Produktivitas Pertanian di Melawi Kalbar Semakin Meningkat Berkat Program RJIT Kementan
Rabu, 06 April 2022 - 21:45 WIB
MELAWI - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) merealisasikan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.
Program yang diperuntukkan bagi Kelompok Tani Mandiri 87 itu berhasil meningkatkan produktivitas petani, khususnya di Desa Semadin Lengkong, Kecamatan Nanga Pinoh. Sebagaimana diketahui, program RJIT Kementan direalisasikan dengan panjang saluran 168 meter dan lebar penampang luar 80 centimeter yang melayani luasan lahan 25 hektare lahan milik petani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menekankan pentingnya manajemen air guna mendukung produktivitas petani. Sebab, kata Mentan SYL, pasokan air harus selalu tersedia agar budidaya pertanian dapat berkembang dengan baik pula.
"Oleh karena itu, manajemen air menjadi sangat penting untuk selalu diperhatikan. Program RJIT ini adalah satu upaya Kementan untuk menata pasokan air kepada petani," katanya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menerangkan peran sentral air irigasi dalam pengembangan budidaya pertanian. Menurut Ali, tak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi.
"Maka, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab irigasi ini memiliki peran yang sangat vital. Kalau dia rusak, efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang," ujarnya.
Terganggunya irigasi pertanian menurut Ali akan mengganggu pula produktivitas pertanian di suatu daerah. Atas dasar itu, pengelolaan air menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan dengan baik. "Water management itu adalah satu faktor kunci budidaya pertanian berkembang baik atau tidak," paparnya.
Melalui program RJIT, Ali menjelaskan, kondisi infrastruktur jaringan irigasi akan diperbaiki. Harapannya, akan mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi yang semakin baik pula.
Selain meningkatkan produktivitas, keunggulan program RJIT ini adalah meningkatkan luas areal tanam atau Indeks Pertanaman (IP).
Direktur Irigasi Pertanian Rahmanto menjelaskan, salah satu keutamaan lain dari program ini juga mampu meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan (GP3A)/Kelompok Tani (Poktan)/Gabungan Poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi.
"Kami akan terus memprogramkan RJIT ini karena merupakan kebutuhan mendasar bagi petani dalam berproduksi dan meningkatkan produktivitasnya," katanya. CM
Program yang diperuntukkan bagi Kelompok Tani Mandiri 87 itu berhasil meningkatkan produktivitas petani, khususnya di Desa Semadin Lengkong, Kecamatan Nanga Pinoh. Sebagaimana diketahui, program RJIT Kementan direalisasikan dengan panjang saluran 168 meter dan lebar penampang luar 80 centimeter yang melayani luasan lahan 25 hektare lahan milik petani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menekankan pentingnya manajemen air guna mendukung produktivitas petani. Sebab, kata Mentan SYL, pasokan air harus selalu tersedia agar budidaya pertanian dapat berkembang dengan baik pula.
"Oleh karena itu, manajemen air menjadi sangat penting untuk selalu diperhatikan. Program RJIT ini adalah satu upaya Kementan untuk menata pasokan air kepada petani," katanya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menerangkan peran sentral air irigasi dalam pengembangan budidaya pertanian. Menurut Ali, tak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi.
"Maka, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab irigasi ini memiliki peran yang sangat vital. Kalau dia rusak, efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang," ujarnya.
Terganggunya irigasi pertanian menurut Ali akan mengganggu pula produktivitas pertanian di suatu daerah. Atas dasar itu, pengelolaan air menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan dengan baik. "Water management itu adalah satu faktor kunci budidaya pertanian berkembang baik atau tidak," paparnya.
Melalui program RJIT, Ali menjelaskan, kondisi infrastruktur jaringan irigasi akan diperbaiki. Harapannya, akan mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi yang semakin baik pula.
Selain meningkatkan produktivitas, keunggulan program RJIT ini adalah meningkatkan luas areal tanam atau Indeks Pertanaman (IP).
Direktur Irigasi Pertanian Rahmanto menjelaskan, salah satu keutamaan lain dari program ini juga mampu meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan (GP3A)/Kelompok Tani (Poktan)/Gabungan Poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi.
"Kami akan terus memprogramkan RJIT ini karena merupakan kebutuhan mendasar bagi petani dalam berproduksi dan meningkatkan produktivitasnya," katanya. CM
(ars)
tulis komentar anda