Supply Chain Indonesia Halal Industry Award 2021 ke Garudafood)
Bupati Morowali Taslim mengatakan kerja sama dengan Kemenperin ini ditujukan untuk pengembangan potensi daerah Kabupaten Morowali secara menyeluruh. Salah satunya adalah sektor pengolahan logam.
Taslim menambahkan Pemda Morowali berkeinginan pula untuk mengembangan Sentra IKM untuk Tekstil dan pengolahan Ikan Roa. “Ke depan, kerja sama yang dilakukan tidak hanya untuk penyediaan industri ini saja, tapi juga pengembangan sentra IKM di bidang garmen dan program-program pengembangan SDM industri lainnya,” ujar Taslim.
Kerja sama ini menjadi bukti nyata bahwa BPSDMI Kemenperin terus bersinergi dan berkomitmen dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah untuk mengembangkan pendidikan vokasi industri. Tujuannya untuk menghasilkan SDM industri yang kompeten sehingga dapat memenuhi kebutuhan SDM industri.
Kerja sama yang dilakukan kedua belah pihak bertujuan untuk menyiapkan SDM kompeten yang berdaya saing melalui Program Setara D1 berbasis kompetensi di bidang Pengolahan Logam dengan menyesuaikan kebutuhan industri di Kabupaten Morowali.
(Baca juga:Genjot Kandungan Lokal, Kemenperin Fasilitasi 1.250 Sertifikat Produk)
Kepala BPSDMI Arus Gunawan menjelaskan bahwa Kemenperin siap untuk terus mendukung pengembangan industri di Kabupaten Morowali. Hal itu sebagaimana dilakukan selama ini melalui Politeknik Industri Logam Morowali yang telah menghasilkan lulusan kompeten untuk pemenuhan SDM industri di Kabupaten Morowali.
Diketahui, kebutuhan SDM industri per tahun telah tembus di angka 682.000 orang. Sedangkan jumlah rata-rata kebutuhan tenaga kerja di Kabupaten Morowali mencapai 40.000 orang per tahun.
(Baca juga:Hijaukan Sektor Industri, Kemenperin Bidik Perusahaan Baja)
“Penyelenggaraan Program Setara D1 yang melibatkan unit pendidikan di lingkungan Kemenperin, yakni Politeknik Industri Logam Morowali ini adalah salah satu yang akan dikerjasamakan dengan Pemkab Morowali,” kata Arus.
Melalui Program Setara D1 ini, Kemenperin dan Pemkab Morowali ingin meningkatkan potensi pengembangan industri pengolahan logam di Kabupaten Morowali.
(Baca juga:Perdana, Kemenperin Anugerahkan Best Supply Chain Indonesia Halal Industry Award 2021 ke Garudafood)
Bupati Morowali Taslim mengatakan kerja sama dengan Kemenperin ini ditujukan untuk pengembangan potensi daerah Kabupaten Morowali secara menyeluruh. Salah satunya adalah sektor pengolahan logam.
Taslim menambahkan Pemda Morowali berkeinginan pula untuk mengembangan Sentra IKM untuk Tekstil dan pengolahan Ikan Roa. “Ke depan, kerja sama yang dilakukan tidak hanya untuk penyediaan industri ini saja, tapi juga pengembangan sentra IKM di bidang garmen dan program-program pengembangan SDM industri lainnya,” ujar Taslim.
Kerja sama ini menjadi bukti nyata bahwa BPSDMI Kemenperin terus bersinergi dan berkomitmen dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah untuk mengembangkan pendidikan vokasi industri. Tujuannya untuk menghasilkan SDM industri yang kompeten sehingga dapat memenuhi kebutuhan SDM industri.
(dar)
tulis komentar anda