Ketahuan! Polandia Ternyata Masih Beli Gas Rusia lewat Jerman
Jum'at, 29 April 2022 - 11:19 WIB
JAKARTA - Gazprom membuka kedok Polandia yang menyatakan tidak butuh dan tidak akan membeli gas Rusia setelah pasokannya distop gara-gara menolak membayar dalam rubel. Raksasa energi Rusia itu mengungkapkan, Polandia ternyata masih terus menyedot gas alam Rusia melalui Jerman lewat aliran balik.
"Minggu ini Polandia menolak membayar gas Rusia dengan persyaratan baru, dalam rubel. Diumumkan dengan megah bahwa mereka tidak lagi membutuhkan gas Rusia dan tidak akan membelinya lagi. Namun nyatanya Polandia tetap membeli gas Rusia setelah pasokan langsung dihentikan. Sekarang mereka membeli gas (Rusia) dari Jerman, dan kembali ke Polandia dengan aliran balik melalui pipa Yamal-Eropa," kata perwakilan resmi Gazprom, Sergey Kupriyanov seperti dilansir RT.com, Jumat (29/4/2022).
Pada Rabu (27/4), Gazprom mengumumkan penghentian total ekspor gas ke Polandia karena Warsawa gagal membayar ekspor bahan bakar tersebut dalam rubel sejalan dengan mekanisme pembayaran baru yang diluncurkan awal bulan ini. Menurut Gazprom, pasokan tidak akan dilanjutkan sampai Warsawa mematuhi persyaratan baru tersebut. Pengiriman gas ke Bulgaria juga dihentikan dengan alasan yang sama.
Data dari operator jaringan transmisi gas Gascade menunjukkan, Polandia menaikkan tawarannya untuk pasokan gas balik dari Jerman lima kali lipat pada Rabu lalu.
Sebulan lalu, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan negaranya akan melarang semua impor gas, minyak dan batu bara Rusia pada akhir tahun. Posisinya ditegaskan kembali pada Rabu lalu oleh Pemerintah Polandia yang Berkuasa Penuh untuk Infrastruktur Energi Strategis Piotr Naimski, yang mengatakan bahwa Warsawa tidak berniat untuk membeli gas dari perusahaan Rusia lagi.
Pada saat yang sama PM Polandia berusaha meyakinkan negaranya bahwa gas akan terus mengalir ke rumah tangga Polandia. "Kami akan melakukan segalanya sehingga orang dapat memanaskan rumah mereka dan memasak makanan mereka," kata Morawiecki, setelah Gazprom mematikan keran. Sementara, Uni Eropa mencap langkah Gazprom tersebut sebagai "pemerasan."
Pada hari Kamis (28/4), Wakil Menteri Dalam Negeri dan Administrasi Polandia Paweł Szefernaker mengumumkan bahwa beberapa lusin kota terpaksa dibiarkan tanpa pasokan gas karena sanksi yang dikenakan oleh Warsawa pada raksasa energi Rusia Novatek.
"Minggu ini Polandia menolak membayar gas Rusia dengan persyaratan baru, dalam rubel. Diumumkan dengan megah bahwa mereka tidak lagi membutuhkan gas Rusia dan tidak akan membelinya lagi. Namun nyatanya Polandia tetap membeli gas Rusia setelah pasokan langsung dihentikan. Sekarang mereka membeli gas (Rusia) dari Jerman, dan kembali ke Polandia dengan aliran balik melalui pipa Yamal-Eropa," kata perwakilan resmi Gazprom, Sergey Kupriyanov seperti dilansir RT.com, Jumat (29/4/2022).
Pada Rabu (27/4), Gazprom mengumumkan penghentian total ekspor gas ke Polandia karena Warsawa gagal membayar ekspor bahan bakar tersebut dalam rubel sejalan dengan mekanisme pembayaran baru yang diluncurkan awal bulan ini. Menurut Gazprom, pasokan tidak akan dilanjutkan sampai Warsawa mematuhi persyaratan baru tersebut. Pengiriman gas ke Bulgaria juga dihentikan dengan alasan yang sama.
Data dari operator jaringan transmisi gas Gascade menunjukkan, Polandia menaikkan tawarannya untuk pasokan gas balik dari Jerman lima kali lipat pada Rabu lalu.
Sebulan lalu, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan negaranya akan melarang semua impor gas, minyak dan batu bara Rusia pada akhir tahun. Posisinya ditegaskan kembali pada Rabu lalu oleh Pemerintah Polandia yang Berkuasa Penuh untuk Infrastruktur Energi Strategis Piotr Naimski, yang mengatakan bahwa Warsawa tidak berniat untuk membeli gas dari perusahaan Rusia lagi.
Pada saat yang sama PM Polandia berusaha meyakinkan negaranya bahwa gas akan terus mengalir ke rumah tangga Polandia. "Kami akan melakukan segalanya sehingga orang dapat memanaskan rumah mereka dan memasak makanan mereka," kata Morawiecki, setelah Gazprom mematikan keran. Sementara, Uni Eropa mencap langkah Gazprom tersebut sebagai "pemerasan."
Pada hari Kamis (28/4), Wakil Menteri Dalam Negeri dan Administrasi Polandia Paweł Szefernaker mengumumkan bahwa beberapa lusin kota terpaksa dibiarkan tanpa pasokan gas karena sanksi yang dikenakan oleh Warsawa pada raksasa energi Rusia Novatek.
(fai)
tulis komentar anda