Nyerah! Empat Negara Eropa Bayar Gas Rusia dengan Rubel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Empat negara Eropa disebut telah melakukan pembayaran gas Rusia menggunakan mekanisme berbasis rubel seperti diminta Moskow. Hal itu diungkapkan Bloomberg yang mengutip sumber yang dekat dengan eksportir gas Rusia Gazprom.
Seperti dilansir RT.com, Kamis (28/4/2022), disebutkan pula bahwa menurut publikasi, setidaknya 10 negara telah membuat akun rubel dengan Gazprombank Rusia untuk memfasilitasi pembayaran gas di bulan Mei.
Sumber Bloomberg itu mengatakan bahwa Rusia tidak akan lagi menghentikan pasokan gasnya ke negara-negara Eropa, asalkan mereka tidak menolak persyaratan pembayaran baru tersebut. Secara total, Rusia memasok gas melalui pipa ke 23 negara Eropa.
Saat ini, Rusia telah menyetop pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria setelah dua negara Eropa itu menolak membayar menggunakan rubel.
Rusia memperkenalkan mekanisme pembayaran berbasis rubel baru untuk ekspor gas alam bulan lalu, setelah Uni Eropa dan beberapa negara lain menjatuhkan sanksi kepada Moskow atas operasi militernya di Ukraina. Di bawah skema baru itu, pembeli gas dari negara-negara tersebut diharuskan membuat akun rubel dengan Gazprombank.
Mereka diizinkan untuk melakukan pembayaran dalam mata uang pilihan mereka, tetapi melalui akun ini pembayaran mereka akan diubah menjadi rubel untuk mencapai penyedia gas.
Langkah Rusia membuat banyak pemimpin Uni Eropa bingung, dan beberapa negara, termasuk Polandia dan Bulgaria, secara terbuka menolak untuk membayar dalam rubel. Akibatnya, Rusia pada Rabu (27/4) menghentikan pengiriman gas ke kedua negara.
Seperti dilansir RT.com, Kamis (28/4/2022), disebutkan pula bahwa menurut publikasi, setidaknya 10 negara telah membuat akun rubel dengan Gazprombank Rusia untuk memfasilitasi pembayaran gas di bulan Mei.
Sumber Bloomberg itu mengatakan bahwa Rusia tidak akan lagi menghentikan pasokan gasnya ke negara-negara Eropa, asalkan mereka tidak menolak persyaratan pembayaran baru tersebut. Secara total, Rusia memasok gas melalui pipa ke 23 negara Eropa.
Saat ini, Rusia telah menyetop pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria setelah dua negara Eropa itu menolak membayar menggunakan rubel.
Rusia memperkenalkan mekanisme pembayaran berbasis rubel baru untuk ekspor gas alam bulan lalu, setelah Uni Eropa dan beberapa negara lain menjatuhkan sanksi kepada Moskow atas operasi militernya di Ukraina. Di bawah skema baru itu, pembeli gas dari negara-negara tersebut diharuskan membuat akun rubel dengan Gazprombank.
Mereka diizinkan untuk melakukan pembayaran dalam mata uang pilihan mereka, tetapi melalui akun ini pembayaran mereka akan diubah menjadi rubel untuk mencapai penyedia gas.
Langkah Rusia membuat banyak pemimpin Uni Eropa bingung, dan beberapa negara, termasuk Polandia dan Bulgaria, secara terbuka menolak untuk membayar dalam rubel. Akibatnya, Rusia pada Rabu (27/4) menghentikan pengiriman gas ke kedua negara.
(fai)