Diundang KemenkopUKM, 2 UMKM Binaan Pupuk Kaltim Mejeng di Ajang MotoGP Mandalika
Sabtu, 19 Maret 2022 - 20:40 WIB
JAKARTA - Dua mitra binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), yakni Batik Kuntul Perak dan Lenny Souvenir, turut meriahkan pameran produk usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ) unggulan yang digelar Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) dalam rangkaian ajang balap MotoGP 2022. Keduanya secara khusus difasilitasi PKT sesuai undangan Kemenkop, untuk berpartisipasi pada kegiatan yang berlangsung di Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 18-20 Maret 2022.
VP CSR PKT Anggono Wijaya mengatakan, Batik Kuntul Perak merupakan batik lokal khas Bontang yang telah mendapatkan Sertifikat Produk Pengguna Tanda (SPPT) SNI dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) sejak 2019, dengan kualitas yang telah diakui secara Nasional. Ragam produk batik kualitas premium hasil karya Kuntul Perak dipamerkan pada ajang tersebut sebagai salah satu produk unggulan Tanah Air.
"Batik Kuntul Perak merupakan salah satu UMKM yang lolos kurasi Kemenkop RI untuk ditampilkan di stand utama pada pameran kali ini, sebagai produk unggulan hasil karya Indonesia," ujar Anggono, Sabtu (19/3/2022).
Sedangkan Lenny Souvenir menghadirkan berbagai macam kerajinan manik manik khas suku Dayak, serta kreasi motif Kalimantan Timur lainnya seperti aneka asesoris, rompi dan tas hingga kerajinan sulam tampar. Produk ini merupakan salah satu hasil kerajinan tangan unggulan Kaltim yang tak hanya eksis di tataran lokal, tapi juga mampu menembus pasar nasional serta mampu bersaing dengan kerajinan serupa dari berbagai daerah di Indonesia.
"Ini membuktikan jika produk lokal mampu bersaing dan menembus pasar dengan peluang yang lebih luas," kata Anggono.
Dirinya menyebut langkah ini merupakan salah satu sasaran pembinaan PKT bagi UMKM lokal agar lebih berdaya saing, sehingga mampu menjangkau peluang pasar secara signifikan dalam mendukung peningkatan perekonomian nasional. Seluruh UMKM binaan terus didorong untuk menghasilkan karya berkualitas, agar mampu bersaing dengan produk sejenis dan memberikan dampak terhadap kesejahteraan hingga penciptaan lapangan usaha mandiri dengan lebih luas melalui pendampingan berkelanjutan.
"Langkah ini bentuk implementasi amanat Kementerian BUMN terkait Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang berfokus pada tiga program prioritas, yakni pendidikan, lingkungan dan pengembangan usaha mikro kecil (UMK) di berbagai bidang," lanjut Anggono.
Ke depan, PKT akan terus fokus pada tiga program tersebut dalam meningkatkan kontribusi dan manfaat perusahaan bagi masyarakat, sehingga pengembangan UMKM lokal yang berdaya saing semakin tercapai, diiringi peningkatan sumberdaya manusia serta kualitas lingkungan yang lebih optimal.
VP CSR PKT Anggono Wijaya mengatakan, Batik Kuntul Perak merupakan batik lokal khas Bontang yang telah mendapatkan Sertifikat Produk Pengguna Tanda (SPPT) SNI dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) sejak 2019, dengan kualitas yang telah diakui secara Nasional. Ragam produk batik kualitas premium hasil karya Kuntul Perak dipamerkan pada ajang tersebut sebagai salah satu produk unggulan Tanah Air.
"Batik Kuntul Perak merupakan salah satu UMKM yang lolos kurasi Kemenkop RI untuk ditampilkan di stand utama pada pameran kali ini, sebagai produk unggulan hasil karya Indonesia," ujar Anggono, Sabtu (19/3/2022).
Sedangkan Lenny Souvenir menghadirkan berbagai macam kerajinan manik manik khas suku Dayak, serta kreasi motif Kalimantan Timur lainnya seperti aneka asesoris, rompi dan tas hingga kerajinan sulam tampar. Produk ini merupakan salah satu hasil kerajinan tangan unggulan Kaltim yang tak hanya eksis di tataran lokal, tapi juga mampu menembus pasar nasional serta mampu bersaing dengan kerajinan serupa dari berbagai daerah di Indonesia.
"Ini membuktikan jika produk lokal mampu bersaing dan menembus pasar dengan peluang yang lebih luas," kata Anggono.
Dirinya menyebut langkah ini merupakan salah satu sasaran pembinaan PKT bagi UMKM lokal agar lebih berdaya saing, sehingga mampu menjangkau peluang pasar secara signifikan dalam mendukung peningkatan perekonomian nasional. Seluruh UMKM binaan terus didorong untuk menghasilkan karya berkualitas, agar mampu bersaing dengan produk sejenis dan memberikan dampak terhadap kesejahteraan hingga penciptaan lapangan usaha mandiri dengan lebih luas melalui pendampingan berkelanjutan.
"Langkah ini bentuk implementasi amanat Kementerian BUMN terkait Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang berfokus pada tiga program prioritas, yakni pendidikan, lingkungan dan pengembangan usaha mikro kecil (UMK) di berbagai bidang," lanjut Anggono.
Ke depan, PKT akan terus fokus pada tiga program tersebut dalam meningkatkan kontribusi dan manfaat perusahaan bagi masyarakat, sehingga pengembangan UMKM lokal yang berdaya saing semakin tercapai, diiringi peningkatan sumberdaya manusia serta kualitas lingkungan yang lebih optimal.
tulis komentar anda