Dorong UMKM Melek Digital, Luhut : Ikan di Papua Bisa Dipesan Online
Jum'at, 12 Juni 2020 - 21:09 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk dapat memasarkan dan menjual produknya secara daring (online) terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan, masih banyak UMKM di Indonesia yang belum melek digital. Padahal, dengan masuk ke platform jual-beli online, pelaku UMKM bisa meningkatkan penjualannya, terlebih pada kondisi pandemi yang memukul semua sektor termasuk ritel.
"Penjualan produk UMKM utamanya kategori produk non esensial seperti pakaian dan elektronik menurun akibat Covid-19. Penjualan online jadi solusi hebat karena mampu bertahan bahkan cenderung mengalami peningkatan dalam jumlah penjualan sekitar 30%," ujarnya saat webinar “Penyediaan dan Akses Permodalan Bagi UMKM Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif”, Jumat (12/6/2020). (Baca juga : Luhut Minta Pemda Kawal Pemulihan UMKM Sektor Parekraf )
Luhut menjelaskan, pemerintah telah menginisiasi Gerakan Nasional Gotong Royong untuk mendorong transformasi UMKM dari offline ke online. Mengusung tema Bangga Buatan Indonesia, program yang diluncurkan presiden Jokowi pada 14 Mei 2020 membidik 2 juta UMKM untuk bisa masuk ke platform online.
"Sekarang sedang jalan. Selama sebulan, lebih dari 300.000 UMKM yang bertransformasi ke online. Kami juga minta kepada bupati dan gubernur tolong didorong (UMKM daerah) supaya masuk ke platform ini," tuturnya.
Dia mengungkapkan, salah satu strategi pemerintah dalam pengembangan UMKM yaitu perluasan pasar. Melalui platform online, kata Luhut, akses pasar untuk produk UMKM bisa lebih luas.
"Contoh untuk perikanan ada FishOn dan aplikasi Aruna, yang tadinya tidak bisa menjangkau ke Papua, sekarang ikan di Papua bisa dipesan online. Dan sekarang kami siapkan untuk bisa langsung ekspor, baik dari Maluku, Makassar, Bitung, ke negara-negara seperti Jepang, China, dan lain-lain," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Fadjar Hutomo mengatakan, untuk tahun 2020 ini pihaknya menyiapkan dana sebesar Rp24 miliar untuk pendukungan pengembangan UMKM lewat program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP). Program ini sehubungan banyaknya UMKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COvid-19.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan, masih banyak UMKM di Indonesia yang belum melek digital. Padahal, dengan masuk ke platform jual-beli online, pelaku UMKM bisa meningkatkan penjualannya, terlebih pada kondisi pandemi yang memukul semua sektor termasuk ritel.
"Penjualan produk UMKM utamanya kategori produk non esensial seperti pakaian dan elektronik menurun akibat Covid-19. Penjualan online jadi solusi hebat karena mampu bertahan bahkan cenderung mengalami peningkatan dalam jumlah penjualan sekitar 30%," ujarnya saat webinar “Penyediaan dan Akses Permodalan Bagi UMKM Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif”, Jumat (12/6/2020). (Baca juga : Luhut Minta Pemda Kawal Pemulihan UMKM Sektor Parekraf )
Luhut menjelaskan, pemerintah telah menginisiasi Gerakan Nasional Gotong Royong untuk mendorong transformasi UMKM dari offline ke online. Mengusung tema Bangga Buatan Indonesia, program yang diluncurkan presiden Jokowi pada 14 Mei 2020 membidik 2 juta UMKM untuk bisa masuk ke platform online.
"Sekarang sedang jalan. Selama sebulan, lebih dari 300.000 UMKM yang bertransformasi ke online. Kami juga minta kepada bupati dan gubernur tolong didorong (UMKM daerah) supaya masuk ke platform ini," tuturnya.
Dia mengungkapkan, salah satu strategi pemerintah dalam pengembangan UMKM yaitu perluasan pasar. Melalui platform online, kata Luhut, akses pasar untuk produk UMKM bisa lebih luas.
"Contoh untuk perikanan ada FishOn dan aplikasi Aruna, yang tadinya tidak bisa menjangkau ke Papua, sekarang ikan di Papua bisa dipesan online. Dan sekarang kami siapkan untuk bisa langsung ekspor, baik dari Maluku, Makassar, Bitung, ke negara-negara seperti Jepang, China, dan lain-lain," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Fadjar Hutomo mengatakan, untuk tahun 2020 ini pihaknya menyiapkan dana sebesar Rp24 miliar untuk pendukungan pengembangan UMKM lewat program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP). Program ini sehubungan banyaknya UMKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COvid-19.
(ind)
tulis komentar anda