Menhub Ungkap Alasan Kenapa Bandara Halim Harus Direvitalisasi
Jum'at, 28 Januari 2022 - 11:29 WIB
JAKARTA - Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma dilakukan untuk meningkatkan aspek keselamatan penerbangan dan memberi kenyamanan khususnya para tamu pejabat negara yang datang ke Jakarta.
“Bapak Presiden menugaskan Kementerian Perhubungan untuk melakukan revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma dan kemarin Perpresnya sudah (keluar) diterbitkan," kata Budi Karya dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI.
Menhub menyampaikan, untuk kondisi bandara Halim saat sudah tidak memadai, khususnya pada landasan pacunya atau runway. “Jadi utilitas runway di Bandara Halim hanya 40 persen, sehingga perlu dilakukan revitalisasi saat ini karena dikhawatirkan tidak bisa untuk digunakan pada tahun depan,” urainya.
Adapun beberapa hal yang bakal jadi sasaran renovasi di Bandara Halim, di antaranya penyehatan landasan pacu (runway) dan landasan hubung (taxiway), dan peningkatan landas parkir pesawat atau apron Naretama dan Naratama.
Selain itu, Menhub, mengatakan pihaknya akan dilakukan perbaikan sistem drainase dan pengelolaan air yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR. "Tata airnya juga tidak baik, maka kami koordinasikan dengan Kementerian PUPR membuat manajemen pengelolaan air di sekitar Halim," ujarnya.
Menhub menambahkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan TNI, Kemenkeu, dan Kemenhan untuk melaksanakan revitalisasi tersebut.
“Mulai tanggal 26 kemarin sudah ditutup dan pergerakannya dipindahkan ke Soetta dan sejumlah bandara lain. Kami berkoordinasi dengan Angkasa Pura II untuk memastikan kegiatan di Soetta dapat menggantikan kegiatan dari Halim," pungkasnya.
“Bapak Presiden menugaskan Kementerian Perhubungan untuk melakukan revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma dan kemarin Perpresnya sudah (keluar) diterbitkan," kata Budi Karya dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI.
Menhub menyampaikan, untuk kondisi bandara Halim saat sudah tidak memadai, khususnya pada landasan pacunya atau runway. “Jadi utilitas runway di Bandara Halim hanya 40 persen, sehingga perlu dilakukan revitalisasi saat ini karena dikhawatirkan tidak bisa untuk digunakan pada tahun depan,” urainya.
Adapun beberapa hal yang bakal jadi sasaran renovasi di Bandara Halim, di antaranya penyehatan landasan pacu (runway) dan landasan hubung (taxiway), dan peningkatan landas parkir pesawat atau apron Naretama dan Naratama.
Selain itu, Menhub, mengatakan pihaknya akan dilakukan perbaikan sistem drainase dan pengelolaan air yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR. "Tata airnya juga tidak baik, maka kami koordinasikan dengan Kementerian PUPR membuat manajemen pengelolaan air di sekitar Halim," ujarnya.
Menhub menambahkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan TNI, Kemenkeu, dan Kemenhan untuk melaksanakan revitalisasi tersebut.
“Mulai tanggal 26 kemarin sudah ditutup dan pergerakannya dipindahkan ke Soetta dan sejumlah bandara lain. Kami berkoordinasi dengan Angkasa Pura II untuk memastikan kegiatan di Soetta dapat menggantikan kegiatan dari Halim," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda