CEO Shell Minta Maaf Usai Ketahuan Diam-diam Beli Minyak Mentah Rusia
Rabu, 09 Maret 2022 - 07:09 WIB
TEXAS - Shell meminta maaf usai ketahuan membeli minyak mentah Rusia karena tergiur dengan harga murah pada akhir pekan kemarin. Perusahaan raksasa migas itu juga berjanji bakal berhenti membeli minyak mentah dari Rusia.
Shell juga mengungkapkan, bakal akan menutup semua stasiun layanan pengisian bahan bakar di negara itu dan menghentikan semua aktivitas bisnis di Rusia saat ini. Sebelumnya Shell mendapatkan kecaman usai membeli kargo minyak mentah Rusia dengan harga diskon.
Chief Executive Officer Shell, Ben van Beurden mengakui, apapun alasan membeli minyak Rusia merupakan tindakan yang salah. "Kami sangat menyadari bahwa keputusan kami minggu lalu untuk membeli kargo minyak mentah Rusia. Itu bukanlah tindakan yang benar dan kami minta maaf," kata van Beurden.
Pihak perusahaan juga mengungkapkan, bakal segera berhenti membeli minyak mentah Rusia dan menutup sekitar 500 stasiun pengisian bahan bakar di sana, serta menghentikan operasional pengiriman bahan bakar untuk penerbangan dan pelumas di negara itu.
Sisanya terkait keputusan cabut dari perusahaan patungan minyak dan gas dengan Rusia diperkirakan akan memakan waktu. Sementara itu Menteri luar negeri Ukraina sempat mengecam tindakan perusahaan di media sosial setelah mengetahui Shell membeli minyak mentah dari Rusia.
"Bukankah minyak Rusia tercium bau darah Ukraina untuk Anda?" tanya Dmytro Kuleba.
Tantangan Kompleks
Ben van Beurden mengutarakan, bahwa keluar dari pasar minyak Rusia menjadi tantangan yang kompleks. "Mengubah bagian sistem energi ini akan membutuhkan tindakan bersama oleh pemerintah, pemasok energi dan pelanggan, dan transisi ke pasokan energi lainnya akan memakan waktu lebih lama," paparnya.
Shell juga mengungkapkan, bakal akan menutup semua stasiun layanan pengisian bahan bakar di negara itu dan menghentikan semua aktivitas bisnis di Rusia saat ini. Sebelumnya Shell mendapatkan kecaman usai membeli kargo minyak mentah Rusia dengan harga diskon.
Baca Juga
Chief Executive Officer Shell, Ben van Beurden mengakui, apapun alasan membeli minyak Rusia merupakan tindakan yang salah. "Kami sangat menyadari bahwa keputusan kami minggu lalu untuk membeli kargo minyak mentah Rusia. Itu bukanlah tindakan yang benar dan kami minta maaf," kata van Beurden.
Pihak perusahaan juga mengungkapkan, bakal segera berhenti membeli minyak mentah Rusia dan menutup sekitar 500 stasiun pengisian bahan bakar di sana, serta menghentikan operasional pengiriman bahan bakar untuk penerbangan dan pelumas di negara itu.
Sisanya terkait keputusan cabut dari perusahaan patungan minyak dan gas dengan Rusia diperkirakan akan memakan waktu. Sementara itu Menteri luar negeri Ukraina sempat mengecam tindakan perusahaan di media sosial setelah mengetahui Shell membeli minyak mentah dari Rusia.
"Bukankah minyak Rusia tercium bau darah Ukraina untuk Anda?" tanya Dmytro Kuleba.
Tantangan Kompleks
Ben van Beurden mengutarakan, bahwa keluar dari pasar minyak Rusia menjadi tantangan yang kompleks. "Mengubah bagian sistem energi ini akan membutuhkan tindakan bersama oleh pemerintah, pemasok energi dan pelanggan, dan transisi ke pasokan energi lainnya akan memakan waktu lebih lama," paparnya.
tulis komentar anda