Indonesia Ajak ASEAN Kelola Gambut Berkelanjutan
Rabu, 04 Mei 2022 - 06:21 WIB
JAKARTA - Indonesia mengajak negara-negara serumpun di Asia Tenggara bekerja sama dalam pengelolaan gambut berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan ekologi di kawasan tersebut maupun secara global.
Duta Besar Indonesia untuk Republik Korea Gandi Sulistyanto dalam keterangan tertulisnya Rabu (4/5/2022), mengatakan gambut tropis di Asia Tenggara memberi banyak manfaat untuk kawasan ini mulai dari menyediakan hasil hutan kayu dan non kayu, cadangan air dan pengendali banjir, hingga manfaat lainnya.
(Baca juga:Restorasi Gambut Tingkatkan Kesejahteraan Warga)
“Gambut di Asia Tenggara juga menyimpan cadangan karbon yang besar dan menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati,” kata Dubes Gandi saat memberi pidato kunci pada sesi diskusi pengelolaan gambut di Kongres Kehutanan Sedunia ke-15, di Seoul, Republik Korea, Senin (2/5/2022).
Sesi diskusi yang diselenggarakan oleh International Tropical Peatland Center (ITPC) itu dimoderatori oleh Profesor Haruni Krisnawati yang merupakan Lead Coordinator ITPC.
Lahan gambut di Asia Tenggara diperkirakan seluas 24 juta hectare (ha). Selain di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darusalam, gambut di Asia Tenggara juga tersebar di area yang kecil di Thailand, Vietnam, Myanmar, Laos dan Filipina.
(Baca juga:Lahan Gambut Butuh Manajemen Konservasi)
Dubes Gandi mengatakan, pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk pengelolaan ekosistem gambut misalnya dengan membangun sistem pemantauan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Ada juga promosi pemanfaatan lahan gambut berkelanjutan yang siap ditingkatkan skala implementasinya di tingkat nasional maupun regional.
Dubes Gandi mengatakan meski tidak mudah, namun pemerintah, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove serta masyarakat dan pelaku usaha terus berupaya keras untuk memastikan gambut bisa dikelola secara berkelanjutan.
Duta Besar Indonesia untuk Republik Korea Gandi Sulistyanto dalam keterangan tertulisnya Rabu (4/5/2022), mengatakan gambut tropis di Asia Tenggara memberi banyak manfaat untuk kawasan ini mulai dari menyediakan hasil hutan kayu dan non kayu, cadangan air dan pengendali banjir, hingga manfaat lainnya.
(Baca juga:Restorasi Gambut Tingkatkan Kesejahteraan Warga)
“Gambut di Asia Tenggara juga menyimpan cadangan karbon yang besar dan menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati,” kata Dubes Gandi saat memberi pidato kunci pada sesi diskusi pengelolaan gambut di Kongres Kehutanan Sedunia ke-15, di Seoul, Republik Korea, Senin (2/5/2022).
Sesi diskusi yang diselenggarakan oleh International Tropical Peatland Center (ITPC) itu dimoderatori oleh Profesor Haruni Krisnawati yang merupakan Lead Coordinator ITPC.
Lahan gambut di Asia Tenggara diperkirakan seluas 24 juta hectare (ha). Selain di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darusalam, gambut di Asia Tenggara juga tersebar di area yang kecil di Thailand, Vietnam, Myanmar, Laos dan Filipina.
(Baca juga:Lahan Gambut Butuh Manajemen Konservasi)
Dubes Gandi mengatakan, pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk pengelolaan ekosistem gambut misalnya dengan membangun sistem pemantauan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Ada juga promosi pemanfaatan lahan gambut berkelanjutan yang siap ditingkatkan skala implementasinya di tingkat nasional maupun regional.
Dubes Gandi mengatakan meski tidak mudah, namun pemerintah, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove serta masyarakat dan pelaku usaha terus berupaya keras untuk memastikan gambut bisa dikelola secara berkelanjutan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda