Kilang Pertamina Balikpapan Kebakaran, Produksinya BBM hingga LPG
Jum'at, 04 Maret 2022 - 14:24 WIB
JAKARTA - Kilang Refinery Unit (RU) V Balikpapan milik PT Pertamina (Persero) dilalap api, Jumat pagi tadi. Kilang tersebut memproduksi Bahan Bakar Minyak atau BBM (Premium, Kero, Solar, Pertadex & Pertamax), non BBM (Smooth Fluid 05), dan liquefied petroleum gas (LPG).
Mengutip laman resmi Pertamina, kilang RU V Balikpapan menjadi salah satu unit bisnis Direktorat Pengolahan Pertamina yang produknya disalurkan ke kawasan Indonesia Timur. Bahkan, beberapa produknya disalurkan ke Indonesia Barat dan diekspor ke luar negeri.
Meski api sudah berhasil dipadamkan tim di lapangan, hingga operasional kembali berjalan, manajemen Pertamina belum merinci beberapa kerugian yang dialami akibat insiden tersebut.
"Api yang sempat timbul telah berhasil dikendalikan sekitar pukul 11.00 WITA. Penyebab timbulnya api saat ini belum diketahui dan masih menunggu hasil investigasi," kata Are Manager Communication, Relation dan CSR Kilang Balikpapan Ely Chandra, Jumat (4/3/2022).
Manajemen perseroan juga mencatat, sejak pertama kali dibangun RU V telah mengalami beberapa kali perubahan untuk meningkatkan margin dan kapasitas produksi. Pasalnya, seluruh produk yang dihasilkan digunakan untuk memasok kebutuhan dalam negeri, khususnya wilayah Indonesia Timur.
Adapun Refinery Unit V memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah 260 MBSD setara 25 % dari kapasitas intake nasional dan market share BBM 15,6 % skala nasional.
Kapasitas kilang RU V ditargetkan untuk dikembangkan menjadi 360 MBSD melalui Program RDMP yang mentransformasi kilang Pertamina dalam empat aspek yakni Crude Flexibility, Profitability,Energy Security, dan Product Quality.
Mengutip laman resmi Pertamina, kilang RU V Balikpapan menjadi salah satu unit bisnis Direktorat Pengolahan Pertamina yang produknya disalurkan ke kawasan Indonesia Timur. Bahkan, beberapa produknya disalurkan ke Indonesia Barat dan diekspor ke luar negeri.
Meski api sudah berhasil dipadamkan tim di lapangan, hingga operasional kembali berjalan, manajemen Pertamina belum merinci beberapa kerugian yang dialami akibat insiden tersebut.
"Api yang sempat timbul telah berhasil dikendalikan sekitar pukul 11.00 WITA. Penyebab timbulnya api saat ini belum diketahui dan masih menunggu hasil investigasi," kata Are Manager Communication, Relation dan CSR Kilang Balikpapan Ely Chandra, Jumat (4/3/2022).
Manajemen perseroan juga mencatat, sejak pertama kali dibangun RU V telah mengalami beberapa kali perubahan untuk meningkatkan margin dan kapasitas produksi. Pasalnya, seluruh produk yang dihasilkan digunakan untuk memasok kebutuhan dalam negeri, khususnya wilayah Indonesia Timur.
Adapun Refinery Unit V memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah 260 MBSD setara 25 % dari kapasitas intake nasional dan market share BBM 15,6 % skala nasional.
Kapasitas kilang RU V ditargetkan untuk dikembangkan menjadi 360 MBSD melalui Program RDMP yang mentransformasi kilang Pertamina dalam empat aspek yakni Crude Flexibility, Profitability,Energy Security, dan Product Quality.
tulis komentar anda