Bisnis Sepatu Masih Potensial, Oei Wendy Sukses Merintis Brand Redknot
Selasa, 16 Juni 2020 - 18:32 WIB
JAKARTA - Empat tahun terakhir, industri sepatu sneaker dalam negeri semakin meningkat dengan berbagai merek baru yang bermunculan. Salah satunya, yang mencuat adalah merek Redknot.
Oei Wendy, Pendiri Redknot.id menilai bisnis sepatu di Indonesia masih potensial. Mengingat, Indonesia adalah produsen ke-empat terbesar di dunia saat ini setelah China, India, dan Vietnam.
“Saya melihat ini adalah opportunity yang besar untuk masuk ke industri sepatu. Market-nya sangat besar,” kata Wendy, sapaannya, dalam keterangan resmi.
Selain itu, Wendy menilai saat ini banyak brand besar dari luar negeri yang ternyata juga memiliki fasilitas produksi di Indonesia. Sehingga, industri sepatu lokal dapat dikatakan memiliki kualitas internasional.
Alumnus Universitas Bina Nusantara tersebut mengatakan, bahwa ke depannya Redknot akan terus memproduksi model sepatu berbeda. Disamping, perusahaan yang memiliki lebih dari 108K followers di Instagram ini berekspansi sekaligus menambah jaringan distribusi.
Misalnya, awal Juni lalu, seri terbaru Redknot Altitude diluncurkan. Model sepatu yang hanya dijual terbatas tersebut habis dalam waktu kurang dari satu jam.
“Model sepatu terkenal ringan langsung dirajut oleh pengrajin Indonesia. Kami yakin buatan lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan brand luar,” jelas Wendy mengenai targetnya.
Menurutnya, awalnya banyak masyarakat yang tidak sadar akan adanya merek sepatu lokal berkualitas. Untuk itu Redknot mencoba membantu menyampaikan pesan ini ke masyarakat dengan tagline “From Indonesia to Indonesia”.
“Ketika brand kami semakin naik kelas, orang akan melihat nantinya adalah “buatan mana” bukan hanya nama brand saja,” pungkasnya.
Oei Wendy, Pendiri Redknot.id menilai bisnis sepatu di Indonesia masih potensial. Mengingat, Indonesia adalah produsen ke-empat terbesar di dunia saat ini setelah China, India, dan Vietnam.
“Saya melihat ini adalah opportunity yang besar untuk masuk ke industri sepatu. Market-nya sangat besar,” kata Wendy, sapaannya, dalam keterangan resmi.
Selain itu, Wendy menilai saat ini banyak brand besar dari luar negeri yang ternyata juga memiliki fasilitas produksi di Indonesia. Sehingga, industri sepatu lokal dapat dikatakan memiliki kualitas internasional.
Alumnus Universitas Bina Nusantara tersebut mengatakan, bahwa ke depannya Redknot akan terus memproduksi model sepatu berbeda. Disamping, perusahaan yang memiliki lebih dari 108K followers di Instagram ini berekspansi sekaligus menambah jaringan distribusi.
Misalnya, awal Juni lalu, seri terbaru Redknot Altitude diluncurkan. Model sepatu yang hanya dijual terbatas tersebut habis dalam waktu kurang dari satu jam.
“Model sepatu terkenal ringan langsung dirajut oleh pengrajin Indonesia. Kami yakin buatan lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan brand luar,” jelas Wendy mengenai targetnya.
Menurutnya, awalnya banyak masyarakat yang tidak sadar akan adanya merek sepatu lokal berkualitas. Untuk itu Redknot mencoba membantu menyampaikan pesan ini ke masyarakat dengan tagline “From Indonesia to Indonesia”.
“Ketika brand kami semakin naik kelas, orang akan melihat nantinya adalah “buatan mana” bukan hanya nama brand saja,” pungkasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda