Pos Indonesia Salurkan 92 persen Dana Kartu Sembako dalam 2 Minggu, Ini Kunci Suksesnya

Selasa, 29 Maret 2022 - 15:51 WIB
Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) kembali membuktikan keandalan dalam menyalurkan dana bantuan sosial hingga ke pelosok Nusantara. Dalam dua minggu, dana program Kartu Sembako 92 persen telah disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Pos Indonesia dipercaya oleh Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan dana program Kartu Sembako kepada 18,8 juta KPM dalam 14 hari ke seluruh Indonesia.





Diberi tantangan menyalurkan dana bansos dalam dua minggu, tentu tak mudah. Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus menggungkapkan tantangan tersebut disikapi dengan optimisme tinggi.

"Tantangan ini luar biasa, tapi kita optimistis karena sudah punya pengalaman menyalurkan BST (Bantuan Sosial Tunai) sebelumnya. Yang luar biasa adalah waktu penyaluran dana program Kartu Sembako lebih pendek, hanya 14 hari. Sebelumnya, penyaluran BST 30 hari. Dari segi jumlah juga meningkat hampir dua kali lipat, dari sebelumnya 10 juta menjadi 18,8 juta KPM," ujar Charles Sitorus.

Dana program Kartu Sembako diberikan kepada KPM sebanyak Rp600 ribu untuk tiga bulan sekaligus, yaitu Januari, Februari, dan Maret (per bulan Rp200 ribu).

"Ini menantang kami untuk membuktikan PT Pos mampu. Kami juga harus lebih aktif menyosialiasikan kepada masyarakat bahwa bansos yang diterima kali ini dalam bentuk uang tunai, bukan dalam bentuk sembako," kata Charles Sitorus.

Dari segi pengiriman, hampir sama dengan BST. Pos Indonesia menyalurkan dana program kartu sembako melalui tiga metode, yaitu diambil langsung di Kantor Pos, disalurkan melalui komunitas, atau diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door).

"Hanya saja ada tambahan pekerjaan yang diminta Kemensos, yaitu harus melakukan geo tagging rumah penerima, memotret rumah penerima. Hal ini sangat bermanfaat bagi Kemensos karena menjadi verifikasi penerima dalam bentuk keadaan perekonomian penerima, situasi, dan posisi penerima," ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More