Sri Mulyani Beberkan Alasan Perempuan Bisa Memimpin Lebih Baik
Senin, 07 Maret 2022 - 18:21 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani kembali bicara soal kesetaraan gender, dimana kali ini Ia membeberkan beberapa alasan kenapa perempuan juga layak menjadi pemimpin dengan beberapa kelebihannya. Berdasarkan studi McKinsey, 26% produk domestik bruto (PDB) global akan tercapai ketika wanita diberikan kesempatan penuh dalam kesetaraan ekonomi.
Menurut Sri Mulyani, perempuan memang memiliki kondisi yang lebih rumit ketika hendak mengejar karirnya. Namun, perempuan juga memiliki kelebihan dalam memimpin yang patut dipertimbangkan.
"Karena kita dari gender yang beda, upbringingnya beda, biologically beda memang bisa memberikan kelebihan yang bisa memberikan dampak positif. Misalnya, kinerja organisasi lebih baik, lebih diversity dan menciptakan keputusan yang inklusif,"jelasnya dalam diskusi virtual, Senin (7/3/2022).
Lanjutnya, pemimpin perempuan juga lebih peka terhadap kondisi di perusahaan. Menurut Menkeu, ketika hanya ada laki-laki di suatu perusahaan, produk dan layanannya akan terfokus pada konsumen bergender laki-laki.
"Dia akan lupa kalau customernya ada laki dan perempuan, lupa kalau perempuan beda. Toiletnya saja beda. Jadi adanya perempuan bisa menciptakan diversity," katanya.
Tak hanya itu, perempuan sering dianggap memiliki kemampuan multitasking. Sri Mulyani mencontohkan, ketika sahabatnya Menlu Retno Marsudi meniti karir, dirinya harus mengendarai kendaraan sendiri, mengantar anak ke tempat penitipan dan lainnya.
"Jadi dia terbiasa juggling, multitask-nya terlatih. Perempuan juga extremely detail dan dianggap juga memiliki kemampuan coaching lebih baik," ujarnya.
Menurut Sri Mulyani, perempuan memang memiliki kondisi yang lebih rumit ketika hendak mengejar karirnya. Namun, perempuan juga memiliki kelebihan dalam memimpin yang patut dipertimbangkan.
"Karena kita dari gender yang beda, upbringingnya beda, biologically beda memang bisa memberikan kelebihan yang bisa memberikan dampak positif. Misalnya, kinerja organisasi lebih baik, lebih diversity dan menciptakan keputusan yang inklusif,"jelasnya dalam diskusi virtual, Senin (7/3/2022).
Lanjutnya, pemimpin perempuan juga lebih peka terhadap kondisi di perusahaan. Menurut Menkeu, ketika hanya ada laki-laki di suatu perusahaan, produk dan layanannya akan terfokus pada konsumen bergender laki-laki.
"Dia akan lupa kalau customernya ada laki dan perempuan, lupa kalau perempuan beda. Toiletnya saja beda. Jadi adanya perempuan bisa menciptakan diversity," katanya.
Tak hanya itu, perempuan sering dianggap memiliki kemampuan multitasking. Sri Mulyani mencontohkan, ketika sahabatnya Menlu Retno Marsudi meniti karir, dirinya harus mengendarai kendaraan sendiri, mengantar anak ke tempat penitipan dan lainnya.
"Jadi dia terbiasa juggling, multitask-nya terlatih. Perempuan juga extremely detail dan dianggap juga memiliki kemampuan coaching lebih baik," ujarnya.
(akr)
tulis komentar anda