Pelonggaran Masker buat Ekonomi: Bagai Kemarau 2 Tahun Dikasih Hujan Sehari
Selasa, 17 Mei 2022 - 22:16 WIB
JAKARTA - Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintah memutuskan melonggarkan pemakaian masker . Bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan diperbolehkan tidak menggunakan masker.
Menanggapi kebijakan itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, akan ada banyak sektor yang mengalami dampak positif dari kebijakan baru tersebut.
"Paling terasa di ritel dan transportasi, kenaikan permintaan bukan saja pada saat Lebaran kemarin tapi akan berlanjut sepanjang sisa tahun 2022," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (17/5/2022).
Dia menuturkan, selama ini pelaku usaha termasuk UMKM sudah menunggu pelonggaran seperti pemakaian masker di tempat terbuka. Dengan kebijakan ini, kata Bhima, omzet UMKM akan bergerak naik dan tentu akan banyak menyerap tenaga kerja.
Lanjut Bhima, proyeksi pertumbuhan sektor perdagangan secara umum diperkirakan mencapai 5,5-6% year-on-year dan sektor transportasi pergudangan sebesar 16-18%. Sementara, pada sektor perhotelan perlahan akan membaik.
"Okupansi kamar sekaligus didorong pendapatan dari acara-acara seperti resepsi pernikahan, expo dan rapat atau MICE," sambungnya.
Bhima menambahkan, pelaku industri kreatif juga diharapkan turut bergembira, sebab konser dan pertunjukkan mulai kembali ramai.
"Ini ibarat kemarau dua tahun dihapus dengan hujan satu hari. Permintaan secara agregat alami perbaikan," imbuhnya.
Menanggapi kebijakan itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, akan ada banyak sektor yang mengalami dampak positif dari kebijakan baru tersebut.
"Paling terasa di ritel dan transportasi, kenaikan permintaan bukan saja pada saat Lebaran kemarin tapi akan berlanjut sepanjang sisa tahun 2022," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (17/5/2022).
Dia menuturkan, selama ini pelaku usaha termasuk UMKM sudah menunggu pelonggaran seperti pemakaian masker di tempat terbuka. Dengan kebijakan ini, kata Bhima, omzet UMKM akan bergerak naik dan tentu akan banyak menyerap tenaga kerja.
Lanjut Bhima, proyeksi pertumbuhan sektor perdagangan secara umum diperkirakan mencapai 5,5-6% year-on-year dan sektor transportasi pergudangan sebesar 16-18%. Sementara, pada sektor perhotelan perlahan akan membaik.
"Okupansi kamar sekaligus didorong pendapatan dari acara-acara seperti resepsi pernikahan, expo dan rapat atau MICE," sambungnya.
Bhima menambahkan, pelaku industri kreatif juga diharapkan turut bergembira, sebab konser dan pertunjukkan mulai kembali ramai.
"Ini ibarat kemarau dua tahun dihapus dengan hujan satu hari. Permintaan secara agregat alami perbaikan," imbuhnya.
(uka)
tulis komentar anda