Persiapan ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, Jokowi Bangun Jalan 25 Km di NTT
Rabu, 16 Februari 2022 - 15:26 WIB
JAKARTA - Pemerintah membangun jalan di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai persiapan gelaran ASEAN Summit yang digelar Februari 2023 mendatang. Jalan tersebut dibangun sepanjang 25 kilometer (km) dari Labuan Bajo menuju Tana Mori.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalantersebut untuk meningkatkan konekstivitas destinasi pariwisata. Diharapkan dengan pembangunan jelan tersebut akses menjadi lancar, aman dan nyaman.
"Jalan ini akan memberikan manfaat yang sangat besar. Akses jalan yang semakin baik juga akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar dengan bangkitnya sektor pariwisata," kata Basuki melalui keterangan tertulisnya, Selasa (15/2/2022).
Basuki mengatakan pembangunan jalan Labuan Bajo menuju Tana Mori tersebut telah dimulai Januari 2022 dengan lebar 7 meter, 2 lajur, 2 arah dan row 23 meter sesuai standar internasional. Pengerjaannya dibagi menjadi 5 segmen berupa pembangunan dan peningkatan 25 km jalan dan empat jembatan sepanjang 175 meter.
Segmen 1 peningkatan struktur Jalan Labuan Bajo - Simpang Nalis sepanjang 6.15 km (STA 0+00 - STA 6.150) serta Jembatan Nanganae dan Jembatan Wae Mburak, segmen 2 pembangunan Jalan Simpang Nalis - Simpang Kenari sepanjang 6.50 km (STA 6+150 - STA 12.650).
Segmen 3 pembangunan Jalan Simpang Kenari - Warloka sepanjang 5.10 km (STA 12.650 - STA 17.750) dan Jembatan Wae Kenari, Segmen 4 pembangunan Jalan Warloka - Simpang Tana Mori sepanjang 4.25 km (STA 17.750 - STA 22.00) dan pembangunan Jembatan Soknar. Kemudian segmen 5 meliputi peningkatan Jalan Simpang Tana Mori menuju Desa Golomori sepanjang 3 km (STA 22.00 - STA 25.00).
Hingga Februari 2022 progres penanganan sudah mencapai 5,8% dan ditargetkan selesai pada akhir 2022. Diharapkan setelah ruas jalan ini terhubung, nantinya jarak dari Labuan Bajo menuju Tana Mori dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 1 jam sehingga membuat waktu tempuh menjadi efisien dan memperbanyak aksesibilitas ke destinasi wisata di Labuan Bajo sehingga para wisatawan mempunyai banyak pilihan jalur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalantersebut untuk meningkatkan konekstivitas destinasi pariwisata. Diharapkan dengan pembangunan jelan tersebut akses menjadi lancar, aman dan nyaman.
"Jalan ini akan memberikan manfaat yang sangat besar. Akses jalan yang semakin baik juga akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar dengan bangkitnya sektor pariwisata," kata Basuki melalui keterangan tertulisnya, Selasa (15/2/2022).
Baca Juga
Basuki mengatakan pembangunan jalan Labuan Bajo menuju Tana Mori tersebut telah dimulai Januari 2022 dengan lebar 7 meter, 2 lajur, 2 arah dan row 23 meter sesuai standar internasional. Pengerjaannya dibagi menjadi 5 segmen berupa pembangunan dan peningkatan 25 km jalan dan empat jembatan sepanjang 175 meter.
Segmen 1 peningkatan struktur Jalan Labuan Bajo - Simpang Nalis sepanjang 6.15 km (STA 0+00 - STA 6.150) serta Jembatan Nanganae dan Jembatan Wae Mburak, segmen 2 pembangunan Jalan Simpang Nalis - Simpang Kenari sepanjang 6.50 km (STA 6+150 - STA 12.650).
Segmen 3 pembangunan Jalan Simpang Kenari - Warloka sepanjang 5.10 km (STA 12.650 - STA 17.750) dan Jembatan Wae Kenari, Segmen 4 pembangunan Jalan Warloka - Simpang Tana Mori sepanjang 4.25 km (STA 17.750 - STA 22.00) dan pembangunan Jembatan Soknar. Kemudian segmen 5 meliputi peningkatan Jalan Simpang Tana Mori menuju Desa Golomori sepanjang 3 km (STA 22.00 - STA 25.00).
Hingga Februari 2022 progres penanganan sudah mencapai 5,8% dan ditargetkan selesai pada akhir 2022. Diharapkan setelah ruas jalan ini terhubung, nantinya jarak dari Labuan Bajo menuju Tana Mori dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 1 jam sehingga membuat waktu tempuh menjadi efisien dan memperbanyak aksesibilitas ke destinasi wisata di Labuan Bajo sehingga para wisatawan mempunyai banyak pilihan jalur.
(nng)
tulis komentar anda