Bank bjb Siapkan Ekspansi Bisnis dengan Tingkatkan Pertumbuhan Kredit
Senin, 15 Juni 2020 - 23:08 WIB
BANDUNG - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) mencatat pertumbuhan positif di sektor pembiayaan saat pandemi Covid-19. Bank berkode emiten BJBR ini mencatat pertumbuhan penyaluran kredit 9,7% hingga April 2020.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan, pertumbuhan ini bisa diperoleh berkat terjaganya aliran kredit konsumer yang mendominasi postur kredit perseroan. Kredit konsumer yang menjadi captive market bank bjb menguasai sebesar 70% porsi kredit yang disalurkan perusahaan.
"Fakta bahwa profil captive market kredit konsumer yang didominasi para aparatur sipil negara (ASN) membuat bank bjb semakin di atas angin. Seperti diketahui, kredit berbasis penghasilan tetap merupakan salah satu kelompok yang paling kuat dan tahan terhadap ancaman pelemahan ekonomi selama Covid-19," kata Widi dalam siaran persnya di Bandung, Senin (15/6/2020).
Ia mengakui Covid-19 telah menganggu arus pembayaran kredit, namun masih dalam batas aman. Rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) yang dicatat bank bjb sampai dengan Maret 2020 sebesar 1,65%. Kendati meningkat tipis, bank bjb diprediksi dapat tetap menjaga kualitas penyaluran kredit di atas rata-rata. Berdasarkan catatan historis, catatan NPL bank bjb selalu berada di bawah rata-rata perbankan nasional, di bawah 1,6%.
Di luar kredit, bank bjb berhasil mencatatkan raihan laba bersih sebesar Rp418 miliar hingga kuartal I 2020. Capaian positif tersebut diikuti penambahan nilai aset sebesar Rp123 triliun atau tumbuh sebesar 4,5% year on year (yoy). Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan tumbuh 4% yoy menjadi Rp93,8 triliun.
Lebih lanjut Widi menjelaskan, bank bjb telah menyiapkan serangkaian opsi strategi ekspansi di era new normal. Yaitu mengoptimakkan layanan elektronik dan digital. Mulai dari aplikasi bjb DIGI, ekspansi kerja sama layanan e-Samsat hingga pematangan model pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Sedangkan dari segi produk, bank bjb akan memanfaatkan ruang untuk menyokong geliat perdagangan. Penyaluran kredit terhadap UMKM menjadi strategi. Langkah penyaluran pembiayaan ini disertai juga dengan pendampingan untuk menjaga performa bisnis UMKM yang berpengaruh terhadap kualitas kredit.
Proses merger bank bjb dengan Bank Banten juga terus dijalankan. Saat ini, kedua belah pihak tengah melakukan proses due diligence secara cermat dan prudent. Aksi korporasi penggabungan usaha ini juga bakal membuka peluang ekspansi pasar bagi perusahaan ke depan.
Para ASN di Provinsi Banten bisa kembali memperkuat positioning bank bjb dalam penyaluran kredit konsumer yang menjadi ujung tombak perseroan.
Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi juga memprediksi kinerja baik yang telah dicapai bank bjb akan terjaga. Kinerja yang diperlihatkan bank bjb sepanjang 2019 menjadi cerminannya. Dia memandang, bank bjb punya kecakapan yang telah teruji dalam menghadapi beragam situasi pelik. Termasuk tahun 2019 saat ekonomi dunia dilanda kelesuan.
"Kondisi yang dicapai bank bjb sudah jauh lebih baik. Itu sudah sesuai dengan ekspektasi. Pencapaian ini akan menjadi modal dasar bagi bank bjb. Sampai saat ini, bank bjb masih terus bertahan dan semakin bertumbuh," kata Acuviarta.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan, pertumbuhan ini bisa diperoleh berkat terjaganya aliran kredit konsumer yang mendominasi postur kredit perseroan. Kredit konsumer yang menjadi captive market bank bjb menguasai sebesar 70% porsi kredit yang disalurkan perusahaan.
"Fakta bahwa profil captive market kredit konsumer yang didominasi para aparatur sipil negara (ASN) membuat bank bjb semakin di atas angin. Seperti diketahui, kredit berbasis penghasilan tetap merupakan salah satu kelompok yang paling kuat dan tahan terhadap ancaman pelemahan ekonomi selama Covid-19," kata Widi dalam siaran persnya di Bandung, Senin (15/6/2020).
Ia mengakui Covid-19 telah menganggu arus pembayaran kredit, namun masih dalam batas aman. Rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) yang dicatat bank bjb sampai dengan Maret 2020 sebesar 1,65%. Kendati meningkat tipis, bank bjb diprediksi dapat tetap menjaga kualitas penyaluran kredit di atas rata-rata. Berdasarkan catatan historis, catatan NPL bank bjb selalu berada di bawah rata-rata perbankan nasional, di bawah 1,6%.
Di luar kredit, bank bjb berhasil mencatatkan raihan laba bersih sebesar Rp418 miliar hingga kuartal I 2020. Capaian positif tersebut diikuti penambahan nilai aset sebesar Rp123 triliun atau tumbuh sebesar 4,5% year on year (yoy). Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan tumbuh 4% yoy menjadi Rp93,8 triliun.
Lebih lanjut Widi menjelaskan, bank bjb telah menyiapkan serangkaian opsi strategi ekspansi di era new normal. Yaitu mengoptimakkan layanan elektronik dan digital. Mulai dari aplikasi bjb DIGI, ekspansi kerja sama layanan e-Samsat hingga pematangan model pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Sedangkan dari segi produk, bank bjb akan memanfaatkan ruang untuk menyokong geliat perdagangan. Penyaluran kredit terhadap UMKM menjadi strategi. Langkah penyaluran pembiayaan ini disertai juga dengan pendampingan untuk menjaga performa bisnis UMKM yang berpengaruh terhadap kualitas kredit.
Proses merger bank bjb dengan Bank Banten juga terus dijalankan. Saat ini, kedua belah pihak tengah melakukan proses due diligence secara cermat dan prudent. Aksi korporasi penggabungan usaha ini juga bakal membuka peluang ekspansi pasar bagi perusahaan ke depan.
Para ASN di Provinsi Banten bisa kembali memperkuat positioning bank bjb dalam penyaluran kredit konsumer yang menjadi ujung tombak perseroan.
Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi juga memprediksi kinerja baik yang telah dicapai bank bjb akan terjaga. Kinerja yang diperlihatkan bank bjb sepanjang 2019 menjadi cerminannya. Dia memandang, bank bjb punya kecakapan yang telah teruji dalam menghadapi beragam situasi pelik. Termasuk tahun 2019 saat ekonomi dunia dilanda kelesuan.
"Kondisi yang dicapai bank bjb sudah jauh lebih baik. Itu sudah sesuai dengan ekspektasi. Pencapaian ini akan menjadi modal dasar bagi bank bjb. Sampai saat ini, bank bjb masih terus bertahan dan semakin bertumbuh," kata Acuviarta.
(bon)
tulis komentar anda