Kabar Pasokan Pertalite Dipangkas, Dirut Pertamina: Seluruh Direksi Sudah ke Lapangan

Rabu, 06 April 2022 - 18:56 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebut seluruh Holding dan Subholding perseroan sudah melakukan pengecekan langsung penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh SPBU. Foto/Dok
JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebut seluruh Holding dan Subholding perseroan sudah melakukan pengecekan langsung penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh SPBU. Dari pantauan itu tidak ditemukan permasalahan yang berarti.

Pernyataan Nicke disampaikan saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, sekaligus mengkonfirmasi kabar yang beredar bahwa terjadi pemangkasan 50 persen BBM jenis Pertalite di sejumlah SPBU.



Menurutnya, dari hasil kunjungan Direksi Holding dan Subholding Pertamina ditemukan stok BBM di SPBU dalam kondisi aman. Bahkan antrian di SPBU pun relatif normal, meski beberapa antrian didominasi truk Odol.

"Seluruh Direksi Holding dan Subholding telah turun ke lapangan untuk memantau kondisi penyaluran BBM di SPBU. Dari hasil kunjungan tersebut ditemukan stok (BBM) di SPBU dalam kondisi aman," ungkap Dirut Pertamina , Nicke, Rabu (6/4/2022).



Sebelumnya, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menegaskan, informasi bahwa adanya pemangkasan stok BBM jenis RON 90 itu keliru. Menurutnya, Pertamina akan memasok kebutuhan BBM di SPBU berdasarkan kebutuhan.

"Tidak ada pemotongan. Kami pasok ke SPBU sesuai kebutuhan," ungkap Irto saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia.

Pertalite di SPBU memang dikabarkan langka, yang terjadi setelah pemerintah menaikkan harga BBM RON 92 atau Pertamax dari Rp9.000 menjadi Rp12.500 per liter. Kenaikan ini mengikuti harga pasar atau keekonomian global yang dipatok di angka Rp16.000 per liter.

Usai Pertamina menaikan harga Pertamax, konsumen pun berbondong-bondong beralih menggunakan Pertalite. Hal ini menyebabkan kelangkaan Pertalite di sejumlah SPBU.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More