Rusia Punya Dana Cadangan Rp9.037 Triliun Hadapi Sanksi yang Dipimpin AS

Kamis, 24 Februari 2022 - 08:06 WIB
Rusia seperti telah siap menghadapi sanksi barat saat konflik dengan Ukraina terus memanas. Mereka sepertinya belajar dari sanksi internasional pada tahun 2014, ketika pasukan Rusia pindah ke Krimea, mencaplok bagian dari Ukraina. Foto/Dok
MOSKOW - Rusia seperti telah siap menghadapi sanksi barat saat konflik dengan Ukraina terus memanas. Pada tahun 2014, ketika pasukan Rusia pindah ke Krimea, mencaplok bagian dari Ukraina itu memicu putaran pertama sanksi internasional . Dan itu mengajarkan Moskow pelajaran penting.

Sejak itu mereka telah membangun pertahanan, bergerak menjauh dari hanya mengandalkan dolar dan mencoba untuk keluar dari tekanan sanksi yang bisa dilihat dari ekonomi Rusia. Presiden Putin mungkin bertaruh bahwa ia dapat menahan sanksi lebih lama dari yang diasumsikan Barat.

Cadangan Internasional

Pada Januari tahun ini, cadangan internasional pemerintah dalam valuta asing dan emas, berada pada rekor tertinggi yakni senilai lebih dari USD630 miliar yang setara dengan Rp9.037 triliun (Kurs Rp14.345 per USD).





Jumlah cadangan tersebut menjadi tertinggi keempat di dunia dan itu dapat digunakan untuk membantu menopang mata uang Rusia, rubel untuk beberapa waktu yang cukup lama. Terutama hanya sekitar 16% dari devisa Rusia saat ini yang benar-benar disimpan dalam bentuk dolar, turun dari 40% lima tahun lalu. Sekitar 13% sekarang disimpan di renminbi China.

Semua ini dirancang untuk melindungi Rusia selama mungkin dari sanksi yang dipimpin Amerika.

Benteng Rusia

Ada juga perubahan lain dalam struktur ekonomi Rusia. Seiring waktu, Rusia telah mengurangi ketergantungannya pada pinjaman luar negeri dan investasi dan telah secara aktif mencari peluang perdagangan baru jauh dari pasar Barat.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More