ESB Siap Dukung Digitalisasi UMKM Sektor Kuliner
Rabu, 23 Maret 2022 - 09:15 WIB
JAKARTA - PT Esensi Solusi Buana (ESB) siap mendukung usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ) sektor kuliner untuk beradaptasi di era digital, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional pelaku usaha melalui teknologi terintegrasi dan ekosistem solusi yang akan diperkenalkan secara lebih luas pada perhelatan Digitalisasi Nusantara Expo & Summit 2022 (DNES 2022) di Surakarta, akhir Maret nanti.
DNES 2022 yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia dan Yayasan Internet Indonesia, bekerja sama dengan Pemkot Surakarta dan kementerian terkait, merupakan salah satu upaya nyata dan menyeluruh untuk menjembatani ketimpangan transformasi digital dan produktivitas ekonomi yang masih terasa terutama di wilayah daerah.
DNES 2022 menjadi gerbang ESB untuk menunjukkan kepada UMKM sektor kuliner, terutama di Kota Surakarta, bahwa teknologi dan ekosistem yang telah dibangun oleh ESB akan dapat mendukung pertumbuhan para pebisnis UMKM. Surakarta pun memiliki pertumbuhan UMKM yang sangat pesat. Lebih dari 70% UMKM di Surakarta, merupakan UMKM di sektor kuliner.
"Kami menyadari pada tahun 2021 terdapat sekitar 64 juta pelaku UMKM di Indonesia, namun hanya sekitar 15 juta yang telah memasuki ranah digital. Kami berkomitmen untuk terus mendukung digitalisasi nusantara ini dan menawarkan solusi bagi para pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di sektor mamin," ujar CEO ESB Restaurant Technology Gunawan Woen melalui siaran pers, Rabu (23/3/2022).
Gunawan mengatakan, berdasarkan data pertumbuhan bisnis para mitra ESB, terlihat bahwa teknologi yang dihadirkan perusahaan sedikit banyak berkontribusi pada realisasi investasi sektor makanan dan minuman (mamin) di Indonesia. "Kami yakin hadirnya teknologi dari ESB akan turut mendongkrak ekonomi para pelaku UMKM sektor kuliner," tandasnya.
VP of Business Development ESB Bobby Hadiwijaya menyampaikan, hingga kuartal I-2022, lebih dari 4.000 merchant telah menggunakan teknologi ESB. "Melalui testimoni dari mitra merchant kami, baik besar maupun UMKM, teknologi ESB membantu menaikkan penjualan mereka lebih dari 45% dan juga meningkatkan jumlah pemesanan di atas 15%," ujarnya.
Sampai saat ini, lanjut dia, ESB mencatat total transaksi lebih dari Rp5 triliun. Merchant-merchant tersebut tidak hanya berasal dari Jabodetabek, namun juga dari sejumlah kota besar lainnya seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Bali.
"Kami menargetkan lebih dari 20.000 merchant dapat bergabung dengan ekosistem ESB tahun ini. Kami optimis dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis dua kali lebih besar dibandingkan tahun lalu," ujar Gunawan.
Head of Business Development ESB Yang Hira Idris menambahkan, kehadiran ekosistem teknologi dan solusi seperti edukasi, dan mentoring yang dibawa ESB ke sektor kuliner diharapkan mampu mendorong pemerataan literasi teknologi dan digitalisasi UMKM.
DNES 2022 yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia dan Yayasan Internet Indonesia, bekerja sama dengan Pemkot Surakarta dan kementerian terkait, merupakan salah satu upaya nyata dan menyeluruh untuk menjembatani ketimpangan transformasi digital dan produktivitas ekonomi yang masih terasa terutama di wilayah daerah.
DNES 2022 menjadi gerbang ESB untuk menunjukkan kepada UMKM sektor kuliner, terutama di Kota Surakarta, bahwa teknologi dan ekosistem yang telah dibangun oleh ESB akan dapat mendukung pertumbuhan para pebisnis UMKM. Surakarta pun memiliki pertumbuhan UMKM yang sangat pesat. Lebih dari 70% UMKM di Surakarta, merupakan UMKM di sektor kuliner.
"Kami menyadari pada tahun 2021 terdapat sekitar 64 juta pelaku UMKM di Indonesia, namun hanya sekitar 15 juta yang telah memasuki ranah digital. Kami berkomitmen untuk terus mendukung digitalisasi nusantara ini dan menawarkan solusi bagi para pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di sektor mamin," ujar CEO ESB Restaurant Technology Gunawan Woen melalui siaran pers, Rabu (23/3/2022).
Gunawan mengatakan, berdasarkan data pertumbuhan bisnis para mitra ESB, terlihat bahwa teknologi yang dihadirkan perusahaan sedikit banyak berkontribusi pada realisasi investasi sektor makanan dan minuman (mamin) di Indonesia. "Kami yakin hadirnya teknologi dari ESB akan turut mendongkrak ekonomi para pelaku UMKM sektor kuliner," tandasnya.
VP of Business Development ESB Bobby Hadiwijaya menyampaikan, hingga kuartal I-2022, lebih dari 4.000 merchant telah menggunakan teknologi ESB. "Melalui testimoni dari mitra merchant kami, baik besar maupun UMKM, teknologi ESB membantu menaikkan penjualan mereka lebih dari 45% dan juga meningkatkan jumlah pemesanan di atas 15%," ujarnya.
Sampai saat ini, lanjut dia, ESB mencatat total transaksi lebih dari Rp5 triliun. Merchant-merchant tersebut tidak hanya berasal dari Jabodetabek, namun juga dari sejumlah kota besar lainnya seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Bali.
"Kami menargetkan lebih dari 20.000 merchant dapat bergabung dengan ekosistem ESB tahun ini. Kami optimis dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis dua kali lebih besar dibandingkan tahun lalu," ujar Gunawan.
Head of Business Development ESB Yang Hira Idris menambahkan, kehadiran ekosistem teknologi dan solusi seperti edukasi, dan mentoring yang dibawa ESB ke sektor kuliner diharapkan mampu mendorong pemerataan literasi teknologi dan digitalisasi UMKM.
(fai)
tulis komentar anda