Rusia Punya Dana Cadangan Rp9.037 Triliun Hadapi Sanksi yang Dipimpin AS

Kamis, 24 Februari 2022 - 08:06 WIB
China adalah bagian besar dari strategi itu. Pemerintah Moskow juga telah mengambil langkah-langkah awal untuk menciptakan sistem pembayaran internasionalnya sendiri, jika terputus dari Swift - layanan pesan keuangan global yang diawasi oleh bank sentral utama Barat.



Ditambah mereka telah memangkas cukup besar anggarannya dengan memprioritaskan stabilitas di atas pertumbuhan. Itu berarti ekonomi Rusia telah tumbuh rata-rata kurang dari 1% per tahun selama satu dekade terakhir. Tapi itu mungkin menjadi lebih mandiri dalam prosesnya.

"Apa yang dilakukan Rusia pada dasarnya sedang membangun hampir sistem keuangan alternatif sehingga dapat menahan beberapa guncangan sanksi yang mungkin diberlakukan Barat," kata Dr Rebecca Harding, Kepala Eksekutif Coriolis Technologies.

"Tapi akan ada rasa sakit jangka pendek untuk semua ini, dan kerentanan dalam sistem Rusia adalah bahwa mereka memiliki web yang tersebar sangat tipis di seluruh dunia," sambungnya.

Strategi Kepentingan

Ini tentu bisa menjadi pertandingan yang berbahaya bagi Moskow. Sanksi terhadap bank-bank besar Rusia, terutama bank-bank negara akan merugikan. Tetapi Presiden Putin mungkin menghitung bahwa AS, Inggris dan Uni Eropa memiliki kepentingan strategis yang sedikit berbeda untuk dipertimbangkan.

Jelas lebih mudah bagi beberapa negara untuk menjatuhkan sanksi pada industri minyak dan gas Rusia daripada yang lain. Uni Eropa, misalnya mendapat 40% pasokan gas alamnya dari Rusia. Inggris mendapat sekitar 3%.

Keputusan Jerman untuk menunda pipa gas Nord Stream 2, bakal memberi tekanan Rusia tetapi akan berdampak langsung pada harga energi di Eropa barat juga.

Menargetkan Individu
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More