Selesaikan Transformasi Bisnis, Digiserve Siap Rebut Pasar ICT
Rabu, 16 Februari 2022 - 21:29 WIB
JAKARTA - Usai diakuisisi Telkom lewat TelkomMetra, PT Digital Aplikasi Solusi atau yang lebih dikenal Digiserve menyatakan telah menyelesaikan transformasi bisnisnya . Kini Digiserve siap untuk mengakselerasi pertumbuhan dengan menghadirkan produk dan layanan terbaik bagi para pelanggan.
"Saya meyakini bahwa Digiserve akan tumbuh menjadi perusahaan yang besar. Kuncinya terletak pada sinergi dan kolaborasi. Kami juga akan menjalankan secara konsisten business plan yang sudah dipersiapkan," kata Ahmad Hartono, Presiden Direktur Digiserve, di Jakarta, Rabu (17/2/2022).
Selain adanya manajemen baru, proses transformasi perusahaan juga ditandai dengan peresmian penggunaan nama dan logo baru, yaitu Digiserve. Logo dengan simbol huruf ādā tersebut menggambarkan bisnis yang akan menjadi fokus perusahaan. Digiserve terdiri dari dua kata yang melambangkan komitmen perusahaan.
DIGI sebagai 'perusahaan digital' yang menjadi pemimpin di dalam digital transformation journey bagi pelanggan dan perusahaan di Indonesia melalui karya nyata berupa produk-produk transformasi digital, seperti: SDWAN, Azure Stack, Cloud Contact Center, Digital Customer Engagement, UC&C, Security NGFW, dan Professional Service Digital Security.
Sedangkan SERVE merupakan aktualisasi dari budaya kerja dan core value AKHLAH yang menjadi komitmen perusahaan dalam melayani, melalui nilai-nilai utama, yaitu Simplify business, Empower all people within company, Respect our planet with green and responsible digital technology, Value our people and culture of doing business dan Excite the market.
Hartono menuturkan bahwa perusahaan berfokus kepada lima produk portfolio dan layanan dalam mendukung transformasi digital mengingat potensi bisnis ICT Managed Solutions yang cukup besar.
Dalam kesempatan yang sama, Agus F. Abdillah, Direktur Sales dan Operasional Digiserve, menjelaskan bahwa berdasarkan data IDC Black Book 2021, belanja ICT perusahaan di Indonesia diperkirakan mencapai Rp119 triliun pada tahun 2022, tumbuh 7,6% dibandingkan tahun 2021. Diperkirakan dalam lima tahun ke depan, pasar akan tumbuh sebesar 9,2% (CAGR 2020-2025), didorong oleh services dan software sejalan dengan transformasi digital dalam organisasi.
"Tren customer and operational excellence tetap menjadi fokus utama perusahaan di Indonesia dengan modernisasi infrastruktur, termasuk infrastruktur cloud; optimalisasi aplikasi dengan connectivity dan digital workspaces sebagai fokus utama. Kemampuan analitik dan keamanan juga harus ditingkatkan dalam organisasi. Oleh karena itu, kami hadir menjadi solusi bagi perusahaan yang melakukan transformasi digital," jelasnya.
"Saya meyakini bahwa Digiserve akan tumbuh menjadi perusahaan yang besar. Kuncinya terletak pada sinergi dan kolaborasi. Kami juga akan menjalankan secara konsisten business plan yang sudah dipersiapkan," kata Ahmad Hartono, Presiden Direktur Digiserve, di Jakarta, Rabu (17/2/2022).
Selain adanya manajemen baru, proses transformasi perusahaan juga ditandai dengan peresmian penggunaan nama dan logo baru, yaitu Digiserve. Logo dengan simbol huruf ādā tersebut menggambarkan bisnis yang akan menjadi fokus perusahaan. Digiserve terdiri dari dua kata yang melambangkan komitmen perusahaan.
DIGI sebagai 'perusahaan digital' yang menjadi pemimpin di dalam digital transformation journey bagi pelanggan dan perusahaan di Indonesia melalui karya nyata berupa produk-produk transformasi digital, seperti: SDWAN, Azure Stack, Cloud Contact Center, Digital Customer Engagement, UC&C, Security NGFW, dan Professional Service Digital Security.
Sedangkan SERVE merupakan aktualisasi dari budaya kerja dan core value AKHLAH yang menjadi komitmen perusahaan dalam melayani, melalui nilai-nilai utama, yaitu Simplify business, Empower all people within company, Respect our planet with green and responsible digital technology, Value our people and culture of doing business dan Excite the market.
Hartono menuturkan bahwa perusahaan berfokus kepada lima produk portfolio dan layanan dalam mendukung transformasi digital mengingat potensi bisnis ICT Managed Solutions yang cukup besar.
Dalam kesempatan yang sama, Agus F. Abdillah, Direktur Sales dan Operasional Digiserve, menjelaskan bahwa berdasarkan data IDC Black Book 2021, belanja ICT perusahaan di Indonesia diperkirakan mencapai Rp119 triliun pada tahun 2022, tumbuh 7,6% dibandingkan tahun 2021. Diperkirakan dalam lima tahun ke depan, pasar akan tumbuh sebesar 9,2% (CAGR 2020-2025), didorong oleh services dan software sejalan dengan transformasi digital dalam organisasi.
"Tren customer and operational excellence tetap menjadi fokus utama perusahaan di Indonesia dengan modernisasi infrastruktur, termasuk infrastruktur cloud; optimalisasi aplikasi dengan connectivity dan digital workspaces sebagai fokus utama. Kemampuan analitik dan keamanan juga harus ditingkatkan dalam organisasi. Oleh karena itu, kami hadir menjadi solusi bagi perusahaan yang melakukan transformasi digital," jelasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda