CIMB Niaga Raih ASEAN Corporate Governance Scorecard Award
Kamis, 11 Juni 2020 - 17:56 WIB
JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terpilih sebagai salah satu perusahaan publik di Indonesia yang masuk Kategori Utama dalam penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS).
Tahun ini, CIMB Niaga kembali berhasil meraih penghargaan kategori Top 3 Indonesia Public Listed Companies dengan perolehan nilai tertinggi di Indonesia, sekaligus masuk dalam kategori ASEAN Asset Class bersama dengan 9 Perusahaan Tercatat Indonesia lainnya.
Perusahaan yang masuk dalam kategori ASEAN Asset Class adalah perusahaan dengan nilai ACGS minimum 97,5. Penghargaan yang diberikan oleh ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) ini diumumkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta.
Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei mengatakan, penghargaan ini merupakan apresiasi atas konsistensi CIMB Niaga dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) sesuai standar ASEAN.
"Kami menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang menempatkan CIMB Niaga setara dengan perusahaan-perusahaan di ASEAN. Bagi kami, penerapan GCG bukan sekadar untuk memenuhi peraturan (compliance). Lebih dari itu, sebagai salah satu upaya dalam membangun pondasi yang kokoh untuk menjadikan CIMB Niaga sebagai perusahaan yang terus berkembang dan berdaya saing tinggi," kata Fransiska di Jakarta, Kamis (11/6/2020).
Fransiska menjelaskan, CIMB Niaga berkomitmen untuk senantiasa menerapkan dan meningkatkan kualitas penerapan GCG di setiap proses yang dijalankan oleh Bank sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia, ASEAN maupun best practice internasional. Implementasi GCG dilakukan oleh seluruh jajaran mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, hingga karyawan.
"CIMB Niaga meyakini dengan terus meningkatkan kualitas implementasi GCG, perusahaan dapat memberikan nilai tambah secara maksimal kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya," katanya.
Tahun 2019, CIMB Niaga melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas penerapan GCG. Diantaranya, menyempurnakan implementasi GCG mengacu pada kriteria ACGS seperti menunjuk salah satu Komisaris Independen sebagai Komisaris Independen Senior, menggunakan jasa pihak ketiga (search firm) dalam proses pencarian kandidat Komisaris dan Direktur, serta menerbitkan Kebijakan Anti Korupsi.
Selain itu, bank swasta nasional terbesar kedua ini juga melaksanakan program Compliance Culture and Awareness untuk membentuk dan meningkatkan kesadaran dan budaya kepatuhan.
Seperti diketahui, ASEAN Corporate Governance Scorecard Award merupakan penghargaan yang memberikan penilaian atas praktik GCG para emiten atau perusahaan publik di negara-negara Asia Tenggara. Penghargaan ini diinisiasi oleh ACMF dan didukung oleh Asian Development Bank (ADB) untuk membentuk kerangka kerja tata kelola bersama di seluruh kawasan dan untuk meningkatkan profil perusahaan publik ASEAN dalam komunitas investasi global.
"Semoga prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain di Indonesia untuk senantiasa meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik sesuai standar nasional, regional maupun internasional. Dengan begitu, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan menumbuhkan iklim investasi yang lebih kondusif bagi pasar modal Indonesia," tutup Fransiska.
Tahun ini, CIMB Niaga kembali berhasil meraih penghargaan kategori Top 3 Indonesia Public Listed Companies dengan perolehan nilai tertinggi di Indonesia, sekaligus masuk dalam kategori ASEAN Asset Class bersama dengan 9 Perusahaan Tercatat Indonesia lainnya.
Perusahaan yang masuk dalam kategori ASEAN Asset Class adalah perusahaan dengan nilai ACGS minimum 97,5. Penghargaan yang diberikan oleh ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) ini diumumkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta.
Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei mengatakan, penghargaan ini merupakan apresiasi atas konsistensi CIMB Niaga dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) sesuai standar ASEAN.
"Kami menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang menempatkan CIMB Niaga setara dengan perusahaan-perusahaan di ASEAN. Bagi kami, penerapan GCG bukan sekadar untuk memenuhi peraturan (compliance). Lebih dari itu, sebagai salah satu upaya dalam membangun pondasi yang kokoh untuk menjadikan CIMB Niaga sebagai perusahaan yang terus berkembang dan berdaya saing tinggi," kata Fransiska di Jakarta, Kamis (11/6/2020).
Fransiska menjelaskan, CIMB Niaga berkomitmen untuk senantiasa menerapkan dan meningkatkan kualitas penerapan GCG di setiap proses yang dijalankan oleh Bank sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia, ASEAN maupun best practice internasional. Implementasi GCG dilakukan oleh seluruh jajaran mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, hingga karyawan.
"CIMB Niaga meyakini dengan terus meningkatkan kualitas implementasi GCG, perusahaan dapat memberikan nilai tambah secara maksimal kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya," katanya.
Tahun 2019, CIMB Niaga melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas penerapan GCG. Diantaranya, menyempurnakan implementasi GCG mengacu pada kriteria ACGS seperti menunjuk salah satu Komisaris Independen sebagai Komisaris Independen Senior, menggunakan jasa pihak ketiga (search firm) dalam proses pencarian kandidat Komisaris dan Direktur, serta menerbitkan Kebijakan Anti Korupsi.
Selain itu, bank swasta nasional terbesar kedua ini juga melaksanakan program Compliance Culture and Awareness untuk membentuk dan meningkatkan kesadaran dan budaya kepatuhan.
Seperti diketahui, ASEAN Corporate Governance Scorecard Award merupakan penghargaan yang memberikan penilaian atas praktik GCG para emiten atau perusahaan publik di negara-negara Asia Tenggara. Penghargaan ini diinisiasi oleh ACMF dan didukung oleh Asian Development Bank (ADB) untuk membentuk kerangka kerja tata kelola bersama di seluruh kawasan dan untuk meningkatkan profil perusahaan publik ASEAN dalam komunitas investasi global.
"Semoga prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain di Indonesia untuk senantiasa meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik sesuai standar nasional, regional maupun internasional. Dengan begitu, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan menumbuhkan iklim investasi yang lebih kondusif bagi pasar modal Indonesia," tutup Fransiska.
(bon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda