Mimpi-mimpi Indah Erick Thohir Soal BUMN Pasca-2024
Jum'at, 18 Februari 2022 - 20:10 WIB
JAKARTA - Erick Thohir menaruh harapan besar terhadap perusahaan pelat merah pasca-dirinya tak lagi menjabat sebagai Menteri BUMN di akhir 2024 mendatang. Harapan itu terkait dengan peran korporasi dan pelayanan perseroan kepada masyarakat dan negara.
Erick pun optimistis usai periodesasinya di Kementerian BUMN berakhir harapan tersebut bisa direalisasikan. Harapan pertama Erick Thohir adalah kontribusi BUMN kepada negara semakin besar, berupa deviden, pajak, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"Kembali ya, kalau saya gak usah muluk-muluk (mimpi), bagaimana kontribusi BUMN semakin besar terhadap negara, itu yang pertama," ungkap Erick dalam video pendek yang diunggah di akun instagramnya, Jumat (18/2/2022).
Erick meminta manajemen terus menggenjot bisnis perusahaan agar bisa mendukung pendapatan negara saat ini. Menurutnya, perseroan mampu meningkatkan dividen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Semula Kementerian BUMN menargetkan dividen BUMN 2021 mencapai Rp30 triliun-Rp35 triliun. Target tersebut lebih rendah dari proyeksi semula yakni Rp40 triliun.
Belakangan target tersebut direvisi pemerintah hingga di angka Rp30 triliun. Bahkan, estimasi dividen 2021 masih tercatat rendah bila dibandingkan realisasinya di tahun 2020, total setoran lima BUMN saja mencapai Rp45 triliun atau setara 90,6% dari total dividen pemerintah pada 2020.
Dari laporan Kementerian BUMN, kontribusi perusahaan pelat merah ke negara sepanjang semester I 2021 mencapai Rp26 triliun.
"(Mimpi) Kedua, jumlah BUMN akan semakin kecil, tapi semakin besar food printnya. Ketiga peran daripada pelayanan BUMN kepada masyarakat semakin maksimal, tentu ini semua ada KPI-nya," kata dia.
Erick pun optimistis usai periodesasinya di Kementerian BUMN berakhir harapan tersebut bisa direalisasikan. Harapan pertama Erick Thohir adalah kontribusi BUMN kepada negara semakin besar, berupa deviden, pajak, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"Kembali ya, kalau saya gak usah muluk-muluk (mimpi), bagaimana kontribusi BUMN semakin besar terhadap negara, itu yang pertama," ungkap Erick dalam video pendek yang diunggah di akun instagramnya, Jumat (18/2/2022).
Erick meminta manajemen terus menggenjot bisnis perusahaan agar bisa mendukung pendapatan negara saat ini. Menurutnya, perseroan mampu meningkatkan dividen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Semula Kementerian BUMN menargetkan dividen BUMN 2021 mencapai Rp30 triliun-Rp35 triliun. Target tersebut lebih rendah dari proyeksi semula yakni Rp40 triliun.
Belakangan target tersebut direvisi pemerintah hingga di angka Rp30 triliun. Bahkan, estimasi dividen 2021 masih tercatat rendah bila dibandingkan realisasinya di tahun 2020, total setoran lima BUMN saja mencapai Rp45 triliun atau setara 90,6% dari total dividen pemerintah pada 2020.
Dari laporan Kementerian BUMN, kontribusi perusahaan pelat merah ke negara sepanjang semester I 2021 mencapai Rp26 triliun.
"(Mimpi) Kedua, jumlah BUMN akan semakin kecil, tapi semakin besar food printnya. Ketiga peran daripada pelayanan BUMN kepada masyarakat semakin maksimal, tentu ini semua ada KPI-nya," kata dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda