Jokowi Marah! Tempat Tidur RS, Traktor hingga Seragam TNI-Polri Masih Impor
Sabtu, 21 Mei 2022 - 10:44 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) marah kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin karena masih melakukan impor alat kesehatan (alkes) . Padahal menurut Jokowi alkes sudah bisa produksi sendiri pada beberapa daerah di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Menteri dan lembaga serta kepada kepala daerah tentang aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, pada hari ini Jumat 25 Maret 2022.
"Alkes, menteri kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit. Saya lihat produksi di Yogyakarta, ada Bekasi, Tanggerang juga ada, tapi beli impor . Mau kita terus-teruskan silahkan, nanti mau saya umumkan kok. Saya kalau udah jengkel tak umumin nanti. Ini rumah sakit daerah beli impor, Kementrian Kesehatan masih impor. Saya baca nanti karena sekarang ternyata gampang banget detail harian bisa saya pantau," tegas Jokowi.
Jokowi juga geram dengan pengadaan seragam dan sepatu yang dilakukan oleh TNI dan Polri. Dia menyebut pengadaan seragam dan sepatu TNI dan Polri masih impor. "Seragam dan sepatu, tentara dan polisi beli dari luar. Kita produksi dimana-mana bisa, jangan diterus-teruskan," tegasnya.
Jokowi juga menyayangkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang juga masih melakukan impor traktor. Hal itu dibuktikan Jokowi saat melakukan penanam jagung di Kabupaten Belu, NTT Kamis (24/3/2022) kemarin.
"Menteri pertanian apa traktor-traktor kaya gitu bukan hitech aja impor, jengkel saya!. Kayak kemarin yang dari Tambua menanam jagung saya lihat pakai traktor. Ada Alas Intan saya lihat, aduh enggak boleh pak menteri, enggak boleh," katanya.
Jokowi juga merasa kecewa bahwa kertas, pensil hingga CCTV dalam pengadaan barang masih impor. Padahal menurutnya, UMKM dalam negeri sudah bisa memproduksi barang-barang tersebut.
"Pensil kertas saya cek impor hingga bolpoin, ini apa kadang-kadang saya mikir kita ngerti hal-hal seperti ini. Jangan-jangan enggak kerja detil sehingga gak ngerti bahwa yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor jangan ini diteruskan, stop! kalau kita semuanya beli produk dalam negeri meloncat pertumbuhan ekonomi kita," katanya.
"Coba CCTV beli impor, di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini dipikir kita bukan negara yang maju,CCTV aja beli impor," tambahnya.
Jokowi menargetkan bahwa belanja pemerintah untuk produk dalam negeri (PDN) mencapai Rp400 triliun. "Target nanti syukur bisa sebelum Mei yang Rp400 triliun itu bisa tercapai, ini akan sangat bagus sekali dampaknya akan kemana-mana," ungkap Jokowi.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Menteri dan lembaga serta kepada kepala daerah tentang aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, pada hari ini Jumat 25 Maret 2022.
"Alkes, menteri kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit. Saya lihat produksi di Yogyakarta, ada Bekasi, Tanggerang juga ada, tapi beli impor . Mau kita terus-teruskan silahkan, nanti mau saya umumkan kok. Saya kalau udah jengkel tak umumin nanti. Ini rumah sakit daerah beli impor, Kementrian Kesehatan masih impor. Saya baca nanti karena sekarang ternyata gampang banget detail harian bisa saya pantau," tegas Jokowi.
Jokowi juga geram dengan pengadaan seragam dan sepatu yang dilakukan oleh TNI dan Polri. Dia menyebut pengadaan seragam dan sepatu TNI dan Polri masih impor. "Seragam dan sepatu, tentara dan polisi beli dari luar. Kita produksi dimana-mana bisa, jangan diterus-teruskan," tegasnya.
Jokowi juga menyayangkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang juga masih melakukan impor traktor. Hal itu dibuktikan Jokowi saat melakukan penanam jagung di Kabupaten Belu, NTT Kamis (24/3/2022) kemarin.
"Menteri pertanian apa traktor-traktor kaya gitu bukan hitech aja impor, jengkel saya!. Kayak kemarin yang dari Tambua menanam jagung saya lihat pakai traktor. Ada Alas Intan saya lihat, aduh enggak boleh pak menteri, enggak boleh," katanya.
Jokowi juga merasa kecewa bahwa kertas, pensil hingga CCTV dalam pengadaan barang masih impor. Padahal menurutnya, UMKM dalam negeri sudah bisa memproduksi barang-barang tersebut.
"Pensil kertas saya cek impor hingga bolpoin, ini apa kadang-kadang saya mikir kita ngerti hal-hal seperti ini. Jangan-jangan enggak kerja detil sehingga gak ngerti bahwa yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor jangan ini diteruskan, stop! kalau kita semuanya beli produk dalam negeri meloncat pertumbuhan ekonomi kita," katanya.
"Coba CCTV beli impor, di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini dipikir kita bukan negara yang maju,CCTV aja beli impor," tambahnya.
Jokowi menargetkan bahwa belanja pemerintah untuk produk dalam negeri (PDN) mencapai Rp400 triliun. "Target nanti syukur bisa sebelum Mei yang Rp400 triliun itu bisa tercapai, ini akan sangat bagus sekali dampaknya akan kemana-mana," ungkap Jokowi.
(akr)
tulis komentar anda