IHSG Pekan Depan Bakal Didongkrak Dana Asing
Minggu, 20 Februari 2022 - 09:30 WIB
JAKARTA - Terlepas dari sentimen-sentimen global maupun domestik yang memengaruhi, indeks harga saham gabungan ( IHSG ) diprediksi tak terpengaruh karena investor asing terus masuk.
Head of Research Creative Trading System, Argha Jonathan Karo Karo, menuturkan bahwa acuan IHSG saat ini yang terpenting adalah investor asing yang terus masuk sehingga membuat indeks mencetak rekor tertingginya.
"Kita tahu asing rajin masuk dari Februari awal, IHSG pun terus naik mencetak level tertingginya. Jadi pegangan kita itu ke depannya kalau ada virus Omicron dan lain-lain yang membuat IHSG terkoreksi, sementara asing masuk (akan jadi) opportunity lanjutan untuk kita menambah posisi buy on weakness," jelas Argha kepada MNC Portal, dikutip Minggu (20/2/2022).
Jadi secara teori ada dua kemungkinan menyangkut sentimen yang akan memengaruhi IHSG. Pertama, kata Argha, asing melakukan profit taking karena kekhawatiran inflasi di Amerika Serikat, kenaikan harga sembako, dan kenaikan harga bahan bakar.
"Jika asing yang masuk, di Amerika kacau. Di Eropa kacau, makanya asing masuk ke Indonesia," katanya.
Argha mengatakan, saat ini cukup memperhatikan saham sektor pertambangan, seperti Antam. Menurutnya, ada broker-broker raksasa yang masuk ke ANTM dan tampaknya investor ritel sudah menjual sahamnya.
"Tapi memang sudah beberapa minggu ada pemain besar yang dari investor ritel membeli saham ANTM. Itu adalah opportunity yang menarik sepertinya bagi yang paham bahwa pemain asing sedang masuk, pemain kecil sedang keluar," ujar Argha.
Head of Research Creative Trading System, Argha Jonathan Karo Karo, menuturkan bahwa acuan IHSG saat ini yang terpenting adalah investor asing yang terus masuk sehingga membuat indeks mencetak rekor tertingginya.
"Kita tahu asing rajin masuk dari Februari awal, IHSG pun terus naik mencetak level tertingginya. Jadi pegangan kita itu ke depannya kalau ada virus Omicron dan lain-lain yang membuat IHSG terkoreksi, sementara asing masuk (akan jadi) opportunity lanjutan untuk kita menambah posisi buy on weakness," jelas Argha kepada MNC Portal, dikutip Minggu (20/2/2022).
Jadi secara teori ada dua kemungkinan menyangkut sentimen yang akan memengaruhi IHSG. Pertama, kata Argha, asing melakukan profit taking karena kekhawatiran inflasi di Amerika Serikat, kenaikan harga sembako, dan kenaikan harga bahan bakar.
"Jika asing yang masuk, di Amerika kacau. Di Eropa kacau, makanya asing masuk ke Indonesia," katanya.
Argha mengatakan, saat ini cukup memperhatikan saham sektor pertambangan, seperti Antam. Menurutnya, ada broker-broker raksasa yang masuk ke ANTM dan tampaknya investor ritel sudah menjual sahamnya.
"Tapi memang sudah beberapa minggu ada pemain besar yang dari investor ritel membeli saham ANTM. Itu adalah opportunity yang menarik sepertinya bagi yang paham bahwa pemain asing sedang masuk, pemain kecil sedang keluar," ujar Argha.
(uka)
tulis komentar anda